#Day3
#Mozart
Percakapan bahasa Indonesia-Jawa
Kamus bahasa Jawa ada di bagian akhir.
''''''''''''
Hari-hari telah terlewati. Hidup Windu yang semula hanya berkutat pada kuliah dan membaca novel boys love kini perlahan mulai sedikit berubah sejak kedatangan tiga pria tampan yang ternyata adalah karakter fiksi dari novel favoritnya. Bayangkan betapa bahagianya Windu saat tahu sosok karakter yang dia suka sekarang bisa dilihat dan disentuhnya.
"Type! Abang bilang jangan dimakan. Itu punyanya Windu." Bang Po melotot marah ke arah Type. Yang ditatap cuma nyengir kuda.
Hari ini Windu libur kuliah dan memilih untuk menghabiskan waktu dengan kakak-kakak barunya.
"Ndak opo-opo bang Po. Kayak e kak Type ndak pernah makan makanan enak sama mahal. Jadi biarin aja." Ejek Windu. Ia mulai berani bercanda dengan kakak-kakaknya itu. Tidak seperti saat pertama kali bertemu.
"Heh bocil! Ngomong apa lo barusan? Mau gue tumbuk lo?" Type marah, tapi Windu malah tertawa.
Windu bersembunyi di balik badan menjulang Mork yang baru saja datang dari dapur. Sekarang Windu punya chef eksklusif sendiri dan hari ini Mork memasak rawon untuk makan siang nanti.
"You like this chocolate, sweetheart?" Mork bertanya saat mendapati toples coklat milik Windu tinggal separuh saja. Padahal tadi masih penuh.
"Tuh! Dihabisin sama Type. Windu baru makan tiga biji." Adu bang Po kepada Mork. Mork langsung memicing tajam ke arah Type. Yang ditatap langsung melengos pura-pura tak melihat.
Kakak-kakak baru Windu ini random sekali. Mereka bisa akur dalam sekali tarikan nafas tapi juga bisa saling bermusuhan hanya gara-gara masalah sepele.
"Eh, tapi coklatnya enak tenan loh mas Mork. Aku suka banget. Mas Mork beli coklat iki ndek mana? kayak e ini coklat impor." Tanya Windu.
"Mm, anu, Austria, maybe." Mork tak yakin dengan jawabannya sendiri karena dia bukan pecinta makanan manis seperti itu. Coklat itu didapatnya dari sang terkasih.
Bang Po dan Type langsung menahan tawa. Mork sudah tahu, pasti sebentar lagi mereka berdua akan menggodanya.
"Loh? Kamu gak tahu dek? Itu namanya Mozartkugel atau bola coklat Mozart. Itu coklat kesukaan si Sun, suami mas bulemu itu." Jelas bang Po.
"What are you saying bang Po! He's not my hubby!" Teriak Mork tidak suka. Bang Po dan Type terbahak. Serangan mereka berhasil membuat Mork marah.
Windu sudah terbiasa dengan kericuhan yang dibuat oleh tiga pria bar-bar di hadapannya. Sesekali dia ikutan nimbrung juga membuat keributan. Ya, meskipun dia cuma berani ribut dengan Type saja.
"Beneran?" Tanya Windu ke Type.
"Beneran dong. Mas bule lo itu lagi kangen sama si Sun. Makanya dia bawa Mozartkugel ke sini. Bahasanya aja sih yang bilang kalo itu coklat khusus buat lo. Padahal mah ada sesuatu terselubung haha." Jelas Type. Ia tertawa begitu puas saat melihat Mork makin melotot tajam ke arahnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/273900464-288-k909492.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
THE BOY NEXT DOOR [POND x PHUWIN]
Short Story•Pandu x Windu Local Fanfiction• 📎 Judul: The Boy Next Door Windu dibuat kaget! Tiga karakter novel boyslove favoritnya tiba-tiba muncul di apartemen miliknya. Mana karakternya bar-bar semuanya. Tapi tidak apa-apa, karena ulah mereka bert...