BAB 10 - THE DEAL

22 2 0
                                    

Ann POV

Kepulanganku setelah bertemu dengannya kemarin, aku langsung memberitahu keluargaku tentang aku yang memiliki pacar dan kami akan menikah dalam waktu dekat ini, bahkan Kak Al yang tidak percaya padaku langsung marah dan menantang laki-laki itu dalam waktu dekat. Kak Breyan pun yang sama posesifnya dengan Kak Al juga mengatakan hal yang sama, laki-laki mana yang berani mendekati adiknya, bahkan tanpa persetujuan dari mereka. Kak Briyan yang santai hanya menanyakan siapa laki-laki itu. Daddy yang heran cuman bertanya berasal dari mana, sedangkan mommy yang bahagia ketika aku memiliki pacar dan hampir menikah.

Mereka terlalu posesif ketika aku mengatakan seperti ini, bahkan aku juga mengatakan laki-laki itu akan datang besok, Kak Al langsung meninggalkan ruang makan tanpa perduli lagi begitu pula dengan Kak Breyan, pasti mereka akan mencari tahu siapa laki-laki itu, kita lihat saja siapa yang menang kali ini kak.

"Dek, beneran kamu mau nikah?" Tanya Kak Briyan yang masih tetap tinggal diruang makan.

"Hooh, dia juga dari keluarga yang cukup sukses, buat apa aku kalau enggak menikah, orang kerja aja gak dibolehin, percuma dong kak." Kataku dengan nada sedikit menekan.

"Kita bukan enggak bolehin sih, dek. Kamu tahu kan kejadian kamu kecil pernah diculik, kamu itu kelemahan bagi keluarga ini. Kakak enggak seperti yang lain ngelarang kamu pacaran dan gak boleh kerja. Selama kamu suka dengan apa yang kamu lakukan, tenang aja pasti kakak sama daddy bakalan bantu, Iya gak, dad?" Kata Kak Briyan pada daddy.

"Daddy gak masalah, kamu mau kerja, mau kemana, itu bukan urusan daddy lagi selagi kamu baik-baik saja. Daddy dan kakakku posesif karena memang ada alasannya, tapi bukan tidak memperbolehkanmu melakukan semua hal yang kamu inginkan." Kata daddy padaku.

"Iya kan daddy, terus Kak Briyan, terus mommy, bukankah Kak Al selalu melindungiku dimanapun aku berada, menyuruhku memasang GPS dimanapun aku pergi, Belum lagi Kak Breyan juga begitu, sebelum aku memliki laki-laki yang akan mendekatiku mereka selalu posesif lebih dulu. Beruntung Kak Krisan enggak ada disini, bisa bayangkan kalau misalnya Kak Krisan ada disini, aku dipastikan tidak akan bisa keluar rumah dengan mudah." Kataku dengan nada yang sedih.

"Sudahlah, sekarang karena kamu sudah dewasa, mommy sama daddy bebasin kamu mau kemana aja, tanpa pengawalan, mau kerja juga silahkan, mommy dukung apapun keputusan kamu. Besok bawa pacarmu kesini, kenalkan sama kami, tapi untuk menikah, mommy enggak bisa langsung setujuin, karena mommy harus liat dulu dia anak yang bagaimana." Kata mommy dengan sedikit memelukku.

"Baiklah, aku setuju dengan perkataan mommy. Karena aku sudah selesai, aku kembali. Goodnight." Kataku sambil mencium pipi mereka satu-persatu.

"Goodnight, lil' Princess." Kata mereka bersamaan.

Setelah mengatakan padanya,  Ano juga sudah menyetujui semua yang harus dipersiapkan keesokan harinya, bahkan dia juga meneleponku untuk memberikanku semangat keesokan harinya, padahal kalau bisa dia yang bakalan mati, kenapa harus memberikan semangat untuk diriku.

"Halo." Kata Ano diseberang.

"Iya, semua sudah kupersiapkan, kemungkinan besar semua kakakku akan ada acara jadi mereka tidak akan ada satu pun yang berada dirumah, setelah itu hanya mommy dan daddy saja yang ada dirumah, berbicaralah senatural mungkin pada mereka. Karena kamu pasti bisa melakukannya." Kataku panjang lebar setelah dia mengatakan halo.

"Ada apa dengan nada bicaramu? Seperti terdengar tidak semangat?" Katanya padaku.

"Hanya sedikit bertengkar dan lupakan saja, ingat apa yang barusan kukatakan, sudah ya, aku lelah, aku mau tidur." Kataku padanya.

MARRIED WITH KIND STRANGERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang