Episode 08 - Let's Take Our Time

64 1 0
                                    

Seoul, Musim Semi 2022

"Mina-ya... Bibi sudah didepan apartemenmu" suara lembut menyapa pendengaran Mina dan membuatnya otomatis tersenyum. Hari ini adalah hari kencannya yang lain dengan Ibu Jaemin. Semenjak Jaemin dan grupnya menjadi triple million seller, intensitas pertemuannya dengan Jaemin berkurang signifikan. Rasanya seperti menjalani hubungan jarak jauh, walaupun kini merka berada di bawah atap langit yang sama. Untuk menjaga perasaan tetap memiliki kekasih, sekaligus mengurangi kesepiannya karena kedua orang tuanya sudah Kembali ke Indonesia serta sahabatnya Yuna memilih mengadu nasib ke kota lain, Mina memilih menghabiskan lebih banyak waktu berkualitas dengan keluarga Jaemin. Ibunya adalah orang yang paling sering Mina temui diluar keluarganya. Paling tidak sebulan sekali, Nyonya Na akan mengajak Mina bertemu. akhir-akhir ini bahkan Tuan Na, ayah Jaemin beberapa kali ikut makan siang mereka. Lebih gilanya lagi Nyonya Na bahkan sudah mengajak Mina datang ke beberapa acara perkumpulannya dan memperkenalkannya sebagai calon menantunya. Sebuah kalimat sederhana yang menjadi beban tersendiri bagi Mina.

"Tunggu sebentar Bibi, aku sudah di lift," balas Mina riang, sementara suara di seberang tertawa kecil.

"Jangan berlari, aku akan menunggumu kok,,"

Beberapa saat kemudian Mina sudah berada di kursi belakang sedan mewah yang membelah jalanan Seoul, sembari mendengar omelan yang sama.
"Astaga Karamina, kenapa kamu semakin hari semakin kurus sih? Kamu sama saja dengan Jaemin yang semakin mengurus. Memang apa enaknya saling berpelukan kalau kalian sama-sama tulang berbalut kulit," omelan Ibu Jaemin jelas membuat Mina tertawa terbahak-bahak. Tidak akan satu orangpun menyangka, bahkan mungkin suami dan anaknya, jika Nyonya Na yang lembut dan bertata krama selayaknya keluarga chaebol Korea bisa mengucapkan kata-kata luar biasa di hadapan Mina.

"Bibi, aku saja amat sangat jarang bertemu anakmu, apanya yang bisa dipeluk?" balas Mina santai dan memberikan pelukan ringan ke Nyonya Na. Sementara lawan bicaranya menyipit curiga.

"Kalian ada masalah? Kenapa bisa jarang bertemu? bukannya jadwal Jaemin sudah agak longgar awal tahun kemarin? Bahkan dia sempat pulang ke rumah hampir seminggu lho?" tanya Nyonya Na keheranan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kalian ada masalah? Kenapa bisa jarang bertemu? bukannya jadwal Jaemin sudah agak longgar awal tahun kemarin? Bahkan dia sempat pulang ke rumah hampir seminggu lho?" tanya Nyonya Na keheranan. Sementara yang ditanyai hanya bisa tersenyum kecil,

"Nanti aku ceritakan, kita pergi makan siang dulu ya? Paman juga akan ikut bukan?" putus Mina berusaha menghindari pertanyaan menelisik Nyonya Na.

Mungkin memang sudah saatnya kedua orang tua Jaemin tahu tentang status hubungan mereka berdua saat ini.

Jawaban serta tingkah laku Mina yang seolah menghindari pertanyaan tentang anak lelakinya mau tidak mau membuat Nyonya Na was-was. Walaupun dia tahu Mina dan Jaemin masih amat muda, namun dia tidak bisa menahan diri untuk membayangkan Mina menjadi menantunya. Gadis itu seolah memang ada untuk anak lelaki kesayangannya. Di usia semuda mereka berdua, istilah berpacaran, putus, kencan adalah hal yang biasa, namun Nyonya Na tidak ingin ada kata putus di antara mereka berdua. Dia menyakini bahwa Mina dan Jaemin memang ditakdirkan Bersama.

The Another Dream's SagaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang