Bagian 5

3 1 0
                                    

Sore hari sepulang kerja, agatha dengan sengaja menunggu azka di depan kantor. Ia ingin berbicara, sekaligus meminta maaf soal kemarin yang mana ia tidak membalas pesan darinya. Sebetulnya itu bukan sesuatu yang harus dilakukan, tapi agatha hanya menjadikannya sebuah alasan untuk bisa berbincang-bincang dengannya.

Agatha melihat azka yang keluar dari kantor bersama teman-temannya, mereka berhenti tepat di depan agatha.

"Hey cantik! Kenapa belum pulang?". Goda kristian yang langsung di keplak oleh azka, "Sakit woy!".

"Aku mau bicara sama Azka". Sahut agatha, Kristian langsung mendorong azka agar lebih dekat dengan agatha, "Oh boleh boleh! Silahkan ambil aja azkanya".

Kalau saja azka tidak menahan tubuhnya, sudah dipastikan ia akan menabrak tubuh mungil agatha.

"Yok yok cabut! Biarkan sejoli ini menumpahkan segala kerinduan!". Heboh kristian membubarkan teman-temannya, mereka pun menganut saja, meninggalkan agatha dan azka berduan disana.

Disaat temen-teman dakjall itu sudah pergi, azka membuka mulutnya "Mau ngomong apa?".

"Mm mau minta maaf karna ga ngebales chat kemarin".

Azka tertawa kecil mendengarnya, "Kamu nungguin cuman mau bilang itu?". Agatha menatap azka sambil tersenyum canggung.

Entah kenapa, tangan azka tergerak untuk menepuk-nepuk puncak kepala agatha, "Gaperlu minta maaf tha". Katanya lembut.

Sentuhan yang diberikan azka membuat jantungnya berdesir, rasanya seperti ada kupu-kupu didalam perutnya. Mata mereka bertemu cukup lama, azka dengan wajah tersenyumnya sedangkan agatha dengan wajah yang merah padam. Ia tersipu.

"Kamu demam?".

Agatha menggeleng dengan cepat.

"Mukamu kok merah?". Agatha menangkup kedua pipinya, ia sungguh malu karna azka melihat wajahnya yang sangat konyol saat tersipu.

"Mungkin karna kepanasan". Ucap agatha asal.

"Yaudah ayo pulang, kasihan kamu kepanasan disini".

"Ah iya".

Mereka pun berjalan bersebelahan keluar dari area kantor, langkah mereka terpisah di zebra cross karna azka harus pergi ke sebrang jalan menuju parkirannya.

"Kamu hatihati ya, nanti ku kabari kalo udah sampai rumah". Ucap azka sebelum pergi.

Agatha membisu, apa mangsud ucapannya? Ini gue gak salah denger kan? Azka bakal ngabari kue kalo sampai rumah?! OMG!!

Tanpa sadar, agatha melompat lompat karna kegirangan yang disaksikan oleh rahma temannya, "Tuh bocah kenapa coba?". Guman rahma dari kejauhan.

"Dapet lonte kali". Sahut teman yang ada disebelahnya.

"Lotre! Bukan lonte! Elo tuh yang lonte".

"Sesama lonte gaboleh gitu bitch!".

"Menjauh kau iblis!". Seru rahma dengan memberikan jurus ala-ala di anime dan dengan konyolnya temannya itu pura-pura kesakitan karna terkena jurusnya. Haist sungguh malang nasip kedua remaja yang hampir gila itu.

Sudah hampir dua jam agatha memandangi ponselnya, ia benar-benar menunggu Azka menghubunginya.

"Hih! Harusnya gausah bilang gitu tadi! Gue kan jadi nungguin!". Gerutu Agatha

Bapak pun terheran-heran melihat kelakuan anaknya yang tidak biasa, tidak seperti biasanya agatha hanya diam diteras rumah sambil mengecak-ngecek ponselnya selama itu, "Anakmu kenapa buk?". Tanya bapak pada ibu.

Ibu sedikit mendongakkan kepala melihat agatha, "Kenapa emangnya pak? Agatha baik-baik aja gitu kok".

"Bapak ngelihatnya aneh aja".

"Lagi kasmaran mungkin pak"

"Kasmaran sama bayu?".

"Hmm mungkin sama yang lain?".

"Yang lain tuh siapa lagi buk?".

"Kenapa bapak gak tanya langsung aja si sama agatha, ibu juga tidak tahu".

"Ibuk kan tau, agatha gimana kalo sama bapak. Tidak akan bisa terbuka".

"Yasudahh to pak nunggu agathanya aja yang cerita".

"Sama temen kerjanya ya buk?".

Ibu menghela nafasnya kesal, suaminya itu sungguh penasaran dengan percintaan anak gadisnya tapi enggan bertanya. Haist anak sama bapak sama aja, sama sama mementingkan gengsi dan keras kepala.

Ditempat lain, azka malah terlihat sangat pulas tertidur. Hmm dasar lelaki tidak bertanggung jawab! Bagaimana bisa dia enak-enak tidur sedangkan agatha disana menunggu chat darinya!

Hari sudah gelap, azka baru membuka matanya pukul 8pm, tanpa mengecek ponsel ia langsung keluar dari kamar. Ia terdiam di ambang-ambang pintu, suasana rumahnya sangat sepi dan gelap.

Ia melanjutkan langkahnya, menghidupkan semua lampu dan berjalan ke kamar mandi, cuci muka, gosok gigi, dan mandi.

Setelah selesai, ia keluar untuk mencari makan malamnya. Sudah menjadi kebiasaan ia mencari makan seorang diri, ibunya sudah tua dan sakit-sakitan jadi jarang sekali masak, kadang malah azka yang memasak untuk ibunya. Ibunya sedang dirawat dirumah kakaknya saat ini, sedangkan ayahnya jarang dirumah karna kerja di luar kota.

Just info aja, Azka merupakan anak terakhir yang mempunyai dua saudara perempuan yang sudah menikah, jadilah azka dirumah sendirian disini.

Azka mengelilingi kota menaiki montor pcx merahnya, ia sengaja memakai kaos pendek agar kulitnya menikmati udara malam yang semakin dingin. Ia terus melaju sampai ke tempat makan nasi goreng langganannya.

"Seperti biasa ya bang!". Ucap Azka pada penjual nasi gorengnya.

"Siap!". Abangnya sangat hafal dengan azka, karna hampir tiap hari azka kesana.

Tak perlu menunggu lama, pesanan azka sudah datang, "Lain kali ajak cewekmu kesini biar gak sendirian mulu!". Goda abangnya pada azka.

"Iya bang! Ini juga lagi nyari cewek yang mau sama azka".

"Alah kamu bisa aja! Cowok ganteng kaya kamu juga tinggal milih!". Katanya sebelum pergi.

Azka hanya tersenyum menanggapinya, asal abang tau aja, selama 20tahun hidup di bumi, azka belum pernah pacaran sama sekali. Huft, sungguh ketampanan yang disia-siakan.

"YaAllah!". Azka menepuk jidatnya dengan keras, yang membuat semua mata tertuju padanya, buru-buru azka langsung meminta maaf dan memelankan suaranya.

"Lo bodoh banget si az! Gimana bisa lupa ngabarin agatha! Udah jam segini juga astagaaaa!". Guman Azka panik.

Dengan cepat ia mengetik. . .

Agatha sudah tertidur dengan posisi tangannya yang memegang ponsel, lihatlah azkaa! Agatha sampai ketiduran nungguin chat dari lo!

Ponselnya menyala, dan menampakkan chat dari Azka yang beruntun.

Azka.
Tha, Sudah tidur kah?

Azka.
Maaf banget tha, sepulang kerja tadi aku ketiduran

Azka.
Aku lagi makan nasi goreng nih, kamu mau gak? Kalo mau ku deliv

Azka.
Sudah tidur ternyata

Azka.
Goodnight agatha!

Azka menjatuhkan tubuhnya di atas kasur, ia bertanya-tanya pada dirinya sendiri, kenapa ia ngerasa bersalah tidak menghubungi agatha tadi? Kenapa ia merasa panik saat lupa menghubungi agatha? Kenapa ia harus meminta maaf tentang hal itu? Dan kenapa agatha selalu ada dipikirannya akhir-akhir ini?!

"Arghhhh!". Teriak azka, frustasi.

"Apa gue jatuh cinta sama dia?".

"Oh tuhan! Perasaan apa ini?! Sungguh aku belum pernah merasakan hal seperni ini selama hidupku!".

________________

Dukung dengan memberikan vote!

⚠️Satu vote dari kalian sangat berharga⚠️

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 15, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang