•38•

3.6K 615 337
                                    

Selamat membaca
Jangan lupa vote, komen dan follow

Bacalah dengan tenang dan santuy
Jangan buru-buru
.
.
.
.
.
.

Segerombolan tukang bangunan tetiba datangin rumah Suzy pagi ini, bikin Suzy yang baru saja selesai menyirami tanaman di halaman rumahnya pun mengernyitkan dahinya bingung.

"Permisi, dengan ibu Suzy?" Suzy lekas mengangguk setelah mendapat pertanyaan dari pria itu.

"Iya saya sendiri, ada apa ya pak?"

"Ah gini ibu, atas suruhan nona Jennie. Kami disini ditugaskan untuk membuat garasi mobil nona Lisa. Biar lebih aman kata nya" jelas pria itu, yang merupakan mandor. Suzy manggut-manggut, dia sedikit kaget.

"Bentar ya pak, saya panggilin anak saya dulu biar lebih jelas juga" pria itu mengangguk. Sedangkan Yujin dan Wonyoung yang melihat nya hanya saling tatap, mereka juga bingung.

"Bunda, itu mereka siapa? Kok serem banget bawa-bawa alat-alat tajam" tanya Yujin.

"Nanti kamu juga tau sendiri, ini kak Lisa mana? Masih di kamarnya?" Belum sempat di jawab oleh Yujin dan Wonyoung, terlihat Lisa baru saja menuruni tangga. Bikin Suzy yang ngelihat langsung menghampiri anak sulungnya.

"Sayang, ikut bunda kedepan yuk" Suzy langsung menyeret Lisa dan membawa nya keluar untuk bertemu pria tadi.

Lisa yang tidak tau apa-apa pun bingung, menatap para bapak-bapak itu, mereka bawa alat perkakas lagi.

"Ini pak, bisa langsung ngomong aja sama anak saya" Lisa melirik ibunya memberi kode, apa maksud dari ini semua.

"Ah nggeh, Bu Suzy"

"Ehm nona Lisa, kenalin saya pak Wahyu, dan ini beberapa pekerja saya. Kami kesini atas suruhan nona Jennie, yang ditugaskan untuk membangun garasi mobil nona. Agar lebih aman" Lisa terkejut bukan main dong, sampe engga lama dari itu, sebuah mobil pick up datang dengan membawa pasir dan material yang lain.

"Ya ampun pak, ini seriusan suruhan Jennie?" Pak Wahyu mengangguk dan tersenyum.

"Iya nona. Sekiranya garasinya mau di posisikan dimana ya? Kalo dari letak mobilnya, sepertinya memang pas di sebelah sini" ucap pak Wahyu, sedangkan Lisa dia masih gak habis fikir sama kelakuan Jennie.

"Mobil aja udah ratusan juta, lah ini segala disuruh bangunin garasi segala sih. Mana engga ada bilang ke gue lagi. Ya Tuhan Jennie" gumam Lisa dalam hati masih terkejut dengan semua ini.

"Gimana nona?" Tanya pak Wahyu lagi membuat Lisa tersadar.

"Ah iya pak, tetap disebelah situ aja, soalnya pas mengarah sama gerbang rumah saya" pak Wahyu mengangguk, dia langsung menyuruh pekerjanya buat mindahin pasir dan material lainnya.

"Kak Lisa, ini ada apaan sih. Kok tetiba ada tukang bangunan. Emang rumah kita yang udah terbilang bagus ini dapet bantuan bedah rumah?" Cerocos Wonyoung dengan wajah bingungnya.

"Bukan Won, ini calon kakak ipar lo nyuruh mereka buat bangunin garasi. Gilak gak sih!" Yujin dan Wonyoung seketika menutup mulut mereka karena terkejut.

"Anjirr gilak! Kak Jennie gilak banget, padahal ini menurut gue udah aman kak, orang gerbangnya juga melebihi tinggi mobilnya" ungkap Yujin sambil geleng-gelengin kepalanya.

"Bener banget kata kak Yujin. Ampun dah, gak tau lagi gue sama pikiran racap lo kak" imbuh Wonyoung.

Sampe akhirnya ponsel Lisa berbunyi, dia mendapat panggilan telepon dari Jennie alhasil Lisa buru-buru menerima panggilan itu.

MBAK OJOL [JENLISA] ✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang