|Satu-Panti Asuhan✓|

60 4 0
                                    


Di saat mereka berumur 6 tahun

"Aaaaa sakit, olong" Kata Qeisya saat rambutnya ditarik tarik oleh temannya

"Ahahaha, lasain tu makanya janan gagu kita" Kata Rizal, teman yang menarik rambut Qeisya

"Kamu jahat jal, lepasin sakit" Kata Qeisya sambil menahan air mata yang hendak lolos dari pelupuk matanya

"Ga, kamu arus pegi dali sini dulu, abis tu aku lepasin" Kata Rizal

"Iya, aku anti akan pegi tapi lepasin dulu" Kata Qeisya

Perlahan Rizal mengendorkan cengkraman tangannya

"Pegi sana!" Ujar Rizal mendorong tubuh Qeisya hingga ia terjatuh

Hiks hiks

"Ada apa ini? Kenapa ribut-ribut?" Tanya Bu Aisha-pemilik panti asuhan Mutiara Bunda

"Qeisya tadi atain aku anak nakal, telus aku dolong dia, aku ga telima di gituin" Kata Rizal

"Qeisya kamu masih kecil nak, kenapa gaya bicaramu seperti orang dewasa?" Tanya Bu Aisha berjongkok menyamai tinggi badan Qeisya

"Endak nda, tadi dia bully Qeisya" Kata Qeisya membela dirinya

"Bunda tidak mengajarkan anak anak bunda untuk berbohong, bicaralah yang jujur nak" Ucap Bu Aisha

"Qeisya ndak boong nda, dia yang boong" Ucap Qeisya sambil menunjuk Rizal

"Apa kok aku si? Itnah itu nda" Kata Rizal

"Sudah, Qeisya Rizal makan siang dulu ayo" Ajak Bu Aisha

Qeisya dan Rizal mengikuti Bu Aisha ke arah ruang makan. Disana terlihat anak anak panti sudah duduk berjejer rapi siap mengisi perut mereka.

Setelah selesai makan, kemudian mereka tidur siang. Setiap kamar dihuni 4 orang, Qeisya, Raisya, Alesha, Alia, merekw satu kamar.

Saat semuanya sudah tertidur, Qeisya mengendap-ngendap keluar dari kamarnya.

Setelah sampai di depan gerbang panti asuhan mutiara bunda, ia mendengar teriakan temannya

"Qeisya, kamu mau kemana?" Tanya Raisya menghampiri Qeisya

"Aku ndak mau disini, aku dibully" Kata Qeisya

"Kamu janan takut, kan ada aku yang enemani kamu disini" Kata Raisya

"Aku mau cari mama papa aja" Kata Qeisya final

"QEISYA, AKU IKUT!" Teriak Raisya

Kemudian mereka berjalan di tepi jalan raya dengan lesu, karena panasnya matahari sangat menyengat di jam 1 siang.

"Qeisya, kita mau kemana?" Tanya Raisya kelelahan

"Kita duduk di situ, biar ndak cape" Ucap Qeisya menunjuk bangku kosong di sebuah taman

"Iya, ya uda yuk kesana" Ajak Raisya berlari mendahului Qeisya

🍀🍀🍀

"Qeisya, itu apa itu?" Tanya Raisya saat dirinya tak sengaja melihat nenek-nenek menaiki kursi roda

"Neneknya agi sakit, makanya pake kulsi loda" Ucap Qeisya

"Kesana yuk, bantu nenek dolong kulsinya" Ajak Raisya

"Ya udah yuk" Ucap Qeisya kemudian mereka berdua mendekati nenek itu

"Nenek, butuh antuan?" Qeisya menawarkan diri untuk membantu nenek itu

"Tolong bawa nenek pulang Cu, nanti nenek tunjukkan jalannya" Kata nenek itu

"Lumah nenek imana?" Tanya Raisya

"Di jalan anggrek biru nomer 56 Cu" Ucap nenek itu

"Ayo nek kita antal" Kata mereka berdua kemudian mendorong kursi roda nenek menuju rumahnya

Sesampai di rumah nenek, Qeisya dan Raisya sangat takjub dengan desain rumahnya. Bisa dibilang itu adalah mansion, atau jangan" mereka baru saja menolong nenek kaya

"Ayo Cu masuk" Ajak nenek

"Iya nek" Ucap mereka

Ting nong

"OMA, YAYA KANGEN OMA" Teriak Yaya memeluk omanya

"Oma juga kangen Yaya, baru ditinggal sebentar aja sudah kangen, gimana kalau oma ninggalin kamu selamanya" Ucap nenek

"Endak, ndak boleh Oma" Rengek Yaya

Alfiya Yaya Arenthastar, nama panjang dari Yaya

"Iya, ini oma bawa teman buat Yaya" Ucap nenek sambil mendorong pelan Qeisya dan Raisya ke arah Yaya

"Hai aku Qeisya, dan ini Raisya" Kata Qeisya memperkenalkan dirinya dan temannya

"Hai aku Yaya, panggil aku Yaya yah" Ucap Yaya

"Iya" Jawab mereka kompak

"Ayo masuk, kita main" Ajak Yaya menggandeng tangan keduanya

"Iya"

'Semoga Yaya tidak kesepian lagi dengan hadirnya Qeisya dan Raisya' Batin nenek

🍀🍀🍀

"Ih belbinya antik banget sih" Kata Raisya

"Iya antik banget, kayak aku" Kata Qeisya dengan pdnya

"Haha iya" Kata Yaya

"Qeisya, Raisya, rumah kalian dimana? Biar nanti abangnya Yaya mengantar kalian pulang" Tanya Oma-namanya Oma Rima

"Kita ndak punya lumah nek, kita tinggal di panti tapi kita kabul" Kata Qeisya mewakili Raisya

"Ya sudah, kalian tinggal bareng Yaya aja ya" Bujuk oma

"Benelan nek?" Tanya mereka antusias

"Iya, panggil oma aja ya biar sama kayak Yaya" Kata Oma

"Iya Oma" Kata mereka berdua

Sekedar info tentang keluarga Yaya:
Orangtua Yaya meninggal karena kecelakaan pesawat, Yaya tinggal bersama Oma dan Abangnya. Abangnya berumur 8 tahun sedangkan Yaya berumur 6 tahun, sama dengan Qeisya dan Raisya.

Keluarga Yaya adalah keluarga kaya, kalau diurutkan bisa menempatkan di posisi ke 3 di dunia.

Vote komen yaa:)

Rabu 23 Juni '21

My Queen, AnggiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang