07. Eyes on you

301 37 0
                                    

"Ayah." Putri Delancy menyambut kepulangan Ayah tercintanya dengan penuh semangat.

"Hhm? Ada apa, Putriku?" Raja Levaron mengelus surai lembut putri kesayangannya itu.

"Benarkah Penyihir Anna sudah kembali ke Negeri Carnelian, Ayah?"

"Benar. Ayah baru saja pergi menemuinya."

"Lantas, kapan dia akan kembali ke Bumi? Bukankah belum saatnya untuk dia pulang?"

"Penyihir Anna bilang di antara malam ini atau besok malam dia akan kembali ke Bumi. Dia bilang dia memiliki urusan pribadi yang juga harus segera di selesaikan dengan cepat."

Putri Delancy terdiam. Dia terlihat murung.

"Ada apa, Putriku? Kenapa tiba-tiba murung seperti ini?"

"Ayah." Putri Delancy menggenggam tangan Ayahnya. "Aku tiba-tiba merindukannya. Aku ingin cepat-cepat bertemu dengannya, Ayah."

Baik. Raja Levaron paham siapa dia yang Putri Delancy maksud.

"Bisakah sekarang kita menjemputnya? Tidak akan menjadi masalah bukan jika kita menjemputnya sekarang? Sebab Penyihir Anna sedang tidak ada di Bumi. Kita jadi bebas pergi kesana untuk menjemput Pangeranku."

Raja Levaron tersenyum untuk Putrinya, lalu kembali mengusap lembut surai Putri Delancy. "Sekarang bukan waktu yang tepat, Sayang. Ayah mohon untuk bersabarlah sedikit lagi. Ya?"

"Haaahh~" Putri Delancy menghela nafas panjang, lalu memberi anggukan kepala dengan terpaksa. "Baiklah, Ayah... Jika itu mau Ayah." Katanya.

Raja Levaron merangkul hangat Putri Delancy. "Ayo. Kita temui Ibumu. Dimana dia sekarang?"

"Ibu sedang pergi keluar Istana, Ayah. Sedang menyapa penduduk Jersville di Alun-alun."

"Oh?" Raja Levaron terkejut. "Kenapa Ibumu tidak memberitahu Ayah terlebih dahulu?" Tanyanya. Beliau terlihat agak marah.

"Apa? Ayah tidak tahu? Jadi sebelumnya Ibu tidak meminta izin dari Ayah terlebih dahulu untuk pergi keluar Istana?"

"Ya. Ibumu tidak melakukannya."

"Tenanglah, Ayah." Putri Delancy mencoba mengendalikan amarah Ayahnya. "Mungkin hal itu Ibu lakukan secara mendadak. Dia mungkin mau meminta izin kepada Ayah sebelumnya, tapi tidak bisa karena Ayah sudah terlanjur pergi keluar Istana lebih dulu."

"Ahh. Mungkin benar seperti itu."

"Sebentar lagi Ibu pasti pulang. Dia bilang katanya hanya mau menyapa warga Jersville sebentar saja. Setelah itu dia tidak memiliki urusan lain lagi."

"Hhm. Baiklah. Kalau begitu, Ayah pergi ke kamar sekarang, ya. Mau istirahat sebentar. Lelah karena perjalanan kerumah Penyihir Anna cukup jauh. Ayah tidak sempat mampir tadi."

"Baiklah, Ayah. Beristirahatlah dengan nyaman."

"Hhm. Iya, Putriku."

Raja Levaron pun pergi dari hadapan Putri Delancy setelah itu. Tapi baru beberapa langkah beliau melangkah maju, langkahnya kembali terhenti sebab seorang penjaga yang berlari kearahnya dan berhenti tepat di hadapannya.

THE WITCH'S HEART  ||  HEERINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang