22 • Past 3

45 10 6
                                    

"Rin! Ini story lo diliat sama Tella, cewenya Jun kan??" Tanya Giselle kaget saat sedang mengecek hape Karin. Kebiasaan Giselle sebagai managernya untuk mencari akun-akun yang dikiranya adalah akun haters atau penguntit.

Karin yang sedang menutup tirai jendela kamar nya langsung terdiam. Bukan tanpa sebab Karin sengaja memfollow akun sosial media Tella.

"Karin?" Panggil Giselle lagi.

Karin masih diam, memilih kembali menutup jendela nya lalu segera ke kasur untuk memejamkan mata. Ia masih butuh istirahat setelah keluar dari IGD.

"Rin, lo gak sengaja mau jadi PHO kan??? Rin inget dia uda bukan buat lo!" Ujar Giselle lagi yang tidak mau Karin ikut campur dalam hubungan Jun dan Tella pacarnya. Apalagi setelah melihat interaksi Tella dan Jun di taman kampus waktu itu bikin Giselle makin gak tega kalo Karin ikut campur dan jadi perusak hubungan mereka.

"Sel, gw mau istirahat boleh. Jangan mikir yang negatif mulu, uda malem lo tidur juga sana" ujar Karin lalu segera memejamkan matanya tak menghiraukan Giselle lagi lalu dirinya pun terbawa ke alam mimpi, sebuah kenangan yang manis terputar.

Kala seorang pria dengan rambut hitam nya yang tebal, dengan seragam SMA nya. Pria itu tersenyum lebar hingga matanya menyatu dan terlihat hanya segaris.

Senyum yang selalu berhasil menjadi pembangkit semangat Karin.

"Ayok sini!" Ujar pria itu

"Jun ngapain kesini?" Tanya karin yang sudah berdiri disebelah Jun, kekasihnya.

"Enak aja suasananya, kamu bilang pengen ngerasain suasana asri kan. Kebetulan nemu tempat ini di internet" jawab Jun lalu duduk di rerumputan yang masih hijau dan bersih itu tak peduli jika pun celana sekolahnya itu kotor.

Karin pun mengikuti Jun dan duduk disebelahnya. Menikmati rumput yang padang didepannya itu. Jun paling pinter emang nemuin tempat-tempat tersembuyi kayak gini.

Suasananya emang cukup asri karna jauh dari keramaian. Dan lagi, disini semuanya masih banyak rumput dan pepohonan, enak aja suasananya buat Karin refreshing setelah padat jadwal modeling dan sekolah.

"Kamu cape banget ya?" Tanya Jun saat melihat Karin hanya terdiam sambil menyenderkan kepalanya di bahu Jun.

Karin pun hanya mengangguk sebagai jawaban. Setelahnya Karin memilih untuk membaringkan seluruh tubuhnya ke rumput. Ikut tidak memperdulikan bila seragamnya kotor.

"Jun, kamu tau alasan aku tetep bertahan sampai sekarang?" Tanya Karin sambil menutup mata karna sinar matahari yang silau.

"Aku mau bahagiain orang tuaku" ucap Karin awal. Jun pun hanya diam mendengarkan cerita Karin. Jujur ini adalah pertanyaan yang selalu tanyakan ke Karin. Kenapa Karin milih buat tetep ngejalanin modeling dan sekolahnya padahal gak jarang Karin ngeluh lelah dan cape.

"Aku punya adik cowo Jun. Jason namanya. Jason Gabriel. 4 tahun lalu dia pergi ninggalin kita semua" lanjut Karin. Jun yang terkejut mengetahui fakta ini langsung memegang bahu Karin, memberi kode untuk tak perlu melanjutkan ceritanya.

"I'm okay Jun" ucap Karin yang mengerti kode dari Jun. Jun pun ikut berbaring di sebelah Karin dan menunggu Karin bercerita.

"Jason didiagnosa sakit kanker paru-paru waktu dia kelas 4 SD. Kita semua sayang banget sama dia, kita pun sama-sama nemenin dia buat berjuang melawan penyakitnya, walaupun biaya nya gak sedikit, kita semua tetep usaha untuk tetep bisa biayain pengobatan Jason. Kita percaya Jason akan sembuh, kita percaya Jason bisa ketawa dan main lagi kayak dulu"

Heartfelt | Park JihoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang