Aku hidup di negara dimana toleransi tak lagi jadi penting dimata orang orang yang selalu merasa paling benar. Diantara manusia manusia yang terlalu meng-agungkan pemikirannya dan meng-egokan prinsipnya. Kebanyakan mereka mencari "pembenaran" dari balik kata "mengingatkan", tapi mereka lupa cara ber-argumen tanpa menghina sesama makhluk ciptaan-Nya.
Hei, kita berbeda kepala. Punya pemikiran masing-masing, punya kesenangan masing-masing, punya cara penghiburan diri masing-masing. Kalau tidak suka cukup diam. Jangan menjadi sok bijaksana dengan menyalahkan apa yang orang lain sukai, jatuhnya malah seperti orang tidak berpendidikan (bodoh).
Tidak ada salahnya mengingatkan, tapi sesuaikan cara bicaramu dengan orang yang kamu ajak bicara, cari kalimat yang sekiranya bisa diterima semua kepala. Jadilah bijaksana secukupnya, tau batasan sampai mana mulutmu harus berucap.
KAMU SEDANG MEMBACA
Coretan Pena
PuisiAku ingin menjadi rintik hujan yang mendekap dingin malammu, menemani bersama secangkir kopi beraromakan rindu.