1. KERICUHAN DI KANTIN

43 3 4
                                    

BACA SEBELUM LANJUT!

1. SILAKAN CARI TEMPAT SEPI.

2. JAUHI KERUMUNAN.

3. HARAP PATUHI PETUNJUK 3M
– Mari baca dengan santuy.
– Mainkan imaji kalian.
– Mari kita tekan tombol bintang di sebelah sana ☜ (↼_↼)

4. MARI KITA BACA!

(☞゚∀゚)☞
PAPA BADBOY & MAMA CEBOL

KERICUHAN DI KANTIN

 

BEL istirahat sudah berbunyi, itu tandanya penghuni SMA Garuda harus segera men-charge kembali perut mereka yang sudah minta jatah.

Kantin Mpok Milah, akan selalu ramai dikunjungi dengan catatan semua anggota geng Rafka muncul di sana. Ya, siapa lagi kalau bukan 'The Chipmunks'.
Anggota mereka cukup banyak, sehingga bangku kantin sudah seperti tempat ibu-ibu yang sedang mengadakan arisan.

"HEH SAMSUDIN!! HUTANG KEMARIN KAPAN MAU DI BAYAR?!"
Riuh suara teriakan Mpok Milah terdengar memekakkan telinga kala seorang pria bernama Samsudin itu menggondol nampan berisi gorengan.

Warung Mpok Milah ini adalah satu-satunya warung yang mampu bertahan di SMA Garuda.
Mpok Milah yang terlihat sangat nyentrik, dengan riasan menor di wajahnya. Sudah tak asing lagi bagi penduduk sana melihat dandanan Mpok Milah seperti memakai dempul. Artis saja kalah dengan tebal bedak yang dipakai Mpok Milah.

"Besok Mpok, saya lunasi semuanya!" balas pria penggondol gorengan tadi tak kalah keras berteriak.

"Halah dusta! Memang ya, kebanyakan cowok itu selalu janji, tapi gak pernah ditepati, yang ada ujungnya bikin sakit hati," seru Mpok Milah dramatis walaupun tangannya sibuk melayani pembeli.

"Ahayyy, Mpok Milah pantunnya hebat euyyyy!"

"Bedegong maneh ka kolot!" sembur Mpok Milah dengan bahasa sundanya.

(Gak sopan kamu sama orang tua!)

Rafka hanya bisa menggelengkan kepalanya, melihat kelakuan Samsudin yang masih merupakan salah satu anggota The Chipmunks.

"Nih bos gorengan! Gratis buat lo, nanti biar Mpok Milah yang bayar," ujar Samsudin meletakkan nampan berisi gorengan itu.

"HEH UDIN! AWAS YA KALAU GAK DIBAYAR!"

"Iya Mpok, iya! Nyolot mulu kayak kabel listrik." Samsudin duduk dihadapan Rafka, mengambil satu gorengan ditambah dengan saus diatasnya. Sederhana tapi nikmat.

"Mau kagak bos?" tawar Samsudin kembali.

Rafka menggeleng. "Gak deh, lo aja yang makan. Gue lagi ngurangin makan yang berminyak-minyak," tolaknya.

"Lo mau ikutan paduan suara, atau mau ikutan lomba adzan? Gaya bener diet yang berminyak, padahal muka sendiri aja berminyak." Samsudin tertawa dengan lawakannya sendiri. Sudah tak aneh lagi dengan pria kribo itu yang paling heboh.

"Yeuhh si onta! Muka gue glow up gini dibilang berminyak."

"Tau apa soal kecantikan lo, bos!" Riuh tawa menggema kembali. Mungkin jika ingin berlama-lama duduk di sana harus kebal telinga mendengar celotehan geng gacornya Rafka.

"Oh iya bos, tumben pacar lo kagak kesini? Biasanya nyantol terus sama lo," tanya Bimo yang mulai ikut nimbrung.

"Udah putus gue sama dia. Nih ya, pacaran sama tuh cewek ribet banget! Tiap malam minggu pengen jalan keluar. Dari pada pusing ke guenya, mending putusin aja," jelas Rafka sangat santai.
Satu hal lagi sifat Rafka si playboy ulung kelas kakap. Mantan bejibun di mana-mana. Rafka paling lama pacaran itu mungkin satu bulan. Dia hanya ingin bersenang-senang saja, tanpa melirik kearah perasaan sang gadis.

PAPA BADBOY & MAMA CEBOLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang