Seoul, Musim Dingin 2022
"Astaga, jam berapa ini?" teriak Mina panik tepat ketika matanya terbuka, sadar jika ketiduran. Anehnya teriakannya menghasilkan gumaman dari sebelahnya. Mengerjapkan mata sembari mengumpulkan sisa nyawanya, Mina takut-takut melirik sosok yang sudah dia jadikan bantal dan guling selama tidur.
Wajah Jaemin yang pucat dan berkeringat menjadi hal pertama yang Mina lihat. Membuat kepanikannya karena tertidur alih-alih belajar berubah menjadi kepanikan yang lain. seharusnya dia menjaga dan merawat Jaemin, bukannya tertidur. Dan bagaimana bisa dia tidur dalam pelukan pemuda itu, di atas tempat tidur Jaemin pula.
Perlahan Mina berusaha melepaskan pelukan Jaemin di pinggangnya, namun yang terjadi justru sebaliknya.
"Biarkan seperti ini dulu, boleh?" suara serak Jaemin mencegah usaha Mina untuk melepaskan diri dari lengan Jaemin. Membuatnya menatap wajah Jaemin yang hanya berjarak hitungan sentimeter.
"Kamu harus makan dan minum obat, " celetuk Mina berusaha mencari alasan, walaupun tidak bisa menahan jemarinya untuk meraih wajah Jaemin. Mengecek apakah demam lelaki itu sudah turun.
Greb!
Jaemin menahan jemari Mina agar tetap di wajahnya.
"Aku sudah makan dan minum obat,"
"..."
"Terimakasih atas masakannya," lanjut Jaemin lagi dengan suara seraknya. Yang hanya membuat debaran jantung Mina semakin menjadi. Sadar tidak sih Jaemin ini jika dia membuat anak perawan berdebar tidak menentu.
"Kamu berdebar karena ku ya?" goda Jaemin usil, lengkap dengan smirk andalannya di wajah pucatnya. Membuat Mina otomatis menarik jemarinya dan menghadiahi pemuda itu pukulan ringan di tubuhnya.
"Sepertinya kamu sudah sembuh, aku pulang sjaa," tantang Mina mengancam dan mulai beranjak dari pelukan Jaemin. Yang jelas hanya usaha sia-sia, karena Jaemin hanya semakin memperkuat pelukannya hingga membuat Mina terjatuh Kembali ke tubuh Jaemin.
"Jaemin! Kamu apa-apaan sih? Orang baru sakit," omel Mina melihat kelakukan Jaemin yang tidak seperti biasanya.
"Jangan pergi ya?" bisik Jaemin memohon, lengkap dengan tatapan memelas dari kedua bola matanya yang merupakan kelemahan Mina.
"Mmmm, tapi lepas dulu," balas Mina singkat.
"Aku lepaskan tetapi kamu harus makan ya?" jawab Jaemin lagi. Membuat Mina mengernyitkan keningnya tidak paham.
"Aku sudah makan kok," Mina menunjukkan gelas susu dan pisang yang ada di atas meja. "
"Itu bukan makan, cemilan,""Tapi Jaem..."
"Kamu tidak pernah makan makananku ya? Kamu buang ya?" tanya Jaemin sedih, bahkan tidak berusaha menutupi nada kecewa di suaranya. Membuat Mina langsung bangun dari pelukan Jaemin dan menatap langsung ke mata pemuda itu.
"Aku makan kok!"
"..."
"Beneran Jaemin, aku makan semua makanan yang kamu kirim," lanjut Mina ngotot, tidak tahan dengan nada sedih di suara Jaemin. Karena Mina tahu pasti pengorbanan Jaemin untuk menyiapkan semua itu.
"Terus kenapa masih kurus? Aku sengaja memasaknya dan mengirimkannya sendiri dengan tanganku sendiri untuk memastikan kamu selalu makan dan sehat,"
"Aku makan dan sehat kok," potong Mina cepat.
"Terus? Kenapa tidak ada perubahan sama sekali?" tuntut Jaemin tidak terima. Pembicaraan ini entah kenapa jadi berpusat ke Mina, alih-alih Jaemin yang sedang sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Another Dream's Saga
FanfictionSpin Off dari Puzzle Piece dan akan menampilkan hampir semua member Dream, termasuk Mark Lee, Zhong Chenle dan juga Park Jisung. Tentunya tetap berfokus kepada Jaemin dan Mina, tanpa menghilangkan 2000Line dan pasangannya. Per Episode akan berbeda...