Sebuah kisah tentang rasa yang seharusnya tiada malah muncul secara tiba-tiba.Hari ini,adalah hari pertama memasuki tahun ajaran baru.Hari pertama sekolah,tentu belum melaksanakan upacara bendera seperti yang biasanya diikuti seluruh warga sekolah.
Murid SMP Harapan Bangsa terlihat sangat rapi,maklum ini masih hari pertama sekolah.Semangat para murid masih di atas awan.
Murid-murid berjalan dari arah gerbang menuju Mading.Mereka melihat pembagian kelas di sana.Setelah itu,mereka baru mencari letak kelas mereka berada.
Arista dan Selvia membaca kertas yang ditempel di Mading.
"Ta,nama lo udah ketemu?" Tanya Selvia.
"Udah,gue kelas 8.2 tuh."
"Sebentar,nama gue belum ketemu nih."
"Lo sekelas sama gue sel."
"Lo ngasih tau atau nanya?" Tanya Selvia.Selvia berharap,dia satu kelas dengan Arista.
"Ngasih tau lah,tuh liat sendiri absen nomor 27."
"Oh iya.Yaudah kuy ke kelas."
Arista dan temannya berjalan menuju kelas mereka.Kelas 8.2 berada di samping kelas 8.3 yang berhadapan dengan kelas 8.1,sedangkan kelas 8.4 sampai kelas 8.8 berada di belakang kelas 8.2 dan 8.3.
Di depan kelas,terdapat banyak bunga yang membuat suasana menjadi lebih nyaman.Dinding kelas didominasi warna hijau,sangat sejuk dipanjang mata.
SMP Harapan Bangsa sangat bersih.Tidak ada satupun sampah plastik di sekolah ini.Kepala sekolah menghimbau kepada seluruh warga sekolah untuk mengurangi penggunaan plastik.Petugas piket bekerja sama dengan petugas kebersihan sekolah untuk membersihkan lingkungan sekolah.Petugas piket bertugas merawat kelas,mulai dari menyapu lantai,mengepel,membersihkan debu, menghapus papan tulis,dan sebagiannya.Sedangkan petugas kebersihan sekolah,bertugas membersihkan serta merawat lingkungan sekolah.
"Selamat pagi semuanya!" Sapa guru di kelas 8.2.
Namanya Bu Laras,beliau merupakan guru bahasa Inggris di SMP Harapan Bangsa.Bu Laras adalah wali kelas 8.2.Bu Laras memiliki anak yang bersekolah di tempat beliau mengajar,Zidan namanya.Umur beliau sekitar 40 tahun.Beliau adalah guru yang sabar,tidak galak tapi tegas,dan suka bercanda dengan murid-murid.
"Selamat pagi Bu!" Jawab para murid serempak.Murid-murid masih sangat semangat,karena mereka tahu hari ini belum dimulai KBM(Kegiatan Belajar Mengajar).Pasti hari ini hanya sesi perkenalan saja.
"Apakah kalian sudah mengenal semua teman yang ada di kelas ini?" Tanya Bu Laras.
Hampir semuanya menggelengkan kepala.Meskipus sudah satu tahun berada di sekolah ini,mereka belum mengetahui nama teman di kelas barunya.Biasanya mereka hanya mengenal teman satu kelas dan orang-orang tertentu saja,Ketua OSIS misalnya.
"Baiklah,sekarang ibu akan panggil kalian satu-persatu berdasarkan urutan absen,yang namanya ibu panggil segera maju ke depan dan perkenalkan diri kalian." Perintah Bu Laras.Semua murid menganggukkan kepalanya dengan ragu-ragu.Berbicara di depan kelas merupakan salah satu hal yang paling dihindari,tidak semua murid,tapi mayoritas seperti itu termasuk Arista dan teman-temannya.
"Gue kayaknya pertama deh,astaghfirullah malu gue sel." Gerutu Agnes kepada teman sebangkunya,Selvia.
"Nggak apa-apa kali,santai aja nes." Jawab Selvia dengan tenang,padahal di dalam hatinya dia juga merasakan hal yang sama.Selvia tidak biasa berbicara di depan umum,walaupun hanya untuk mengucapkan namanya.Selvia memang sedikit pemalu dibandingkan teman-temannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crush On You
Teen FictionDia sederhana,aku mencintainya dan dia tidak pernah menyadari itu semua. 23 Juni 2021