•42•

3.6K 576 184
                                    

Selamat membaca
Jangan lupa vote, komen follow

Bacalah dengan tenang dan santuy
Jangan buru-buru
.
.
.
.
.
.

Tak terasa malam pun kembali tiba, sedangkan Jennie dia tengah sibuk berbincang ditelepon dengan Joy masalah kerjaannya, sedangkan Lisa dia tengah merebahkan tubuhnya dikamar. Dia sedang merenggangkan otot-ototnya karena perjalanan tadi siang yang membutuhkan tenaga alias jalan kaki, jadi berakibat pada tubuhnya yang terasa pegal.

Dari arah depan kamar, Eunbi tersenyum melihat Lisa, ya karena tadi Jennie tidak menutup kamarnya terlalu rapat. Dengan keberaniannya Eunbi lebih mendekati pintu kamar itu.

"Mbak Lisa?" Panggilnya, bikin Lisa secara refleks mendudukan dirinya di tepi ranjang.

"Boleh masuk engga mbak?" Lisa sedikit berfikir setelah itu mengangguk.

"Masuk aja mbak" karena bagi Lisa apa salahnya, toh Jennie dan Eunbi juga sudah baik-baik saja. Bahkan Jennie juga tidak lagi sinis dengan wanita yang sekarang sudah terduduk di sebelahnya.

"Ada apa mbak Eunbi?" Tanya Lisa, membuat Eunbi justru tersenyum

"Tadi gak sengaja liat mbak Lisa lagi renggangin otot, pegel ya mbak? Kalo boleh, saya bantu pijit punggung sama kaki mbak Lisa"

"Duh gausah mbak Eunbi, saya gapapa kok"

"Gapapa mbak, setidaknya biar mendingan tubuh mbak Lisa. Engga terlalu pegel-pegel lagi. Coba mbak Lisa berbalik dulu" ucap Eunbi. Alhasil Lisa mau gak mau menerima tawaran baik dari Eunbi.

Sedangkan Eunbi, dia mulai memijit punggung Lisa secara perlahan namun penuh penekanan, bikin Lisa tuh mereka keenakan. Karena bener-bener enak sekali pijatan Eunbi.

"Mbak Eunbi, dulunya kang pijet ya?" Pertanyaan Lisa membuat Eunbi terkekeh.

"Hahah engga ih mbak. Ada-ada aja mbak Lisa, emang kenapa mbak nanya gitu?" Lisa sedikit menoleh dan tersenyum.

"Anjerrr manis banget senyumnya mbak Lisa, duh jiwa ingin memiliki kembali menghampiri gue nih" monolog Eunbi sedikit gugup.

"Karena pijatan mbak Eunbi enak banget, sedikit bisa usir pegel-pegel saya" jawab Lisa. Masih dengan senyum manisnya.

"Ah-eh padahal saya jarang mijit loh mbak, mungkin ini bakat terpendam saya kali ya" Lisa terkekeh mendengar jawaban Eunbi.

"Hahaha bisa aja nih mbak Eunbi" 

"Coba mbak Lisa tengkurep aja, biar bagian pinggangnya ke pijit, kalo sambil duduk gini rasa susah" Lisa menatap Eunbi dan mengangguk, akhrinya dia berbaring di ranjangnya dengan posisi memunggungi Eunbi.

Pijatan demi pijatan Lisa rasakan dengan begitu nikmat, sampe dia engga sadar kalo seseorang udah menatap keduanya dengan tatapan tajam.

Dia pun langsung menghampiri Lisa dan Eunbi, dan tak segan-segan Jennie langsung mendamprat kepala Eunbi membuat wanita itu tersungkur.

"BENER-BENER GAK TAU DIRI YA ANDA, DENGAN SEENAKNYA MENYENTUH PACAR SAYA!" teriak Jennie penuh emosi, sedangkan Eunbi dia sedikit takut buat natap Jennie. Dan Lisa, dia membantu Eunbi.

"Mbak Eunbi gapapa kan?" Eunbi lekas mengangguk.

"KENAPA KAMU PEDULI SAMA UBI SIH, MULAI SUKA? IYA?" ucap Jennie lantang.

"Kamu tuh keterlaluan tau gak, dateng-dateng malah main mukul anak orang. Seharusnya cari dulu alasannya kenapa mbak Eunbi nyentuh tubuh aku. Bukan kayak gini!" Pertama kalinya Lisa kesal dengan Jennie. Dia pun langsung membawa Eunbi untuk keluar kamarnya.

MBAK OJOL [JENLISA] ✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang