---
"Fuck! Maksudnya apa?! Kenapa pake acara digabung segala sih?!!,"
Semua yang disana, seketika menciut denger Yedam teriak barusan. Ya Yedam lagi marah-marah lagi sekarang.
"Karna tempat yang disediain cuma satu resto yedam..." kata sang guru olahraga, Jaehyun.
"Tapi pak—! Kenapa harus gabung sama anak basket?! Kan duit sekolah banyak!! Bisa pesen satu resto sendiri kan?!!,"
Pak Jaehyun menghela nafas pelan, "kamu ada masalah? Sama anak basket?,"
"Ada!! Ada masalah! Makanya jangan di gabung!!,"
"Pak gini aja deh.. ya udah kita pisah aja basket sendiri, futsal sendiri.. anak futsal biar saya yang nanggung biayanya..."
Udah ketebak siapa yang barusan ngomong, ya siapa lagi kalo bukan si sultan sekolah itu, Hyunsuk.
"Bener kamu ga keberatan?," tanya Pak Jaehyun sedikit was-was.
"Sans aja pak..."
"Nah dari tadi kek!! Ngga usah gue marah-marah kan?!,"
Hyunsuk senyum, ya senyum senyum kepaksa kayanya deh. Yedam keluar dari ruangan itu.
---
"Dam.. kenapa sih?,"
"Tau ah, diem lo..."
Mashiho yang disebelahnya mendengus kesal. Dua namja itu jalan beriringan sekarang, ya sekarang udah jam pulang sekolah dan mereka mutusin buat pulang bareng.
"Lo kenapa sih? Ngga biasanya lo mau pulang bareng gue, lagi kenapa lo sama doi lo?,"
"Gue nemenin lo kasian, biar ga keliatan jomblo banget..."
"Bangsat, untung lo lebih tua.. coba aja kalo yang ngomong dob——"
"Lepasin hikss.. mama.. aku mau pulang.. hikss lepasinn.. tolong.."
Yedam dan Mashiho menghentikan langkahnya, kedua namja itu liat seorang anak kecil yang lagi nangis.
"Hikss.. hikss.. mama.. lepasin hikss.."
"Diem, tenang aja mama kamu ada di mobil, kamu masuk aja..."
"Hikss.. ngga hikss..."
Mashiho mendekat, dan nyenggol pelan tangan Yedam. "Dam.. itu anaknya, kenapa?," tanya yang lebih tua.
"Mana gue tau, tapi kayanya.. itu kaya—
—penculikan?! Anjirr!!,"
"Hikss.. lepas hikss.. paman lepass hikss..."
Anak kecil itu terus menangis, sedangkan tangan satunya dicekal oleh seorang namja di sebelahnya. Namja itu memaksa anak kecilnya untuk masuk kedalam mobil.
Yedam berjalan mendekat, kearah mereka. Walau Mashiho udah nyegah, tapi tetep aja namja rubah itu kekeh buat nolongin anak tadi.
"Ngga! Hikss.. lepass.. aku mau pulang.. lepass..."
"Woi! Lo budeg apa gimana? Ngga denger tuh anaknya minta pulang goblok!," bentak Yedam keras didepan namja tadi.
Namja itu memberikan tatapan tidak suka kearah Yedam. "Urusan apa lo ikut campur?,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Musuh [Dodam]
De Todo18+(?) "ck! modal tampang doang.. masih juga gantengan gue..." "lo sama kakel ngga ada sopan-sopannya! YAK! DOBBY ANJING!," Gimana jadinya kalo sesama buaya ternyata saling suka? Ya mereka jatuh ke pesona musuh bebuyutan nya. 📍Dodam area ✓kata kasa...