Di tempat yang sama dengan Gavin.Arista mendapat teman baru di kelasnya,Gavin.Gavin sosok yang baik,baik untuk dijadikan teman maksudnya hehe.Gavin merupakan salah satu incaran para siswi di SMP Harapan Bangsa.Gavin cukup tampan dan memiliki pesona tersendiri.
Pagi ini,Arista dan Gavin bolos pelajaran pertama.Mereka sama-sama terlambat datang ke sekolah.Daripada harus menunggu gerbang dibuka saat istirahat,mereka memilih meninggalkan area sekolah.Biasanya saat jam istirahat,gerbang SMP Harapan Bangsa dibuka.
"Vin." Arista memanggil Gavin yang duduk tepat di hadapannya.
"Apa?" Gavin menjawab dan menunggu kalimat yang diucapkan Arista berikutnya.
"Dulu gue nggak kenal deh sama lo.Gue sering liat lo lewat kelas gue,tapi gue nggak tau nama lo." Arista menceritakan hal yang ia tahu tentang seorang Gavin.
"Sama,gue juga awalnya cuma tau lo,tanpa nama.Sampe akhirnya,lo dipanggil ke depan lapangan pas lo juara kelas."
"Gue kira lo nggak pernah tau kalo gue hidup hahaha."
"Gue tau lah,awalnya gue kira lo itu sombong Ris."
"Loh...kenapa?" Tanya Arista bingung.
"Karna lo pinter." Gavin menjelaskan maksud perkataannya.
"Nggak lah Vin,gue nggak pinter.Hoki doang itu mah bisa juara kelas." Arista tersenyum kecil.
"Ngaco lo,hoki nggak mungkin dua kali." Gavin mengelak kata-kata Arista.
"Hahaha kuncinya rajin aja."
Di sela-sela perbincangan mereka berdua,penjual nasi uduk datang membawa dua piring berisi nasi uduk.Mereka mengucapkan terimakasih kepada penjual tersebut lalu memakan nasi uduk itu.
"Lo laper atau doyan Ris?" Gavin bertanya sambil tertawa kecil.
"Dua-duanya,buruan abisin keburu istirahat." Arista menjawab dengan mulut penuh dengan nasi.
"Masih satu jam lagi." Jawab Gavin.
Kalo gini caranya,gue gapapa tiap hari telat,Batin Arista.
-----
Matahari mulai naik.Hari sedang cerah,awan tampak putih.Kelas olahraga adalah jam untuk kelas 9.2,kelas Bara.Hari ini guru olahraga sedang mengikuti rapat.Kelas 9.2 bebas untuk melakukan olahraga sendiri di lapangan.Murid laki-laki bermain futsal,sedangkan yang perempuan hanya menonton di pinggir lapangan.
Bara mulai mengoperkan bola.Suara riuh teriakan murid perempuan terdengar.Para murid perempuan berteriak histeris karena beberapa kali tim Bara hampir memasukkan bola ke arah gawang.Tak bisa dipungkiri tim Angga cs juga tak kalah jago dalam bermain sepakbola dan futsal.
"Woi main sportif dong!" Bara mulai emosi karena salah satu tim Angga mulai bermain curang.Bara kesal dan menendang bola sekuat tenaganya.
Bughhhhh...
Bola yang tadi ditendang Bara mengenai seseorang,orang itu ambruk.Bara,Damar,Rendi dan Angga berlari menghampirinya.
"Kalian lanjut main,gue yang tanggung jawab." Bara jongkok dan segera membawanya ke UKS.
Bara membaringkan Vina di dalam UKS.Bara tidak menemukan petugas kesehatan di tempat ini.Dia tidak tahu apa yang harus dia lakukan untuk menyadarkan orang di depannya.
Bara mengambil tisu yang yang tadi ia temukan di samping Vina pingsan,lalu membawanya ke UKS juga.Dia mengambil itu itu dari sakunya dan membersihkan kotoran di jidat Vina.Kemudian,Bara mengambil minyak angin di lemari obat yang berada di ruang UKS.Dia menuangkan minyak angin itu ke tangannya dan membalurkannya di samping mata milik Vina.

KAMU SEDANG MEMBACA
Crush On You
Ficção AdolescenteDia sederhana,aku mencintainya dan dia tidak pernah menyadari itu semua. 23 Juni 2021