Sehabis peristiwa beberapa hari yang lalu Bima mulai menjauhi Dara, tetapi Dara tetap berusaha memperbaiki hubungan pertemanan mereka dengan mencari jalan keluar dari masalah yang sedang menghadangnya sekarang ini.
Bahkan simpang siur gosip yang kurang enak di dengar pun muncul, banyak yang bilang Dara selama ini hanya caper ke Bima, Dara yang memanfaatkan Bima agar nilainya bagus, sampai yang lebih parahnya lagi Dara dan Bima berpacaran namun karena Dara bermain di belakang Bima akhirnya terjadi kecanggungan antar satu dan lainnya dan akhirnya Bima membuat memutuskan untuk menyudahi hubungannya dengan Dara, maka dari itu Dara sekarang berusaha mendekati Bima.
Dara sendiri tak ingin ambil pusing dengan mendengarkan semua gosip murahan itu yang entah siapa yang menyebar, saat ini dia hanya ingin fokus untuk mempersiapkan ujiannya dan berfikir lebih jauh mengenai masa depannya dan juga.... Masa depan anak yang berada di kandungannya saat ini.
Tep!
"E-eh..." Dara tersentak melihat ada seseorang yang memegangi bahunya sembari menundukkan sedikit kepalanya agar sejajar dengannya dan tersenyum.
"Hai cantik." Sapanya dengan ramah.
Dia ini namanya Jemian Janardana akrab disapa Jemmy. Orangnya ramah, baik, tutur katanya sopan, hormat kepada para guru guru, baik dan juga menyumbang piala ke sekolah. Yang tentunya Jemian ini mengharumkan nama sekolah. Sepertinya orang orang pun susah mencari celah keburukan dari seorang Jemian. Juga sebenernya dulu Dara sempet naksir sama Jemmy cuma Jemmynya sendiri hanya menganggap Dara sebagai adiknya sendiri tidak lebih dari itu.
"Eh kak Jemmy? Ada acara apa kesini kak?" Tanya Dara kebingungan.
Jemmy masih dengan senyumannya, kemudian melepaskan tangannya yang sedari tadi menetap di pundak milik seorang Dara.
"Ga ada acara khusus sih Ra, cuma mau kunjungan aja. Kangen sama guru guru."
"Mau aku temenin sekalian nggak kak ke ruang gurunya?" Dara menawari Jemmy.
"Kalo kamu luang dan mau boleh kok, tapi bukannya kamu nunggu jemputan pulang ya? Aku bisa kok Ra sendiri kalo ruang guru doang."
Dara tersenyum balik dan menggeleng. "Gak apa apa kak, kan ruang guru deket."
Sambil mengantar Jemmy ke ruang guru mereka berdua membicarakan banyak hal, tentang Dara yang semakin bertambah tinggi dibandingkan Dara yang dulu berada di kelas X (10) lah dan hal hal lainnya mengenai mereka berdua.
Sesampainya di tujuan yaitu ruang guru Dara sekilas melihat Bima yang mulai menyalakan motor miliknya.
"Bim!! Bima!!!!" Dara memanggil Bima tapi sayangnya tak ada direspon sama sekali dari Bima.
"Bima! Lo sengaja ngehindarin gue kan?" Bima berhenti dan terdiam, kemudian ia mulai mendekati Dara.
Baru saja Dara ingin memulai pembicaraan namun Bima malah justru berlari keluar area sekolah kemudian mencari Ojek agar bisa dinaiki.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dua garis biru - Choi Beomgyu
FanfictionKata siapa masa remaja adalah masa masa terindah? Sebagian orang beranggapan bahwa masa remaja adalah masa masa indah yang sulit dilupakan, tapi tidak bagi Dara dan Bima yang sudah merasakan sari-pati pahitnya kehidupan di saat saat remaja mereka. D...