Bagian 1

34 3 0
                                    

Di suatu tempat terlihat sangat ramai, orang-orang itu berpakaian rapi dengan warna yang senada, hitam putih. Mereka menunggu waktu dimana nama mereka satu persatu dipanggil untuk interview.

Ada yang bergerombol, ada juga yang sendirian. Seperti Agatha.

Gadis manis dengan rambut sebahu itu terlihat sangat gugup karna ini adalah kali pertamanya dipanggil interview.

Agatha baru lulus tahun ini, ia memutuskan untuk mencari pekerjaan sambil menunggu hari dimana awal semester dimulai.

Iya. Agatha kuliah di salah satu universitas swasta yang ada di kotanya.

Agatha merasa bosan jika harus berdiam diri di dalam rumah, ia memutuskan untuk melamar pekerjaan, mencari pengalaman juga mencari uang tambahan untuk keperluan dirinya sendiri. Ia bisa saja meminta uang kepada orang tuanya, tapi itu bukan Agatha.

Agatha mempunyai prinsip, jika ia ingin mendapatkan sesuatu ia harus berusaha dengan jerih payahnya sendiri. Ia sama sekali tidak ingin menjadi beban kedua orang tuanya. Yaa walaupun ia sudah menjadi beban dengan kuliah di univ swasta, dengan biaya yang tidak bisa dibilang sedikit tentunya.

Setelah sesi interview yang menegangkan, kini semua orang yang lulus tahap interview di dipanggil masuk ke dalam ruangan untuk tanda tangan kontrak kerja, termasuk Agatha.

Disaat semua orang sudah masuk, Agatha terlihat sibuk mencari sesuatu di dalam ranselnya.

"Shit!".

Umpatnya saat tidak menemukan sesuatu yang ia cari.

Ia mencari bolpoin.

Dengan rasa gugup ia memutuskan untuk masuk ke dalam ruangan dan duduk di kursi terakhir. Bersebelahan dengan seorang cowok.

Petugas mulai mengintruksi langkah-langkah yang harus dilakukan, seperti mengisi biodata, dan lain-lain.

Agatha hanya melihat kertasnya sambil menghela nafas, karna nafasnya yang terdengar berat, cowok yang ada di sampingnya menoleh.

"Ada apa?". Tanyanya.

Agatha menoleh, kaget.

"Apa aku mengganggumu?" Tanya Agatha, pelan.

Cowok itu menggeleng, lalu menyerahkan bolpoin yang ia pegang "Kamu belum mengisi apa-apa dari tadi, ambil aja". Ucapnya.


Dengan sedikit tidak yakin, Agatha mengambil bolpoin itu dan berterima kasih. Sedangkan cowok tadi mengangkat tangannya, meminta bolpoin baru kepada petugas dengan alasan tintanya habis. Petugas itu pun langsung menghampiri cowok itu dan memberi bolpoin yang baru.

Agatha menarik sudut bibirnya sedikit melihat sikap cowok itu, terlihat sangat baik dan sopan.

Ah sepertinya Agatha jatuh cinta dengannya hanya karna dikasih bolpoin. Haha

Semua sesi sudah selesai, besuk semua orang yang sudah tanda tangan kontrak langsung masuk kerja.

Agatha lerlihat sangat lega dan buru-buru keluar ruangan.

DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang