Opah dan Cintanya

21 4 0
                                    

Bismillah, semoga banyak yang suka

Salam sayang untuk kamu, 

kamu yang menemukan dan membaca cerita ini,

entah hari ini, esok, ataupun nanti.

***

"Hanina Bangun! Udah jam 7!" Teriakan lantang Andita di ambang pintu memekikkan gendang telinga Nina. Tangannya menarik guling yang terletak di kaki lalu menutipi wajahnya.

"Nina!"

"'Ya ampun Ma, Hari Minggu kan libur sekolah Ma," jawabnya tanpa tenaga. Mimpi indahnya masih menggantung dan sepertinya akan terus berlanjut.

"Libur sekolah bukan berarti libur mandi juga! Anak gadis Mama jangan jorok ih!" Andita menarik paksa selimut yang menutupi seluruh tubuh Nina.

"Pilih bangun, lalu mandi sendiri atau Mama yang mandiin di atas kasur, hm?" ancam Anita. Kedua bola matanya membelalak. Pasalnya, Anita tidak pernah main-main dengan ucapannya.

Nina bangkit secara paksa dari tidur nyamannya, meraih handuk dan langsung mandi.

"Habis mandi langsung sarapan di bawah ya, Mama tunggu!"

"@#$%^&@"

***

Hari ini hari Minggu. Hari yang dinanti banyak orang dari berbagai kalangan, terutama bagi para murid sekolahan tentunya. Jika anak-anak atau remaja lain menikmati hari libur mereka dengan bermain, menonton berbagai serial kartun di televisi, bertamasya keliling-keliling kota, naik-naik ke puncak gunung, turut ayah ke kota naik delman istimewa, atau hanya sekedar rebahan ria di kamar, maka semua itu tidak berlaku kepada Nina dan Ronald. Di hari libur seperti ini, mereka malah sibuk bersih-bersih rumah membantu Andita. Tentunya dengan paksaan bukan karena sukarela.

"Lingkungan bersih, lingkungan rapi, badan sehat, belajar jadi semangat!" Andita berpidato di hadapan Ronald dan Nina seperti yang sudah-sudah. Harusnya dulu Andita mencalonkan diiri menjadi duta lingkungan saja. Opah yang sedari tadi memandikan burica dan burima (Burung Kenari cantik dan manis) hanya memandang mereka bertiga tak peduli.

"Seperi biasa, Ronal membersihkan seluruh taman dan teras dibantu Mang Udin, dan Nina menyapu, mengepel, dan" ucapan Anita berhenti tatkala melihat Tasya turun dari tangga dengan berpakaian rapi.

"Dan kamu Tasya, mengelap semua kaca dan vas bunga!" Tasya terperanjat.

"Ha, tapi Ma, Tasya mau pergi Nih! Ada acara di kampus loh Ma!"

"Izin telat sebentar saja, pasti acaranya Cuma nongkrong sama teman-teman organisasi kamu. Udah jangan protes, Nina sama Ronald aja manut Sya!"

Dengan wajah cemberut, Tasya meletakkan tas selempangnya dan mengambil kanebo beserta cairan pembersih kaca di atar meja. Suka tak suka, rela tak tela. Ia harus melaksanakan titah mamanya.

"Oke, biar Mama yang bersihkan dapur! Semakin kalian gerak cepat, semakin cepat pula bersih-bersih kita ini, makanya yang semangat! Biar bisa cepet-cepet main sesuka kalian!"

"Oke Ma! Siap!" laksana ajudan yang patuh terhadap tuannya, Ronald dan Nina langsung bergerak tanpa protas-protes seperti biasanya.

Pukul sembilan kurang lima belas menit.

Ronald dan Nina sedang menemani Opah bermain dengan burung-burungnya di taman yang sudah mereka bersihkan. Duduk melingkar sambil menunggu Andita membuatkan jus jeruk untuk mereka. Sedangkan Tasya, dia hanya butuh waktu 15 menit untuk melaksanakan semua perintah mamanya kemudian langsung go out seusainya.

Haninah ( Honey Bunny Sweety)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang