Matahari masuk dari celah celah ventilasi kamar Illa yang berada di lantai 2 rumahnya. Ia tak lantas bangun dari kasur queen sizenya itu. Masih dengan keadaan setengah sadar, samar-samar ia mendengar suara alarm handphonenya berteriak kencang. Tangannya mencari-cari dimana barang itu dimana, dan yah..seperti biasa, handhphone nya selalu berada di kolong kasur ketika di pagi hari, tidurnya yang tidak beraturan itu membuat sprei kasurnya berantakan, dan salah satu akibatnya, handphonenya ikut terjatuh.
“Hoaamm~Masih jam 7” ,ia mengerjapkan matanya sesekali.
“Astaga! Jam 7! Mampus gue ini gimana ceritanya bisa kesiangan gini! Aduh, Degga marah nggak ya sama gue? Pasti udah mencak-mencak di Line, nih!”
Ia lalu mengecek aplikasi Line-nya. Dan ternyata benar, ada 20 chat masuk dan 10 missed call dari Degga. Tanpa ba-bi-bu Fevilla langsung menuju kamar mandi dan bersiap untuk jogging dengan Degga. Selesainya, ia membalas chat dari temannya itu.
NadeggaNL: Il, udah bangun kan?
NadeggaNL: Fev, jangan bilang lo ngebo?
NadeggaNL: FEVILLA BANGUN!
NadeggaNL: dasar ya kebo banget si lo ! Woy buruan bangun gue tunggu di depan rumah lo 15 menit lagi!Kalau gue sampai dan lo belum bangun,gue begal lo!
Dan masih ada beberapa chat lain dari Degga.
FevillaSFG: Maafin gue mybrotha! Kesiangan, heheh. Udah siap kok. Ini baru pake sepatu!
FevillaSFG: nggak deng, lagi bales Line lo.
Selesai memakai sepatu Nike flyknit yang dibelikan papanya beberapa minggu lalu, ia langsung menuju ke ruang keluarga yang ada di lantai satu. Ia kaget ketika ada seseorang yang telah menunggu di sana.
“Eh.. Ada cowok kece tapi nyebelin disini. Udah lama?”
“Kampret lo emang! Udah setengah jam nunggu lo pe’ak! Jadi cewek kok kebo banget! Malu sama kebo donk, Illa!” ,cowok yang ternyata Degga itu mencak-mencak. Ya memang salah Illa sih, ia yang seharusnya berangkat jogging dengan Degga jam 6, gara-gara kesiangan bangun jadi hancur deh rencana yang sudah dibuat Degga.
“Maapin lah,Deg. Lo mah gitu, gue kan ngebo juga Cuma sekali-kali”
“Iya dah terserah. Btw, mood jogging gue udah hilang nih.Gue mau pulang aja”
“Yah, kok kakak Degga jahat gitu. Nggak kasian apa sama adek Fevilla yang cantik dan unyu ini, udah bangun sepagi ini tapi malah nggak jadi jogging. Jangan gitu lah”
“Sumpah gue males banget kalo jogging lebih dari jam setengah tujuh. So, bye-bye dek Illa yang cantik dan unyu tapi gue bohong ngomongnya”
“Nadegga jangan gitu sih. Gini deh, sebagai gantinya, nanti kita jalan deh. Mumpung lagi libur gitu. Jarang, kan sekolah kita libur gini. Satu minggu pula. Kurang lama sih sebenernya”
“Gue nggak tahu, lo bego, lemot, lupa, atau apa. Ini kan baru dipake buat Ujian Sekolah kelas XII SYAKHIRA FEVILLA GRINEDA!!”
“Oh iya, lupa. Jadi gimana? Mau yah? Gue traktir bortha! Di sbux deh, atau nggak j.co juga gapapa”
“Tumben baik?” ada keraguan dari perkataan Fevilla, yang agak sulit dipercaya oleh Nadegga. Ia menimang tawaran sahabatnya yang ia kenal selama kurang lebih dua tahun itu.
“Yaudah kalo lo nggak mau dan lo marah sama gue.Illa rapopo. BHAY!” ,capek menunggu jawaban dari tawarannya itu, Illa pergi menuju ke kamarnya, namun tangannya di raih oleh Degga.
“Ciyee so sweet kali abang Degga ini. Kenapa bang pegang-pegang? Hahaha” ,Illa memang suka menggoda sahabatnya itu. Mereka memang nampak seperti pasangan kekasih di mata teman-teman lainnya juga keluarga Illa. Tapi itu semua salah, tak seperti yang mereka dan kalian kira. Hanya satu sisilah yang mengerti tentang ‘apa sebenernya ini’.
“Najis amat sih punya sahabat macem lo,Il. Pengen gue buang tahu nggak"
“Najis apa najis bang? Ngangenin sih iya pasti”
“Whatever lah. Yaudah gue mau lo traktir. Tapi beneran yah traktir, ntar lo php-in gue. Alasan dompet ketinggalan, duit cuma bawa lima puluh ribu, alah pret aja sih kalo lo mah”
“Iya abang Nadegga Laksamana yang aduhai” selesai mereka adu mulut itu, Degga kembali ke rumahnya karena masih memiliki beberapa tanggungan PR selama libur satu minggu itu.
“Ntar lo sms gue kalau mau berangkat. Mau ngerjain PRnya papa Andri dulu. Bye, Illa” ,dengan gemas Degga mencubit pipi tembam Illa.
“Aduh sakit pe’ak! Iya ati-ati, Deg!”
----------------------------------------------------------------
Halo~ Aku kembali :D cerita ini di bagian awal masih agak simple sih. Konflik nya nanti dulu deh, tapi gaktau pas part berapa. Terimakasih yang sudah meluangkan waktu untuk membaca cerita ku ini. Jika berkenan silahkan berikan vomment ^^ .Semoga aja nggak stuck, main-stream, dan plot nya nggak bikin boring. Sorry for useless word in this a/n. Thank you! -Choistory
![](https://img.wattpad.com/cover/33649553-288-k449911.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Fault
Teen FictionKarena sesuatu yang pergi, ketika kembali ia tak akan pernah sama lagi -Fevilla . . . Tetapi, sesuatu yang pergi itu, ia akan berusaha menjadi yang lebih baik ketika ia kembali -Abiyu . . . Authornya lagi nostalgia, makanya di publish lagi :)