Eps. 4 : Undangan

23 7 8
                                    


Salken 👋 typo bertebaran 🥀



"Serah" Liya

"Gua boleh ikut ga?" Mark

"Ga lu bukan kelompok kita" Niko

"Jahat lu boleh ya gua bosen dirumah mulu kalo ga sama dia pada bosen bat gua liat mukanya?" Mark melirik Rayhan, Ucup, Aldo.

Tiga hari kemudian

Sampai di kafe Mark, Niko, Putra dan Andini sementara Liya sudah didalam kafe dan Nindi katanya sedikit terlambat

****

Liya melambaykan tangannya ia berada di meja luar teras kafe, yang lainnya melihat dan menyusul

"Assalamualaikum" Mark sopan

"Wa'alaikum salam, duduk" Liya

Andina tanpa basa-basi dia langsung duduk disamping Liya dan disebelahnya lagi ada Mark dan Niko yang berebut duduk disamping Liya

"Ih Uda tr itu buat Nindi kalian disebelahnya lagi" Andina

"Hm, iya" Mark+Niko

"Liya lu bisa mesen tempat ini darimana katanya susah buat bisa duduk di kafe ini, bisa dibilang gua baru pertama kali duduk di ni kafe" Putra yang penasaran

"Ada sepupu gua disini jadi tinggal nentuin tempat dan tanggal nya" Liya

Yang lain mendengar nya hanya ber-oh-ria saja.

"Pesen makanan dulu gimna?" Niko

"Boleh tpi gua bawa duit pas2an ni lgi tanggal tua" Putra dianggukki oleh Mark juga

"Emang kalian kerja?" Liya yang sepertinya sudah tahu kalau mereka berdua tidak kerja

'yeh si Bambang kaga kerja sok2an tanggal tua' -author ಠ◡ಠ

'diem lu gua tau lu juga sama!' -putra

'lu ga hack akun gua kan wah2 parah lu' -author😳

¯\_( ͡° ͜ʖ ͡°)_/¯ -putra

"Engga si Masi minta tpi kadang2 kerja sembilan klo ada" Putra

"Yauda pesen aja dulu bayar nanti aja" Liya

"Maksudnya?" Yang lain bingung

"Nikmatin aja dulu, Mas2 saya mau pesan" Liya

"I-iya nona, mau apa? Pelayan

'nona?'batin mereka

"Mau apa cepet" Liya

"Mau pencake, minumnya bubble tea" Andina

"Milkshake" Putra

"Spangetti, jus alpukat" Niko

Just Girl 🥀Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang