BAB 11 - TONIGHT

15 2 0
                                    

Ann POV

Aku tidak bisa membayangkan, siang hari ini Ano bisa lolos dari ujian daddy yang ternyata orangtuanya adalah teman daddy dan mommy, sungguh keberuntungan yang luar biasa. Siapa yang akan menyangka akan satu hal ini bukan? Tapi, aku tidak yakin akan bagaimana dewi fortuna berpihak padanya malam ini, karena semua kakakku dipastikan akan pulang dan akan menuju kesini dan akan tiba pukul 6 tepat.

Aku mengajak dia kekamarku bukan berarti aku mengajaknya untuk aneh-aneh, melainkan sebaliknya, aku menjaganya supaya tidak bisa dijangkau dari semua kakakku, terutama Kak Al, aku tahu dia akan bertindak lebih, makanya aku membawa Ano kekamarku, bukan berarti dia takut, hanya saja aku yang harus melindunginya, mau bagaimana lagi, aku tidak bisa jika tidak melakukan ini bukan.

Mommy mengatakan padaku untuk turun dan makan malam pukul 7 tepat, jadi dia membiarkan aku dan Ano untuk memiliki waktu sendiri, mungkin maksud mommy Qtime, padahal apanya yang iya aku panik, kenapa ini semua melenceng dari perkiraan kita, bahkan Ano juga tidak bisa menolak karena dia tahu hal ini pasti akan tidak sopan takutnya. Tapi mau bagaimana lagi, aku dan Ano sekarang berada di kamar dan memikirkan alasan yang lain lagi.

Setelah kami berpikir keras dan aku memecahkan keheningan dan berkata, "Kamu tahu kan kita cuman punya waktu drama malam ini yang lebih lagi biar enggak keliatan kalau kita gak berhubungan. Jadi aku minta tolong kerja samamu lagi, semua kakakku terlihat protektif padaku, tapi percayalah ada satu kakakku yang berpihak padaku, aku berharap dia berpihak padamu juga." Kataku sepelan mungkin karena aku tidak mau kalau hal ini terdengar oleh orang lain.

"Aku juga akan berharap hal yang sama untukmu, Ann aku tahu kamu gak suka dan sayang sama aku, tapi bisa gak sih kita beneran nikah aja sekalian, biar semuanya enggak dosa juga, drama ini akan kita teruskan dan kita akan menjadi sepasang suami istri yang sah, bagaimana?" Tanyanya padaku.

"Aku akan memikirkannya lagi, berikan aku waktu ya, aku akan menanyakan pada diriku sendiri. Sekarang jangan kau pikirkan itu, pikirkan bagaimana menghadapi Alfarez dengan semua kakakku terhadap dirimu, kamu harus mengatakan yang benar, jangan sampai ketahuan oleh siapapun mengerti?" Kataku lagi padanya.

"Tenang saja, aku akan membantumu, kita akan melakukan hal ini dengan baik, percayalah padaku, tidak akan ada orang yang mengetahui hal ini. Okay, lagian kita hanya berjanji biasa bukan tertulis dan menggunakan materai, intinya orang tidak akan tahu tentang hal ini." Katanya sambil menenangkan diriku.

"Baiklah, aku akan berusaha semampuku juga, ayo turun sudah mau pukul 7 tepat." Kataku padanya.

"Baiklah ayo, siap kamu?" Tanyanya sambil menggandeng tanganku.

"Kamu yang harusnya kutanyakan tentang satu hal itu, siap untuk dibunuh malam ini?" Kataku dengan membuka pintu dan melihat ada Kak Krisan di depan kamar.

Aku yang kaget langsung menyapa dan memeluknya, "Kok kakak pulang, tumben banget, pacar kakak mana?" Kataku seakan-akan menjaga Ano tetap dibelakangku.

"Ya bisalah pulang kenapa enggak bisa, soalnya kan adik kakak katanya punya pacar, kok gak pernah bilang, sekalinya dibawa kerumah kok dibawa kekamar, gak sopan banget." Kata Kak Krisan dengan pedas padaku.

"Lha Kak, dia disini dari siang ya wajar dong aku suruh istirahat, kakak aja sama pacar kakak juga gitu kok, kenapa malah marahin aku, gak terima buktinya mommy sama daddy fine aja, gak terima protes ke mereka." Kataku sambil menarik tangan Ano keluar dari kamarku.

Setelah aku turun dan sampai di meja makan, aku rasa seperti memasuki kandang singa dan buaya yang siap untuk memakanku kapan saja, kecuali Kak Breyan, mommy sama daddy mereka malah senyum ke aku, seakan-akan aku memang masih ada tempat perlindungan. Melihat wajah Kak Al juga sangat tidak menyenangkan sama sekali, aku sampai heran dengan mereka kenapa ketika aku menggandeng pria lain sangat protektif sekali.

MARRIED WITH KIND STRANGERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang