vallion

16K 1K 41
                                    

"Sam mana janjimu?" Kata opa sambil menepuk pundak Sam

Sam pun tersadar akan perbuatannya, dilihatnya Bian yang berada dalam gendongan Al dengan kepala yang disembunyikan diceruk leher Al

"De, dede maafin papi ya?" Tak ada sautan dari Bian

Bian dari kecil tidak pernah menerima bentakan, tetapi apa yang ia dapatkan hari ini?

"Daddy, dede mau pulang aja. Jangan kesini lagi, dede takut, daddy ayooo" lirih bian di dekat telinga Al yang terisak menahan nangis

Al pun mengusap punggung ringkih anaknya guna menenangkan

"Iya iya pulang ya, tunggu ya daddy siapin semua" ucap Al

"Dede benci sama papi"

Itulah kata terakhir Bian sebelum beranjak ke kamar Al dan Kaela guna iku kedua orang tuanya yang mengemasi barang bersama maid

Semua orang pun pasrah dengan permintaan sang bungsu, dengan segera mereka menyuruh maid untuk mengemasi barang-barang mereka, dan hari itu juga mereka pulang ke tanah air

Sam yang melihat dari jendela kamar, ternyata keluarganya sudah masuk ke mobil yang akan berangkat ke bandara membuat ia mengurung diri di kamar

Bruk

Prang

Bruk

Prang

Pengawal yang menjaga lantai 4 khawatir mndengar barang-barang berjatuhan dalam kamar tuannya

"Tuan, tuan Sam marah-marah di kamar saya takut kejadian itu terulang lagi" ujar pengawal ke tangan kanan Sam melalui earpiece

Sang tangan kanan Sam, Bujo mengadu pada Adam melalui telepon

"Maaf tuan mengganggu, tuan Sam sepertinya tidak baik-baik saja yang saya takutnya kejadian yang dulu akan terulang lagi. Bagaimana tuan, apakah tuan muda mau membujuk tuan Sam?"

"Baiklah aku akan membujuk Bian agar mau bertemu papinya, kau urus dulu anakku"

"Baik tuan, saya tunggu kabar baiknya"

Adam pun mematikan telpon secara sepihak, lalu melihat Bian yang sedang menyusu di pangkuan Kaela, kurang 15 menit lagi pesawat mereka akan take off, tetapi Adam memutuskan untuk tidak jadi take off dan diganti hari esok

"Yah ada apa?" Tanya Jo

"Sam berulah" semu orang pun mengerti perkataan Adam

"De, papi tadi cuma kaget aja soalnya dede teriak ke daddy, aslinya papi ngga marah kok" kata kaela lembut sambil mengelus kepala Bian, kaela memberi pengertian pada Bian karna mendengar perkataan Adam tentang Sam

Plop

Kepala bian keluar dari kain penutup

"Eumhh, tapi tadi dede dibentak mommy, dede takut" lirih bian dengan wajah memelas

"Dede kan anak baik jadi kalo ada orang yang berbuat salah ke kita, kita wajib apa?"

"Memaafkan mommy" dengan mata mengerjap

"Pinter banget sih anak daddy"

Cup

Cup

Cup

"Enak aja Baby tuh anak mommy tauk, ya kan de?"

"Iya dede bukan anak mommy taukk"

Wlekkk

"Kamu kalo ngga ada kecebong daddy juga ngga bakalan ada"

"HA? Kecebong apa dad?"

Kaela pun melotot kemudian memukul pundak Al dengan keras

Baby Bian [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang