33 • over and over again

151 12 2
                                    

"Hai"

Hai"

"Uda makan?"

"Uda"

"Uda kerjanya?"

"Uda"

"Uda mikirin aku?"

"U... eh!"

Jun tertawa diseberang sana melihat Tella yang langsung pasang wajah panik.

"Uda ah jadi ngaco kamu mah" ucap Tella lalu membenarkan posisi kamera laptopnya yang pas agar ia nyaman melakukan videocall sama Jun.

Setelah diantar pulang, Jun bilang mau telfonan sama Tella karna masih mau ngobrol, Tella setuju tapi dia minta waktu sebentar buat dia kerja dulu. Tapi Tella malah keasikan kerja dan baru bisa videocall sama Jun sekarang di jam 11.

"Gimana kamu?" Tanya Jun lagi diseberang sana yang masih duduk disebuah kursi yang Tella yakini kursi kerjanya, padahal Jun udah ganti baju jadi kaos hitam polos dan tetap memakai kacamatanya.

Satu perubahan Jun setelah 5 tahun. Dia jadi pake kacamata.

Tella yang duduk di ranjang pun mengerutkan dahinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tella yang duduk di ranjang pun mengerutkan dahinya. "Gimana apanya?"

"Gimana sama ucapan aku tadi" jawab Jun

"I'm gonna thinking about it. Aku masih takut, i need time" ucap Tella jujur.

Ia masih takut untuk membuka perasaan lagi. Takut membuka buku yang sama dengan akhir yang sama.

"It's okay. Aku gak akan maksa kamu. Pun kalau kamu mau aku hilang lagi dari hidup kamu aku gapapa" ujar Jun

"Kamu kenapa gak dari awal temuin aku? Ada jarak 2 hari sebelum aku berangkat pas kamu uda baca suratku kan" tanya Tella berusaha mengulik cerita dari Jun.

"Aku mikir keras selama 2 hari itu. Apa aku harus bilang penyesalan aku ke kamu atau diem aja dan gak ganggu kamu lagi. Aku nyusul kamu di bandara di hari kamu terbang, tapi aku telat. Sejak itu aku ngerasa itu jalan dari Tuhan untuk berenti hubungin kamu, mengkanya aku gak pernah berusaha kontak kamu untuk ngejelasin penyesalan aku" cerita Jun jujur dan Tella yang setia mendengarkan.

"5 tahun aku berusaha ngelupain kamu, ternyata gak gampang. Aku bener-bener ngerasain sakit yang kamu rasain. I guess what you say to me in the hospital was became true" ujar Jun lalu tertawa kecil sama Tella.

"You know, i don't really mean it. Aku juga gak tau kenapa bisa ngomong itu" ujar Tella jadi merasa tak enak.

"It's okay, i deserve it" sahut Jun.

"Terus, kenapa sekarang kamu nyampain penyesalan kamu ke aku?" Tanya Tella mengembalikkan topik mereka sebelumnya.

"Cause i still want to make my dream come true. That dream that i promise to you" jawab Jun Tulus dari tatapan dalamnya ke Tella.

Heartfelt | Park JihoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang