Bab 2

18 0 0
                                    

Beberapa hari sudah terlewati sejak aku memasuki kamar adikku.

Setelah kami berdua saling tau ‘identitas sebenarnya’, aku kira sesuatu akan berubah, namun tidak ada apapun yang terjadi. Sekali lagi, kami kembali ke kehidupan kami yang biasa.

Sagiri tidak keluar dari kamarnya, sementara aku pergi ke sekolah sekaligus merawat rumah seperti biasa.

Meskipun kita tinggal bersama, bukan berarti kita keluarga.

“Kau benar. Aku juga tau tanpa perlu kau beritahu.”

Namun tetap, aku sudah memutuskan untuk menjadi keluarganya, menjadi kakaknya. Aku tidak akan menyerah hanya karena ini.

Lalu ---

Bam bam bam bam!

Suara bel minta makan datang dari langit-langit.

“Iya iya iya! Aku datang!”

Seperti biasa, aku membawa sarapan ke kamar adikku.

“Ugh....um....”

Aku merentangkan punggung dan melemaskan tubuhku. Hari ini hari sabtu, aku tidak ke sekolah.

Biasanya, aku berencana untuk bekerja nonstop dari hari jumat sampai hari minggu malam, jadi selama hari sabtu pagi aku masih bersemangat. Karena aku tidak pergi kesekolah, aku seharusnya melakukan sesuatu yang lebih bermakna – setiap penulis sambilan sepertiku akan berpikir begitu juga, 'kan?

“Ayo mandi dulu sebelum pergi belanja.”

Jika aku tinggal dirumah, Sagiri akan terganggu.

Lalu saatku memikirkannya....

Ding dong. Suara bel.

“Oi Sagiri ~ tolong buka pintunya ~”

Aku berteriak ke arah kamar adikku. Tentu saja reaksinya hanya--

Bam

Seperti itu.....

“Enggak perlu semarah itu......."

Di situasi tadi ini...... aku membayangkan kala aku menyuruhnya begitu, adikku akan berkata 'iya~♪' dan membukakan pintu.... kelihatannya masih banyak yang harus aku lakukan.

Bam bam bam bam!

“Iya~♪”

Namun sial, justru akulah yang membukakan pintunya.

Aneh. Siapa yang mau repot-repot membunyikan bel?

“Permisi ~! Permisi ~!”

Ketika aku di pintu masuk, aku mendengar suara gadis enerjik. Aku menarik gagangnya dan membukakan pintu.

“Siapa ~ uwa!”

Aku tercengang sebentar. Karena di depanku ada seorang gadis cantik luar bisa.

Seragam pelaut putih-biru. Rambut coklat panjang bak sinar mentari.

Eromanga Sensei : Vol 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang