PROLOG

72 12 4
                                    

-Happy Reading-


Dari kemarin semua siswa dan siswi sudah kepo akan kedatangan murid pindahan dari sekolah luar Negeri ke SMA RAJAWALI

Para siswi sangat berantusias menunggu kedatangan murid baru yang katanya Gantengnya luar biasa Masya Allah. Bagaimana tidak, cowok yang sudah terkenal dengan ketampanannya, kepintarannya, sudah pasti menjadi incaran para ciwi-ciwi di SMA Rajawali.

Namun, percuma saja doi yang juga terkenal sebagai kulkas berjalan tidak akan pernah peduli dengan sekitarnya. Plus IRIT NGOMONG ya pemirsah

Tolong di garis bawahi IRIT NGOMONG

Si murid baru tetap berjalan menulusuri koridor sekolah tanpa sedikit pun menanggapi teriakan-teriakan para siswi di sekolah barunya. Sampai akhirnya seorang perempuan cantik yang sedang berlari di atas lantai koridor menabrak bahunya dengan kencang.

Daaannn....

Brrruuuuukkkkk.....

Hening

1 detik...

2 detik...

3 detik...

"Masya Allah .. mampus dah pantat gue tambah tepos nih anjritt," ringis perempuan yang baru saja terduduk di lantai koridor.

Sedangkan si cowok hanya diam dengan wajah tanpa ekspresi melihat perempuan yang barusan menabrak bahunya meringis kesakitan.

"Lo kalau jalan pake mata dong, atau lo gak punya mata hahh?" kesal si perempuan karena cowok itu tak kunjung membantunya berdiri.

"jalan tuh pake kaki, yakali jalan pake mata." Batin si cowok

"Hehh kampret malah diem aja! Gak ada niat bantuin gue berdiri gitu?"

"Gak tau diri banget. lo harusnya bantuin gue, kalau gak mau bantuin bilang maaf kek, gak malah tinggal diem aja. Ganteng doang, tapi mata dan mulut ga ada fungsi." ucapnya panjang lebar, lalu berhenti sejanak dan menghirup udara dalam-dalam.

"Lo yang nabrak, tapi gue yang di salahin. dasar betina" Ucapnya dalam hati, kemudian menghembuskan nafas kasar.

"Woiii lo deng...hmmpptt," belum sempat menyelesaikan semprotannya, si cowok malah menyumpal mulutnya dengan kertas yang entah dari mana kertas itu ia dapat.

"Berisik." hanya satu kata yang ia lontarkan dari mulutnya. 

Ia langsung berdiri dan meninggalkan perempuan yang sekarang masih melongo mendengar apa yang barusan cowo itu ucapkan.

"Sialan, songong banget jadi cowok. Waah dia nggak tau gue siapa hah? Awas aja lu ya kalau ketemu gue habis lo." Gerutu perempuan itu sambil berusaha berdiri dan meninggalkan koridor menuju kelasnya.

Namun langkah kakinya tiba- tiba terhenti. Ia merasa ada yang salah saat kejadian ia menabrak bahu laki-laki tadi.

"Harusnya gue yang minta maaf ya, kan gue yang nabrak," ucapnya merasa bersalah.

"Alah bodo amatlah siapa suruh gak bantuin gue. Tetap aja lu yang salah kalau gitu." ucapnya lagi sambil memanyungkan bibirnya ke depan.

Ga ngerti lagi dah.

DARCA (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang