Event Cerpen Horor 2022
Tema: Cinta Berdarah
Genre: Horor·•0•·
Aiylea keluar dari kamar mandi. Hal pertama yang terkunci pada pandangannya adalah lekuk tubuh seorang pemuda yang tengah duduk di bibir ranjang. Aiylea merapatkan handuk yang membalut tubuh rampingnya, lantas berjalan dengan langkah kecil menghampiri sosok pemuda yang masih bergeming di sisi kamarnya itu.
"Leos," panggilnya pelan.
Pemuda itu menoleh. Binar cahaya lampu terpantul di iris merah yang sewarna dengan darah. Detik berikutnya, sudut bibir milik pemuda itu naik-menunjukkan lengkung senyum yang begitu menarik. Ia kemudian berdiri dan mendekatkan dirinya pada tubuh Aiylea.
"Honey, you look so beautiful tonight," bisiknya sebelum mengecup kening gadis itu dengan lembut.
"Thanks," balas Aiylea setelah pemuda itu kembali menjaga jarak dengannya. Ia merasakan darah mengalir dengan cepat di dalam nadinya, membuat tubuhnya terasa panas. Degup jantungnya bergemuruh, seiring dengan euforia yang kian meningkat. "It's the first time for me. So please do it slowly."
"Of course," timpal pemuda itu sebelum ia kembali memangkas jarak dan mendekap tubuh Aiylea dengan erat.
Ketika lampu padam, napas mereka juga saling beradu di dalam gelapnya malam. Dua remaja yang sedang dimabuk cinta, kini tengah saling berbagi kehangatan yang mencekam. Tanpa disadari, ada seseorang yang sedang mengamati setiap gerak-gerik mereka dari balik awan.
Angin dingin berembus cukup kencang di luar sana, mengetuk kaca jendela apartemen tempat mereka saling berbagi cinta. Lampu yang semula padam, tiba-tiba hidup. Kemudian padam lagi, tetapi kemudian hidup lagi dengan cepat dan kejadian itu terus berulang.
Pemuda yang bernama Leos itu mulai merasa tidak nyaman. Ia segera bangkit dari ranjang, kemudian menyambar sebuah mantel yang tersampir di sandaran kursi. Sementara Aiylea, ia duduk di tepi kasur yang empuk sambil memegangi selimut putih agar tetap menutupi lekuk tubuhnya yang sedang tanpa busana.
Leos berjalan ke arah jendela yang kusennya semakin bergetar akibat lolongan angin malam di luar sana. Seketika itu juga tatapannya menangkap sesosok manusia bersayap yang sedang melayang di udara lepas. Tubuhnya yang semula terasa hangat, seketika menjadi begitu dingin. Ia kesulitan bernapas, seolah jantungnya telah berhenti berdetak.
"Darling, what happened?" tanya Aiylea yang mulai ikut turun dari ranjang dan melangkahkan kakinya yang panjang serta langsing untuk mendekat ke arah Leos.
Tempo lampu yang mati-nyala semakin cepat, pun dengan udara di luar sana yang kian menggedor kaca jendela.
Ketika Aiylea telah berada di sisi Leos, pemuda itu langsung menoleh sambil berseru, "Run!"
Tanpa diberi kesempatan untuk mengetahui situasinya, tangan kanan Aiylea segera ditarik dengan kuat oleh pemuda itu sambil berlari. Ia hanya bisa mengikuti arah gerakan Leos dengan sebelah tangannya yang terus mencengkeram selimut supaya tetap menutupi tubuhnya.
Pintu unit apartemen yang terkunci menahan gerakan mereka. Dalam momen tersebut, kaca jendela tiba-tiba pecah, bersamaan dengan terdengarnya suara jeritan seorang wanita yang begitu mengerikan dari luar sana.
Pintu apartemen terbuka. Leos segera menjejakkan kakinya untuk berlari di muka, sementara Aiylea mengekor di balik punggung pemuda itu dengan langkah yang hendak jatuh. Selimut yang terlalu panjang membuat tungkainya kesulitan untuk bergerak, bahkan malah terperangkap dalam jeratan kain berwarna putih tersebut. Ia kesulitan untuk menyamai kecepatan lari milik pemuda yang terus menggandeng tangan kanannya dengan erat.
KAMU SEDANG MEMBACA
1001 Kisah Dusta
Random[Kumpulan Cerpen] _____ Baca saja. Lapak ini isinya penuh dengan cerpen yang pernah kutulis, genre dan temanya pun berbeda di setiap cerpen. Tidak ada cerita bersambung di sini. Enjoy!