Chapter 4

1.9K 271 30
                                    

"Bisa tidak kau keluar dari kamarku tuan Uchiha brengsek?" Pertanyaan pedas tersebut keluar dari mulut Sakura saat mulai merasa jengah dengan kedatangan Sasuke yang mengganggu waktu tidurnya dalam kamar.

Pria itu dengan banyak alasan mengatakan ingin bermain playstation. Bukankah bisa pindah tempat saja. Seperti di ruang tengah? Ia ingin istirahat dengan tenang tanpa ada keributan dari suara permainan tersebut.

"Jika saja kau pindah ke kamar tamu dan aku menempati kamar utama ini mungkin tidurmu akan nyenyak" ucap pria itu, dia sibuk dengan stik di tangannya.

Oh Sakura pikir itu adalah ide yang sangat buruk. Ia menyukai kamar utama ini, dan ia tak ingin menempati kamar tamu yang lainnya, hanya kamar ini yang menyediakan fasilitas lengkap.

"Ini kamarku, untuk apa aku pindah"

"Ini juga kamarku asal kau tahu, jangan mengusirku. Aku sedang bermain"

"Fuck. Jangan banyak alasan cepat keluar, aku sangat mengantuk"

Pria itu nampak tak mempedulikan ocehan kekesalan Sakura dan sibuk dengan kegiatannya. Dia bahkan sesekali akan berseru ketika dapat mengalahkan lawannya. Tak tahukah hal itu malah membuat Sakura semakin berapi-api. Ada rasa ingin membakar playstation beserta pemiliknya.

"Sasuke"

"Hn"

"Keluar"

"Lima menit lagi" jawabnya dan masih tetap sibuk dengan stiknya.

Hanya mampu memutar bola matanya dengan bosan. Jika ia  sedang tidak mengantuk, mungkin ia akan mengajak duel pria itu, tapi sekarang ia benar-benar mengantuk dan membutuhkan waktu untuk tidur. Seharian ini ia menghabiskan waktu di kelas yoga, tubuhnya sedikit terasa sakit dan membutuhkan istirahat, namun nyatanya pria itu sengaja melakukan ini padanya. Mungkin ingin balas dendam karena kejadian beberapa hari yang lalu, dimana ia membuat pria itu malu di restoran.

Menatap punggung tegap Sasuke dari belakang, Sakura langsung saja mengambil bantal dan melemparnya pada pria itu. Membuat si korban terkejut bukan main, dia bahkan mengumpat karena salah memencet stiknya.

Sakura tahu jika pria itu tak akan keluar dari kamar untuk dekat-dekat ini, jadi ia memilih tidur dan tak mempedulikan keberadaan Sasuke. Daripada itu lebih baik tidur saja, ia ingin mengisi kegiatan esok hari dengan hal-hal berguna.

Sasuke sendiri terlihat masih sibuk dengan permainannya. Tak menyadari jika Sakura mulai tertidur dan masuk jauh ke dalam mimpi indahnya. Wanita itu memang terlihat kelelahan.

"Sakura" pangilnya seketika. Matanya menatap lurus ke layar tv besar tersebut.

Merasa tak ada jawaban, ia menoleh pada wanita pink tersebut. Mengernyit heran mendapati Sakura telah tertidur mulas, bukannya tadi dia bersikeras mengusir Sasuke agar tak mengganggu tidurnya. Lalu kenapa sekarang sudah tertidur nyenyak seperti itu?

Dia segera beranjak dan mendekati wanita itu. Ini tidak bisa dibiarkan, ia akan membuat tidur Sakura terganggu. Ia masih tak terima dengan kejadian di restoran beberapa hari lalu, jadi ia ingin membalasnya dengan mengganggu dan membuat Sakura merasa kesal terus-menerus.

Menjatuhkan tubuhnya di ranjang empuk tersebut dengan tiba-tiba hingga membuat tubuh Sakura terangkat karenanya. Ia menyeringai licik melihat tidur wanita itu terusik. "Sakura bangun" menepuk kasar lengan Sakura.

Hanya gumaman tak jelas yang keluar dari bibir manis tersebut. Tentu saja manis, Sasuke pernah merasakannya dulu.

Kembali lagi menepuk-nepuk lengan Sakura, kali ini sedikit keras. Bahkan sedikit menggoyangkan tubuh wanita itu. "Ck kenapa dia tidur seperti kerbau" Decaknya mulai merasa kesal.

MARRIAGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang