DARCA - Awal Pertemuan

8 1 0
                                    

Happy Reading






Murid pindahan itu tengah berjalan di lantai koridor sekolah barunya. Langkahnya terhenti karena sekarang ia bingung mencari di mana Ruang Kepala Sekolah.

"Lo lagi nyari Ruang Kepsek?" tanya Cowo yang kebetulan berpapasan dengannya.

"Iya." jawabnya singkat.

"Ikut sama gue, kebetulan gue pengen ke Ruang Guru" ucap Cowo tadi.

Ia hanya menganggukan kepalanya, kemudian berjalan mengikuti cowo yang barusan bertemu dengannya. 

Tidak butuh waktu lama untuk berjalan, akhirnya ia telah sampai didepan Ruang Kepala Sekolah.

"Nih Ruangan yang lo cari," Cowo itu menunjuk pintu ruangan yang ada di depannya sekarang.

"Thank's" ucapnya.

"Yoi. gue duluan" Cowo tadi pamit dan meninggalkan Murid pindahan itu sendirian.

Murid Pindahan itu kemudian mengetuk pintu Ruangan Kepala Sekolah, lalu membuka pintu dan berjalan memasuki Ruangan tersebut.

"Dariel" sapa Pak Agus kepada pria tampan yang sekarang berdiri di depannya.

Dariel hanya tersenyum tipis menanggapi sapaan dari Pak Agus. Sudah tertebak yah bund, murid pindahan tersebut adalah Dariel.

"Apa kabar Dariel?" tanya Pak Agus

"Baik Pak," jawabnya singkat.

Pak Agus hanya tersenyum mendengar jawaban Dariel.

"Kelas kamu di Lantai 2. XII IPA 1, " ujar Pak Agus langsung memberi tahu dimana kelas Dariel yang kemudian juga mendapati anggukan dari Dariel.

"Terima kasih, saya pamit keluar" pamit Dariel kepada pak Agus.

Pak Agus hanya mengacungkan jempolnya, sedangkan Dariel sudah berjalan keluar dari ruangan Kepala Sekolah.

Setelah Dariel sampai di lantai 2, ia lanjut mencari di mana kelasnya. Matanya terus terfokus mencari papan kelas yang bertuliskan XII IPA 1.

Namun tiba-tibaa...

Brrruuuuukkkkk.....

Hening

1 detik...

2 detik...

3 detik...

"Masya Allah .. mampus dah pantat gue tambah tepos nih anjritt," ringis perempuan yang baru saja terduduk di lantai koridor.

Sedangkan Dariel hanya diam dengan wajah tanpa ekspresi melihat perempuan yang barusan menabrak bahunya meringis kesakitan.

"Lo kalau jalan pake mata dong, atau lo gak punya mata hahh?" kesal Carissa karena cowo di hadapannya tak kunjung membantunya berdiri,

"jalan tuh pake kaki, yakali jalan pake mata." Batin Dariel.

"Hehh kampret malah diem aja! Gak ada niat bantuin gue berdiri gitu?"

"Gak tau diri banget. lo harusnya bantuin gue, kalau gak mau bantuin bilang maaf kek, gak malah tinggal diem aja. Ganteng doang, mata dan mulut ga ada fungsi. " ucapnya panjang lebar, lalu berhenti sejanak dan menghirup udara dalam-dalam.

"Lo yang nabrak, tapi gue yang di salahin. dasar betina." Ucapnya dalam hati, kemudian menghembuskan nafas kasar.

"Woiii lo deng...hmmpptt," belum sempat menyelesaikan semprotannya, Dariel malah menyumpal mulutnya dengan kertas yang entah dari mana kertas itu ia dapat.

"Berisik." hanya satu kata yang ia lontarkan dari mulutnya.

"Berisik? Cuma berisik yang lo bilang?" ujar Carissa tidak percaya mendengar apa yang Dariel katakan beberapa detik yang lalu.

Ia langsung berdiri dan meninggalkan Carissa yang sekarang masih terus melongo mendengar satu kata yang keluar dari mulut Pria yang tidak ia kenali itu.

"Sialan, songong banget jadi cowok. waahh dia nggak tau gue siapa hah?" ucapnya sambil mengibaskan rambutnya ke samping. "Awas aja lu ya kalau ketemu gue, habis lo." lanjut Carissa kesal sambil mentap punggung tegak laki-laki yang sebentar lagi menghilang dari pandangannya.

Carissa kemudian berusaha berdiri dan ikut meninggalkan lantai koridor menuju kelasnya.

Namun langkah kakinya tiba- tiba terhenti. Ia merasa ada yang salah saat kejadian ia menabrak bahu laki-laki tadi.

"Harusnya gue yang minta maaf ya, kan gue yang nabrak," ucapnya merasa bersalah.

"Alah bodo amatlah, siapa suruh gak bantuin gue. Tetap aja lu yang salah kalau gitu" ucapnya lagi sambil memanyungkan bibirnya ke depan.

Setelah itu dia melanjutkan lagi langkah kakinya yang sempat terhenti menuju kelasnya.

"Duh pantat gue makin tepos gak ya?" tanyanya lirih pada dirinya sendiri. Ia mengusap-usap pantatnya yang perih, ia juga khawatir dengan pantatnya yang bisa saja tambah tepos gara-gara kejadian tadi.

Hadeuh Carissa, mau lo tepos, mau enggak lo tetap juara kalau masalah body goals,-












.
.



Eyyo, angkasa. Darielnya ganteng banget, tapi ngeselinnya luar biasaaa. Eh salah-salah, Carissa yang ngeselin.

thankyou yang masih setia nungguin part-part berikutnya 🤍

See you next Part oll 😘

BIAR AKU MAKIN SEMANGAT LANJUTIN CERITANYA JANGAN LUPA TINGGALIN JEJAK VOTE DAN COMMENT EPRIBADEHHH!! 💗

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 20, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DARCA (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang