•••
"I'm not perfect, I know that.
I make mistakes, I know I do.
And I do know that I will always Love you."•••
Erangan itu terdengar memenuhi isi ruangan. Kedua pasangan yang tengah memadu kasih itu bergerak untuk mencari kepuasan.
Sang submisif kini sepenuhnya dikendali oleh sang dominan. Ia tak banyak membantu tetapi meneriaki nama sang pria sebagai penyemangat.
Ia merasa penuh diatas maupun dibawah, pria itu bergerak turun mencumbu buah dadanya dengan begitu liar.
"Jung.." ia tak sanggup melanjutkan ucapannya.
Sampai pada titik dimana mereka mendesah bersama menandakan bahwa keduanya telah mendapatkan puncak dari kegiatan mereka.
Mereka berbaring ditengah ranjang dengan menatap langit kamar itu, semuanya begitu gelap.
Berbeda dengan sang pria, wanita itu memiliki ribuan pikiran yang kini berlalu - lalang dalam benaknya. Ia melihat kearah pria itu dan mendapati ia sudah terlelap, tak ingin larut lebih lama dengan pikirannya, ia memilih masuk kedalam selimut dan tidur dengan membelakangi pria itu.
•••
Chaeyoung tengah berada di dapur ketika suara mobil memasuki telinganya, ia mendongak dan tercetak senyum diwajahnya cantiknya saat mengenali mobil itu.
Tidak menunggu lama, pintu rumah itu terbuka menampilkan sosok pria dengan penampilan yang terbilang menyeramkan dibanding pengusaha lainnya.
Pria dengan gaya rambut undercut itu mendekati Chaeyoung yang tengah mengaduk cream kue. Ia menghampiri wanita itu lalu memeluknya dari belakang dan menenggelamkan wajahnya pada tengkuk Chaeyoung.
"Aku merindukanmu, manis!"ungkapnya.
Chaeyoung tersenyum mendengar pengakuan sang kekasih. "Aku juga merindukanmu, sayang." Sahutnya. "Bagaimana dengan pekerjaan?" tanya Chaeyoung seraya terus melanjutkan kegiatan membuat kuenya.
Pria itu mengangguk yang mana malah menghadirkan rasa geli untuk Chaeyoung. Tak berselang lama, cium-ciuman kecil mulai terasa disekitar lehernya, Chaeyoung berbalik, dan menahan dada sang kekasih. "Sayang jang–" ucapannya terhenti ketika kecupan-kecupan itu berpindah kebibir dan wajahnya.
Chaeyoung tentu tahu keinginan pria itu, lantas mendorong jauh tubuh sang kekasih. "Jungkook, biarkan aku menyelesaikan ini dulu, hmm?"tawarnya.
Pria itu mendengus pelan lalu mengangguk, Chaeyoung berbalik untuk melanjutkan kegiatannya dan Jungkook kembali memeluknya. "Apa yang kau buat?" tanyanya.
"Cheesecake." Jawab Chaeyoung.
Jungkook membuat mulutnya membentuk huruf o dengan mata membesar dan alis yang terangkat. Chaeyoung lantas menoleh dan tersenyum melihat reaksi sang kekasih.
"Kebetulan sekali aku sudah lama tidak memakannya." Ungkap Jungkook.
"ya, aku tahu, karena itu aku membuatnya." Ucap Chaeyoung setelah mencuri ciuman dari bibir sang kekasih.
Jungkook tersenyum lalu mencium pipi Chaeyoung. "Aku ingin mandi," ucapnya lalu melepaskan pelukan itu dan berjalan kearah tangga.
"eoh," sahut Chaeyoung.
"Aku mencintaimu!" seru pria itu.
Senyuman pada wajah cantik itu memudar begitu mendengar ucapan pria itu.
•••
"uu.. You look good!" Chaeyoung memuji penampilan Jungkook seraya berjalan kearah wastafel dengan membawa piring kotor ke wastafel, ia melihat kearah sang kekasih yang tidak berhenti memakan kue buatannya. Bahkan hanya tersisa cream dari kue itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Little Thing Called Love
FanfictionSemacam kumpulan cerita pendek? No Children !