ㅡ #O1. Terakhir kali melihat wajahmu

14 3 6
                                    

"Nala gamau peluk kakak?"

Anak kecil yang bernama Nala itu hanya menggelengkan kepalanya sembari mempoutkan bibirnya.

Alma berjongkok di depan Nala lalu menangkup kedua pipinya.

"Bener nih gamau peluk kakak? nanti Nala kangen lho"

Nala yang tadinya membuang muka lantas langsung menatap wajah Kakak perempuannya itu, selang beberapa detik ia pun menangis kencang.

"HUAAAA KAK ALMA JANGAN PERGII HIKS, CCAMA NALA AJAA !!" ucapnya sembari menangis sesegukan.

Alma hanya bisa tersenyum tipis lalu memeluk adiknya itu.

"Cup cup cup, Princess kakak gaboleh nangis" ucapnya lalu menghapus jejak air mata di pipi sang adik.

"Tapi Nala nda mau jauh dari kakak" ucap Nala.

Alma hanya tersenyum lalu mengusap pipi adiknya.

"Princess kakak, Kakak harus pergi sayang. Kakak harus sekolah lagi, Ga lama kok sayang."

"Hiks beneran?" Tanya Nala lalu menatap mata Alma.

"Iya Nala. Kamu sama Bang Haidar ya, Jagain Bunda" ucap Alma lalu menatap Haidar dan Bundanya.

"Siapp nanti Nala jagain Bunda" ucap Nala lalu tersenyum lebar.

Alma berdiri lalu menatap wajah sang ibunda, ia memeluk erat tubuh wanita yang telah melahirkan dan merawatnya itu.

"Kamu disana jaga diri ya kak, tidurnya yang teratur, makan nya jangan ditinggal, selalu ingat Tuhan ya nak" ucap sang Bunda lalu memeluk erat tubuh putrinya itu.

"Iya Bunda, kakak jaga diri kok. Bunda juga jaga kesehatannya ya, Alma sayang bunda" ucap Alma lalu mulai meneteskan air mata.

Pelukan dilepas lalu Alma berjalan menuju tunangannya.

"Gamau peluk gue nih?" tanya Haidar lalu tersenyum jahil.

"Ga ah"

"Nanti kangen" Goda Haidar

"Ishh sini" ucap Alma pasrah lalu memeluknya, Haidar juga membalas pelukannya.

Berat bagi Alma meninggalkan Adik, Bunda, Bahkan laki-laki yang sangat dia cintai. Tapi demi cita-cita nya Alma rela melanjutkan sekolahnya ke Negeri Tirai Bambu.

"Disana jaga mata, jaga hati. Inget lo punya gue, Ntar lo balik bawa koko cina" ucap Haidar.

Alma melepaskan pelukan lalu menjitak kening Haidar.

"Lo itu dar, Jakarta juga banyak kali cewe cantik. Ntar lu kepincut tuh, terus bebas kan lu gaada gue" ucap Alma.

"Ishh ayang bebebb jangan gitu atuh, Aa Haidar janji akan jaga mata dan jaga hati" ucap Haidar lalu mempoutkan bibirnya.

Alma hanya terkekeh geli melihat kelakuan Haidar.

"Ayangg mau kiss" ucap Haidar lalu menunjuk pipinya sendiri menggunakan jarinya.

"Ish apaansi"

"Cie malu ya karena ada Bunda, biasanya langsung nyosor" goda Haidar.

Alma yang mendengar ucapan Haidar pun sontak menginjak kaki Haidar, Tak lupa sorotan tajam dari matanya yang menatap Haidar.

"AAAAA SAKITT" teriak Haidar kesakitan.

Bunda dan Nala yang memperhatikan mereka berdua sejak tadi hanya bisa tertawa.

"Emang ya congor lo itu minta ditabok" ucap Alma kesal lalu melepaskan injakan kakinya.

"Aaaa cantikku galak banget sii, aku kasih kiss aja" ucap Haidar lalu dengan cepat mencium singkat pipi Alma.

Pipi Alma langsung berubah menjadi warna kemerahan, Ia lantas meninju Haidar sampai Haidar Terlempar kebelakang.

"Kalo salting, Salting aja kak. Kasian atuh calon mantu mama ditonjok" kekeh sang Bunda.

"Dia ngeselinn bun!!"

Haidar bangkit lalu mengusap pipinya yang habis di hajar Alma.

"Bundaaa, Haidar ditonjok sama Alma" Ucap Haidar lalu mempoutkan bibirnya di depan Bunda.

"Umumu anakkuu sini bunda obatin" ucap Bunda lalu memeluk Tubuh Haidar, ia mengusap-usap pipi Haidar yang habis dihajar Alma.

"Bundaaa!! Anak bunda Alma atau dia sih?!" ucap Alma kesal

"Kamu diem" ucap Bunda lalu membuat Haidar tersenyum penuh kemenangan.

"Ishh berasa anak tiri aku" gumam Alma kesal.

"Perhatian, para penumpang pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA328 tujuan Beijing dipersilahkan naik ke pesawat udara melalui pintu A2."

Alma yang mendengar pengumuman itu langsung menggenggam erat tas kopernya lalu menghembuskan nafasnya.

"Itu pesawat mu kak" ucap Bunda

"Iya bun, kakak tau."

"Kenapa? berat ya?" Tanya sang Bunda lalu mengusap Bahu Alma.

"Udah gapapa kok kak, 4 tahun bentar kok. Bunda sama Nala gapapa disini" ucap Bunda menenangkan Alma.

Alma kembali memeluk Sang Bunda, Tak lupa ia mengajak Nala untuk ikut dalam berpelukan.

Haidar yang melihatnya hanya bisa tersenyum tipis, Berat juga bagi Haidar.

Alma melepas pelukan lalu mengusap bahu Bundanya.

"Alma pergi dulu ya Bun, Nala.. Jagain Bunda ya. Haidar, Aku titip mereka" Ucap Alma.

Nala langsung memeluk kembali kakaknya, lalu Haidar hanya mengangguk kan kepala.

"Nala.. Lepasin kakak dong, pesawat kakak mau berangkat" ucap Alma lembut lalu mengusap puncuk kepala Nala.

Nala dengan berat hati melepas pelukannya lalu menangis kencang. Haidar langsung mengendong Nala, lalu menenangkannya.

Alma kembali menghembuskan nafasnya berat, Ia menarik kopernya lalu pergi menjauh dari mereka.

Alma membalikkan badannya lalu melambaikan tangannya kepada mereka. Haidar, Bunda, dan Nala juga membalas lambaian tangan Alma.

Langkah kaki Alma semakin menjauh, punggung Alma pun bahkan sudah tak terlihat.

Mereka tidak tau rencana Tuhan kedepannya bagaimana, Mereka tidak tau bahwa itu terakhir kalinya mereka melihat Alma.

"Alma.. gue bakal setia nunggu lo balik" Haidar.

ooOOooOOoo

©bzyhxssy_

Eligi - HaechanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang