Prolog

5 1 0
                                    

"Hah... Hah... Hah..."

Suara napas memburu memenuhi lorong sunyi.

Pria itu menyeret kakinya dengan susah payah. Ada jejak darah memenuhi ubin putih ke mana dia melangkah. Cukup indah bagai lukisan bunga yang mekar di tengah salju putih.

"Sial, aku tidak bisa... Aku tidak sanggup!"  Ucap pria itu.

Hening, tak ada siapa pun di sana, hanya dia, pria tua lemah yang sudah hampir mati. Namun, ketakutannya terasa nyata, sulit mengatakan dia tengah berdelusi..

Seluruh tubuh pria itu dipenuhi tusukan, ada sayatan dalam yang memanjang di pipi kiri sampai ke ujung mulutnya, memperlihatkan tulang rahang putih dan deretan gigi geraham. Sungguh ajaib melihatnya masih bisa melarikan diri. Bahkan tangan kirinya sudah terkulai, terlepas dari bahu. Langkah yang semula bertekad mulai kehilangan kekuatan, tak ada sumbatan untuk setiap luka, darah hanya akan menetes tanpa henti. Setiap langkah yang ia ambil adalah harga yang ia bayar dengan kucuran darah.

Namun, dalam pelarian panjang itu, tepat di depan pintu keluar, pria itu berhenti. Menghela napas, bertumpu pada dinding dia mencoba meluruskan punggung.

Masih tak ada suara, hanya diam-diam sebuah bayangan mulai tumbuh di dinding. Mengangkat pisau panjang lalu menusuk punggung pria itu, sangat dalam.

Pria itu terisak, memandang ujung pisau yg menembus hatinya. Berbalik perlahan, berdiri berhadapan dengan malaikat mautnya. Tak ada kesamaan apapun, tak ada perbedaan apapun, dan tak ada apapun antara mereka berdua.

"Heh." Pria itu menyeringai. Memandang tanpa kata pada seseorang yang tengah mengacungkan pisau daging padanya.

Darah merah menetes, melumuri bahkan lebih tebal dari waktu ke waktu. Rasa sakit akan tusukan tak terasa lagi, hanya dingin yang menjalar ke seluruh tubuh. Bahkan dia tak bisa lagi merasakan di mana kepalanya.

Tidak ada yang tersisa. Dia mati begitu saja tanpa sempat menyumpahi pembunuhnya. Namun, sorot mata itu, sorot mata sebelum kematiannya. Tatapan yang bersinar melebihi bintang di langit malam, hanya mata itu yang terlihat hidup dalam tubuh mayat itu.



....

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 28, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kill MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang