1. Undangan

173 9 0
                                    

(Sheila on 7 - Selamat Datang)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Sheila on 7 - Selamat Datang)

"Ya, baru saja kita dengarkan lagu oleh Sheila on 7, Selamat Datang. Spesial lagu ini dipersambahkan untuk para mahasiswa baru yang masih harus beradaptasi dengan perkuliahan, percayalah bahkan dinginnya Malang pun sedang menyambut kalian. Jangan lupa, Ini masih awal. Percaya bahwa akan banyak pertemuan-pertemuan yang sedang menunggu di depan"

-

"Heh!"

Luna mengangkat kepalanya sejenak untuk memastikan bahwa itu adalah suara orang, sebelum akhirnya memilih untuk menenggelamkannya lagi diatas meja. Kantung mata yang mengerikan, menandakan dengan jelas bahwa dia tidak memiliki tidur yang cukup.

"Lo gak ada kelas?" Lanjut pria itu setelah melihat tidak ada respon yang baik dari lawan bicaranya.

"Jangan ganggu gue, gue habis diusir dari kelas"

Tawa renyah pecah dari mulut pria yang dengan tidak tau dirinya itu, Candra namanya.

"Kok bisa anjir, baru juga hari pertama semester baru, udah diusir aja lo"

"Gara-gara lo ngajak gue nonton, semaleman gue begadang ngerjain RPP" keluhnya masih dengan suara yang lemas. "gue jadi telat masuk kelas sial"

"Eh- kebetualan banget kalian disini, minta tolong dong, lagi pada gak ada kelas kan?"

Keduanya menoleh kearah sumber suara yang entah sejak kapan sudah berdiri di samping mereka.

"Apaan Din?" Sahut mereka hampir bebarengan

"Ini tadi aku dititipin undangan sama anak Bem sastra, tinggal ngasih ke ukm tari sama ukm musik doang sih" Dia menaruh 2 amplop putih di meja.

"Minta tolong dong, aku gak keburu soalnya ada meet sama alumni udah di tungguin"

"Oke, gue ngasih ke ukm tari" Dengan gerakan cepat, satu amplop sudah ada di tangan Candra.

Luna yang melihatnya hanya memutarkan bola matanya, malas. Sangat paham dengan tingkah sahabatnya itu.

"Oh ya, ntar yang siaran sore kamu kan Can? Jangan lupa ya publikasiin acaranya anak sastra ya, skripnya udah aku taruh di atas meja"

"Beres dah"

-


Luna membolak-balikkan amplop undangan yang ada di tangannya. Kenapa juga dia harus mau disuruh ngasih undangan ke ukm musik, harusnya dia suruh si Candra aja ngasihin semua undangannya. Ngapain coba pake acara di bagi gini, timbang ngirim undangan dua doang. Tapi ya gimana lagi udah terlanjur, dan dia menyesal.

"Udah dapet undangan dari sastra belum?" Belum sempet dikasihin udah diomongin, panjang umur banget. Batin Luna.

"Belum, emang jadi acaranya sastra?" Tiga ketukan terdengar, tapi agaknya itu tidak sampai di pendengaran dua pria tersebut.

ELEGITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang