"agan kenapa berhenti si?"
"hujan ra, neduh dulu" reagan duduk di bangku halte bersama dengan ara yg sudah memajukan bibirnya ke depan
hening tak ada lagi yg membuka suara mereka berdua sibuk bergelut dengan pikirannya masing masing sambil menatap ke arah hujan yg turun
"ara suka hujan, ayo ujan ujanan"
"nanti lu sakit ra"
"nggk! gk bakal ara udh kebal"
gadis yg masih memakai baju seragam itu benar benar melakukan apa yg ia inginkan, senyumnya merekah sempurna saat air hujan mulai menimpanya, ia merasakan tenang saat mendengar suara rintikan hujan yg berjatuhan di tanah
ia menginjak genangan air dengan hentakan yg keras membuat genangan itu muncrat kemana mana...
"pelan pelan ra, gua gk bakal rebut makanan lu juga"
ara tak menggubris perkataan reagan ia tetap ingin memakan makanan itu dengan terburu buru"g-glaakk bwisssaa gggan" dengan susah payah ia menelan suapan terakhir
"aku mau makan""
saat ara hendak berdiri dari meja untuk mengambil makanan lagi reagan mencekal lengannya"beneran? udh tiga piring loh" reagan benar benar tak tau dengan porsi makan temannya ini, terkadang sedikit kadang juga sangat banyak
"les nya masi lama gan, masi ada waktu buat makan lagi"
"AGAN!!"
"e-eh kenapa?" reagan tersentak kaget dengan suara nyaring yg aeera punya
"gk mau pulang? hujannya udh reda"
agan mengangguk, setelah membayar semua makanan itu mereka berdua pergi. langit yg tadinya mendung sekarang berubah menjadi cerah, bahkan ada pelangi di atas sana
"gan liat geh ada pelangi" aeera menepuk nepuk bahu lelaki di depannya ini
"jangan ganggu, gua lagi fokus nyetir"
NGIINGG!!!
suara itu muncul lagi, seperti memori yg terputar ke masa lalu muncul kejadian di ingatan aeera"iniii yg aku suka lagi sehabis hujan, bener bener keren"
"aeera! woy budek lu!!" teriak agan"h-hah? kenapa?"
"rumah lu di mana?!"
"jalan kamboja, rumah nomer 8"
dengan tak ada akhlaknya secara tiba tiba reagan menghentikan motornya mendadak sampai helm keduanya bertabrakan
"awww"
"r-rumah lu beneran di situ?" rasanya sangat kelu saat melontarkan pertanyaan itu, ini benar benar di luar dugaannya
"iyaa, emang kenapa?"
"nggk" setelah percakapan singkat tadi reagan memilih untuk mengantarkan aeera segera
...
di dalam kamar reagan bergulat dengan pikirannya sendiri bagaimana bisa mereka sangat mirip, persis seperti aeera adalah ara dan ara adalah aeera
secara fisik mereka benar benar sama mulai dari rambut dan tingginya bagaimana itu bisa terjadi?
kesukaan mereka juga sama sama persis menyukai makanan dengan porsi yg banyak dan hujan. apa aeera adalah ara yg sedang berpura pura untuk membalas dendam?
apa ara memiliki kembaran yg terpisah dan itu adalah aeera? otaknya benar benar berpikir tentang ini sampai ia ingat akan satu halreagan mengambil ponselnya dan menelpon seseorang di sana
"halo gan" ucap orang dari sebrang telfon itu
"om, agan boleh minta tolong sesuatu?"
"yes you can, anything for you"
...
"lepasin anjing!!" teriak ria pada sekumpulan lelaki di sana, saat ia berjalan pulang setelah selesai les teman teman javas menyeretnya sampai ke gedung bekas pabrik seperti ini, ia sudah persis seperti seorang tahanan sekarang.
"sebagai teman yg baik gua kasih lu ini" andra menaruh susu kotak di atas meja
"gk lu racunin kan?" ria mengintimidasi lelaki itu dengan tatapannya yg nyalang, ia duduk di sofa yg ada di sana kemudian meminum susu kotak yg di berikan andra
"lu kira gua mau balas dendam gitu?"
"gk ada yg tau kan? gua nolak lu trs lu dendam ke gua abis itu lu ngeracunin gua"
"gua gk sejahat itu ya cil" andra melempar koran yg sudah ia bentuk seperti bola ke arah ria dan tepat mengenai wajahnya
"aiiiissss bocah tengik" ria yg geram melemparkan bekas susu kotak ke andra dan mengenai wajahnya.
peperangan berlanjut dengan mereka berdua saling menjambak sementara yg lain hanya menontonnya sajaBRAKK
"kayak anak kecil lu berdua" raihan menggebrak meja sembari mengambil duduk di samping javas sementara mereka berdua menyudahi pertengkaran untuk sementara"tudep anjir, gua sibuk" ucap ria ketus
"ini masalah aeera" ria langsung menatap javas sinis saat lelaki itu menyebut nama teman barunya
"mau ngapain lagi lu?" tangan ria mengepal erat mencoba menahan amarahnya
"gua yakin lu tau kan ri?" javas menatap ria sendu
"aeera itu ara kan? gua yakin lu yg rencanain semua ini biar ara balas dendam ke gua kan ri? Orang yg di kubur waktu itu.... itu bukan ara kan? BENERKAN RI?!!" lanjut javas menggebu"menurut lu?" dada ria sesak kala mengingat sahabatnya itu, perlahan air mata yg ia bendung jatuh di pipinya. javas, raihan dan andra menatapnya seolah olah menuntut penjelasan
javas berjalan kearah ria dan menarik kerah seragam gadis itu, nafas nya memburu menahan semua sesak yg telah ia tahan selama ini, matanya memerah menahan tangis yg ia pendam berbulan bulan
"j-jadi ini ulah lu?!! JANGAN MENTANG MENTANG LU SEPUPU GUA JADI LU BISA SEENAKNYA KAYAK GINI!!" javas sudah tidak bisa menahan amarahnya saat ini, ia benar benar tidak bisa memaafkan ria"DAN JANGAN MENTANG MENTANG LU SEPUPU GUA, LU BISA SEENAKNYA SAMA SAHABAT GUA!!"
...
Andra Adinata
KAMU SEDANG MEMBACA
Dwi Daksa
RomanceAeera Gramantha gadis berdarah indonesia dan Kanada yg di vonis amnesia permanen setelah dirinya sadar dari koma 1 tahun akibat kecelakaan beruntun. Beberapa bulan setelah ia bangun dari komanya dia bisa mengingat masa lalu tapi itu bukan ingatannya...