Rosèanne mematung seketika setelah melihat Pangeran Jeffrey, bukan terpana karena ketampanannya melaikan saat dia tahu bahwa Jeffrey itu adalah Jung Yoon-oh teman satu jurusannya."Yoon-oh..? sumpah ternyata Nayeon selama ini suka ama Yoon-oh sampe di jadiin role model karakter novel utamanya." Ucapnya bertanya-tanya dalam hati.
Hilda menyadari bahwa Rosèanne hanya diam saja, segera ia menyenggol pelan lengannya. "Lady sadarlah aku tau bahwa pangeran Jeffrey memang sangat tampan tapi jangan sampai mematung seperti ini." Bisikan yang Hilda utarakan membuat Rosèanne kembali sadar dari lamunannya.
Rosèanne segera menghampiri Count Cyrilo dan memeluknya karena dirinya tahu bahwa sosok Rosèanne yang dalam cerita sangatlah manja berbalik berbeda dengan dirinya.
Rosèanne melepas pelukannya dan menatap mata ayahnya. "Bukankah ayah bilang akan pulang kemarin? kenapa baru pulang sekarang? Akukan sangat merindukan ayah."
Count Cyrilo terkekeh saat mendengar ucapan putrinya. "Benarkah? Kalau begitu maafkan ayah karena pulang terlambat."
"Oh iya Rosè. Perkenalkan dia adalah putra kedua Raja Argaleon, Pangeran Jeffrey Hernandez. Dan pangeran saya perkenalkan putri saya satu-satunya Rosèanne Anderson. Berilah salam Rosè."
"Ah bener gue lupa". Omelnya dalam hati.
Segera Rosèanne berjalan menghampiri pria yang mengenakan jubah berwarna beludru hijau tua dengan lapisan putih serta simbol bintang di sisi kiri ditambah atribut yang melengkapi termasuk pita putih pada kedua pundak, tali emas berukuran besar dengan detail rumbai yang menghubungkan kedua sisi, serta bagian terbaiknya adalah topi beludru hitam dengan detail sentuhan berupa bulu dari burung unta besar terselip juga sebuah pedang dipinggangnya.
"Salam hormat Pangeran." Membungkukkan badannya.
Pangeran Jeffrey hanya menatap datar. "Bangulah Lady. Sepertinya rumor tentang putri anda memang benar, dia sangatlah cantik ditambah dengan rambut merahnya yang tidak dimiliki gadis lain di negeri ini." Ucapnya memuji tetapi wajahnya tidak menampilkan ekspresi apapun, nada suaranya pun benar-benar dingin.
"Terimakasih atas pujiannya pangeran." Count Cyrilo tersenyum.
"Bolehkah saya berbincang berdua dengan putri anda Count?" Tanyanya.
"Tentu saja pangeran."
*****
Rosèanne menghela nafas panjang sembari menyisir rambutnya di depan cermin. "Hmm apa gue juga harus nyusun rencana yah? Kan biasanya kalau di film atau cerita yang masuk ke dalam novel kaya gitu." Setelah lama berpikir akhirnya ia memutuskan untuk mengambil alat tulis dan mulai membuat rencana.
"Okelah ayo buat rencana!!" Ucapnya Bersemangat.
Menghentikan pergerakan tangannya saat akan memulai menulis. "Lah kan gue juga gak tau ending novelnya kaya gimana, eh lagi pula Lloyd Trembles bilang kan alurnya bisa berubah jadi gue harus tenang, tapi kalau misalnya nanti gue dipenggal sama pemeran utamannya kaya yang di film-film kan gitu argghhh gimana nihh...." Erangnya frustasi sembari mengacak-acak rambutnya yang baru saja iya sisir.
Tok tok tok...
Pintu kamar Rosèanne terbuka dan menampilkan sesosok pria yang sedang tersenyum hangat kepadanya. "Kenapa putriku yang cantik ini terlihat sangat kacau sekali?" Menghampiri Rosèanne dan merapihkan rambutnya.
"Ah ayah ada apa kemari?"
Count Cyrilo mengambil sebuah undangan berwarna merah yang dilengkapi cap kerajaan dari sakunya dan diberikan kepada Rosèanne.
KAMU SEDANG MEMBACA
World of Novels [Ongoing]
FantasyPark Chae Young adalah seorang mahasiswa biasa yang tiba-tiba masuk kedalam cerita novel yang dibuat sahabatnya sendiri Im Na-Yeon. Dia bertemu dengan Jeffrey Hernandez seorang putra mahkota yang tak lain karakter fiksi novel yang membuat Park Chae...