•8•

7.3K 1K 226
                                    

Selamat membaca
Jangan lupa vote, komen dan follow..
.
.
.
.
.

Bel pintu rumah berbunyi, membuat Jennie seketika menghentikan aktifitasnya dan berjalan kedepan untuk bukain pintu.

Setelah beberapa langkah yang ia tempuh, akhirnya Jennie pun sampe juga tuh di pintu depan. Dia langsung bukain pintu itu, menampilkan senyum lebar dari Yeji yang notabene-nya sohib Yuna.

"Eh Yeji, nyari Yuna ya??" Yeji mengangguk tanpa mau menghapus senyum di wajahnya.

"Yaudah masuk dulu, gue panggilin anaknya" Yeji pun mengekori Jennie untuk masuk kerumahnya. Bahkan Jennie udah mempersilahkan Yeji buat duduk dulu. Sedangkan dia langsung menuju ke kamar adiknya buat ngasih tau kalo sohibnya dateng.

Namun pas langkahnya udah mau naik tangga, dia malah mendapati Yuna yang tengah meminum susu coklat buatannya. Dengan wajahnya yang kesal, dia langsung nyamperin Yuna.

"YUNA ADENA! KEBIASAAN BANGET SIH LO, MAIN MINUM SUSU COKLAT GUE" sedangkan Yuna dia terkejut bukan main, dia menatap Jennie takut-takut, namun apa daya dia udah minum hingga tandas susu coklat itu.

"Ka-kak Jennie, gu-gue kira lo buatin buat gue juga, makanya gue minum" ucap nya terbata, sambil dia sedikit melipir pelan-pelan nyari celah buat kabur dari Jennie.

"SEJAK KAPAN HAH! GUE BUATIN SECARA CUMA-CUMA BUAT LO! NYARI RIBUT MULU LO YA" Jennie semakin mendekati Yuna, sedangkan Yuna dia udah menelan salivanya kasar.

"Ok-oke, gu-gue minta maaf. Lo jangan marah, gue bisa bikinin lagi ya kak" namun nihil, Jennie tetap saja emosi, dia semakin berjalan mendekat kearah Yuna. Dengan jurus sekali bayangan, Yuna langsung menerobos tubuh Jennie dan kabur ke arah pintu depan.

"YUNAAAAAA! JANGAN KABUR LO!" teriak Jennie, dia pun ikut menyusul Yuna, maklum langkah kaki Yuna lebih cepet beda sama Jennie yang pendek.

"Eh-eh tiang lo mau kemana anjir" Yeji seketika membuka suara ketika melihat Yuna. Dengan segera Yuna langsung menarik tangan Yeji buat keluar dari rumahnya.

"Jangan banyak nanya, singa lagi ngamok" alhasil Yuna dan Yeji pun berlari keluar. Mereka menuju taman belakang rumah nya lewat pintu samping.

"Kampret banget, punya adek satu, bisanya cuma bikin gue darah tinggi doang anjir" monolog Jennie, dia mengedarkan pandangannya keluar halaman. Nafasnya berhembus kasar, ia pun memilih kembali ke dapur dan membuat susu coklat lagi.

*****

Pagi ini Jennie sudah berada diarea sekolahan, dan seperti biasa Jennie terlebih dulu menuju ruangan kantornya, untuk menaruh tas nya setelah itu dia langsung kembali menuju depan gerbang untuk melakukan 3S (Senyum, Salam, Sapa) untuk menyambut anak-anak yang datang.

Tak lama dari itu, rekan kerjanya pun tiba dan langsung memposisikan diri disebelah Jennie.

"Tumbenan bu Joyi engga di anter?" Tanya Jennie ke rekannya yang bernama Joy kerap di panggil Joyi.

"Engga bu Jen, si Chaer masuk pagi. Kasian kalo telat" Jennie manggut-manggut.

"Iya juga ya, bisa ngomel-ngomel tuh anak"

Selama 15 menit melakukan penyambutan dan semua anak-anak pun sudah datang, Jennie dan Joy yang memang memegang kelas B pun langsung melakukan tugasnya.

Mereka membawa anak-anak untuk baris berbaris terlebih dahulu, setelah itu mereka akan melakukan pemanasan sebelum masuk ke inti pembelajaran.

**

MBAK OJOL [JENLISA] ✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang