Musuh : 07

5K 645 286
                                        







---

"Siapa yang bikin lo gini? Jawab gue!,"


Semua yang disebelah Yedam awto nengok kearah Doyoung sekarang. Mata elang Doyoung natap lekat kearah Yedam, nunggu jawaban yang keluar dari mulutnya.


Yedam yang di tatap, malah panik, takut dan sedikit baper? Eitt mana ada, tidak semudah itu bagi Yedam untuk baper kawan.


"Gue tanya lo, siapa yang bikin lo jadi gini?," ulang Doyoung dengan nada penuh penekanan.

"I—itu.. gue..."

"Yedam! Jawab gue! Kenapa lo bisa gini?!,"


"Gue abis berantem tadi! Ya.. itu.. itu gue abis mukul orang tadi..." jawab Yedam jujur, toh mana sempet dia boong, kalo dibentak Doyoung kaya tadi.


Sorot mata Doyoung masih natap Yedam tajam, matanya seolah menatap tak suka kearah luka di tangan Yedam.


"Apa sih dob? Lo ngapa——Aakkhh!! Bangsat! Sakit!! Kenapa lo gituin?!!," bentak Yedam keras.


Doyoung dengan sengaja meremat tangan Yedam yang luka tadi. Membuat Yedam teriak kencang.


"Sakit? Gue juga.. gue juga sakit liat lo luka gitu.. siapa yang nyuruh lo berantem?,"


Suasana disana seketika menegang, sampe yang mau makan aja ga jadi dan awto nengok. Doyoung masih disana dan Yedam yang masih duduk tertunduk.

"Gue nolongin anak kecil, dia mau di culik tadi.. makanya gue tolongin.." jawab Yedam dengan terpaksa jujur.

"Terus?,"


"Yaa.. ya terus, terus gue pukul yang mau nyulik tadi..." jawab Yedam, namja itu mendongak dan sialnya pandangannya langsung bertemu, sama Doyoung yang masih natap dia tajam.


Doyoung ngangguk, ngangguk tipis. Lalu namja bermarga kim itu pergi, tanpa sepatah kata apapun. Yedam masih bingung, bingung kenapa Doyoung marah? Dia marah tadi kan?

"Dam.." panggil Jihoon disebelahnya. Yedam noleh kearahnya.

"Cuma mau bilang loh.. awas aja dobby kalo udah marah, bisa lama..."

Yedam mengerutkan keningnya, "lahh kenapa emang?,"


"Ya itu.. dia kalo udah marah.. bisa tahan sampe berhari-hari.. liat aja sendiri.. gue sih.. ngga ikutan..."


Jihoon kembali memakan es krim nya tadi, sedangkan Yedam masih diam disana. Yedam juga niatnya bodoamat dan lanjut main in hapenya, ya sebelum..




brak




Yedam membola, didepannya sekarang ada Doyoung yang baru membanting asal sebuah kotak p3k dimeja depannya. Namja itu jongkok didepannya, dan mulai mengeluarkan beberapa kasa dari sana.


Yedam semakin mengernyit, apalagi sekarang dengan tenang Doyoung, memegang tangan Yedam dan mulai mengobati luka yang ada di sana.

"Dob! Anj—lo ngapain——?!,"

"Diem.." jawab Doyoung singkat, auranya mencekam sekarang.


Namja rubah itu, menelan kasar salivanya. Sedangkan yang lain ya masih sama, masih natap kearah mereka berdua. Apalagi Jihoon sama Junkyu disebelahnya, dari tadi udah lirik-lirik julid.

"Dob—! Aa—aaww.. sshh.." Yedam meringis pelan, ketika kasa itu menyentuh lukanya.

"Sakit kan, besok ulangin aja lagi, berkali-kali sekalian..."


Musuh [Dodam]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang