"Dam, kemana?,"
"Balik lah, ngapain lagi emang?,"
"Katanya lo mau latian bareng tim bola lo?,"
Yedam mendengus kesal, "halah tai dobby, noh gara² dia tim gue latiannya jadi ganti besok.. anjing kan..." namja rubah itu membereskan buku²nya kedalam tas.
"Dah lah gue duluan..."
Yedam pergi dari kelas ninggalin beberapa temennya yang masih asik nge gibah disana. Sebenernya Yedam juga doyan gibah, tapi mungkin sekarang dia mau istighfar dulu, itung² ngurangin dosa katanya.
.
.
."Maa, dammie pulang..."
Yedam masuk pelan kedalam rumahnya, seorang wanita menyambutnya didalam.
"Udah pulang? Makan dulu gih, tadi mama baru aja masak.." wanita itu mengusap lembut kepala Yedam, anaknya.
"Ngga lah ma, ntaran aja belum laper juga.. dammie ke kamar aja dulu.."
"Ya udah, kalo laper makan ya..."
Yedam ngangguk pelan dan jalan masuk ke kamarnya.
---
"Dob lo mau kemana?,"
"Ke tempat biasa.." jawab Doyoung santai sambil memakai jaketnya.
"Lah ngapain? Ada yang ngerusuh lagi?," tanya Hyunsuk selaku kaka tiri Doyoung. Fyi, jadi Doyoung itu anak angkat papanya Hyunsuk, jadi Hyunsuk jadi kaka tirinya kan.
"Kayanya iya, ga tau juga gue tapi suruh kesana..."
"Siapa aja yang ikut?,"
"Gue, tono, bang jae, bang abin sama dower.. lo ikut bang?,"
Hyunsuk menggeleng pelan, "gue baru aja tawuran semalem, males ah lo aja sana.. titip salam buat anak mimpi ntar oke..."
Doyoung terkekeh pelan, "mau berapa iket salamnya bang?," tanya Doyoung seenak jidat.
"Gue nikahin lo sama yedam lama².." kesal Hyunsuk, belakangan ini Doyoung jadi lebih bego dari biasanya.
"Suram masa depan gue nikah sama modelan dia.. dah lah, gue berangkat bang!,"
Doyoung pergi dari apartemen, Hyunsuk yang liat cuma bisa gelengin kepala pelan.
---
"Diem! Kamu ga tau aku lagi cape! Pertanyaanmu itu² aja terus!,"
"Tapi, itu pertanyaan udah lama! Kenapa kamu selalu menghindar dari pertanyaan itu?!,"
"Udah diem! Ga penting! Buang waktu aja!,"
Brak!
Yedam menghela nafas pelan mendengar pertengkaran orang tuanya barusan. Matanya menatap jendela kamarnya yang terbuka, kepalanya bertopang di kedua tangannya.
Sesekali angin malam sengaja mengacak surai kecoklatannya. Tangannya mencari benda pipih disebelahnya. Namja rubah itu membuka ponselnya dan memutar sebuah lagu.
ceklek
"Sayang kamu kamu kemana?,"
"Keluar ma, sebentar..."

KAMU SEDANG MEMBACA
Musuh [Dodam]
Random18+(?) "ck! modal tampang doang.. masih juga gantengan gue..." "lo sama kakel ngga ada sopan-sopannya! YAK! DOBBY ANJING!," Gimana jadinya kalo sesama buaya ternyata saling suka? Ya mereka jatuh ke pesona musuh bebuyutan nya. 📍Dodam area ✓kata kasa...