Sesampainya di Une Café, mereka menuju tempat di pojok kanan dekat jendela, tempat favorite Illa dengan 'sahabatnya dulu'. Degga pun juga mengetahui tentang tempat itu.
"Di sini lagi? Nggak bosen kamu, Il?" Cowok yang memakai kemeja warma putih itu memandangi cewek di depannya dengan wajah sedikit kesal. Ya as you know, maybe.
"Enggak, lah. Kok bosen? Di sini tempatnya adem tahu, lo nggak bisa ngerasain atau gimana? Terus viewnya juga keren." Lagi-lagi ia melamun. Tanpa sadar, matanya mulai berkaca-kaca.
"Astaghfirullah, Il. Lo nangis lagi? Kenapa, sih lo selalu aja mikirin dia. Padahal nggak sedikit cowok di sekolah kita yang pengen juga deket sama lo. Coba buka hati lo perlahan demi perlahan." Tangannya terulur untuk menyeka air mata yang menetes dari pemilik iris warna hitam itu. Tapi gadis itu menghindsrinya dengan sedikit mencondongkan badannya ke belakang.
"Gue nangis karena berpikir kenapa dia bisa setega itu nggak mau berusaha untuk ngehubungin gue lagi. Dan beberapa hari yang lalu, gue mention ke twitter dia, tapi nggak di bales padahal setelah itu dia buat tweet. Nggak cuma sekali juga bikin tweetnya, dan gue merasa.. Nggaktau lah harus gimana lagi. Mungkin dia udah punya sahabat baru yang lebih, ya.. As what you know lah, daripada gue." Illa tersenyum kecut, menjelaskan panjang lebar pada Degga.
"Pasti ada yang lebih baik daripada Abi kok. 'Kan udah ada gue. Lo bisa curhat sama gue, atau Kajitha. Kapanpun lo pengen curhat, lo bisa hubungin gue, kok." Ia meraih tangan kanan Illa yang sedang memegang handphone. Tapi lagi-lagi ia tidak menanggapi raihan tangan Degga. Dia sadar, karena dia sudah berhijab.
"Makasih ya, lo emang sahabat yang Inshaa Allah terbaik buat gue. Dan lo juga harus ngertiin, gue sekarang sudah berhijab lebih benar daripada sebelumnya." Ia tersenyum manis tetapi melihat arah lain.
"Iya, Il. Sama-sama. Maaf ya kalau gitu." Degga tak bisa bergeming lagi, hanya itu kata-kata yang dapat ia ucapkan.
****
Sedih deh..readers tambah tapi vomment gak ada :'' Need your comment baeee~~ di mulmed ada Jirayu Laongmanee as Nadegga. Yang permah nonton suckseed pasto tau hihi -Choistory
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Fault
Novela JuvenilKarena sesuatu yang pergi, ketika kembali ia tak akan pernah sama lagi -Fevilla . . . Tetapi, sesuatu yang pergi itu, ia akan berusaha menjadi yang lebih baik ketika ia kembali -Abiyu . . . Authornya lagi nostalgia, makanya di publish lagi :)