Seminggu hari berlalu sejak Minho masuk kembali ke sekolah, dan hari ini Jisung memantapkan diri untuk menemui Minho. Menjelaskan semua kebenaran yang terjadi waktu itu.
Dia juga begitu senang hari ini. Karena mulai hari ini, hidupnya akan tenang tanpa kehadiran Kim Sunwoo. Entah bagaimana, Changbin bisa menyingkirkan Sunwoo dari sekolah. Kata Felix, Changbin memakai koneksi ayahnya.
Ayah Changbin memang orang terpandang, dan dia memiliki banyak kenalan termasuk direktur sekolah mereka.
Ya, Changbin bilang Sunwoo memang tidak bisa dibiarkan begitu saja. Apalagi sejak kejadian sore itu, dia membuat wajah Jisung babak belur hingga mimisan dan membuat kaki Jisung pincang. Untungnya tidak parah.
Changbin begitu marah, dan esoknya Sunwoo dipanggil ke ruang kepala sekolah. Dan hari ini tepatnya, Sunwoo resmi keluar dari sekolah.
Karena tengah berbahagia, Jisung membawakan sekotak bekal makan siang untuk Minho. Berharap juga kalau Minho akan ingat rasa masakan buatannya, dan menyadari kalau dirinya lah yang selama ini sering membawakan makanan selama Minho di rumah sakit.
Jam istirahat, Jisung keluar paling pertama. Dia langsung mendatangi kelas Minho yang saat itu belum bubar untuk istirahat.
Di sepanjang perjalanan menuju kelas Minho, banyak yang membicarakannya, tapi Jisung tidak peduli, dia tidak mau hari bahagianya hancur karena omongan orang lain yang membuat mood nya jelek. Lagipula, Jisung lama kelamaan sudah terbiasa dengan cemoohan orang-orang tentang dirinya.
Saat kelas Minho bubar, Jisung menunggu hingga kelas itu kosong dan tersisa Minho, Changbin, dan Bangchan.
Mereka yang keluar kelas dan melihat sosok Jisung ada disana menatap aneh pada Jisung. Tapi tidak apa-apa, lagi-lagi Jisung sudah terbiasa.
Tapi se-bahagia apapun Jisung, selalu ada orang yang menghancurkan kebahagiaan itu. Termasuk kali ini, entah bagaimana Lia berlari masuk ke kelas Minho dan menyenggol tubuh Jisung yang berdiri di depan pintu membuat tubuhnya oleng dan kotak bekal yang dibawanya jatuh, alhasil makanan yang dibuatnya berantakan di lantai.
"Ups... sorry, aku gak liat."
"Gak liat? Cih, gue tau lo sengaja ya."
Changbin yang melihat itu tentu saja tidak tinggal diam.
"Beneran gak sengaja kak, aku buru-buru tadi soalnya aku ada janji sama kak Minho."
"Iya, Bin. Gue yang suruh Lia kesini jam istirahat."
Changbin semakin menatap benci ke arah Lia.
"Lo liat apa yang terjadi sama Sunwoo kan? Kalau lo macem-macem sama Jisung, lo yang bakalan jadi target selanjutnya."
Changbin mengancamnya penuh tekanan. Lia cukup ketakutan, terlihat dari raut wajahnya.
"Ayo, Chan. Tinggalin aja si Minho, dia udah ada Lia juga."
Bangchan mengikuti ajakan Changbin. Changbin sudah pergi darisana membawa Jisung bersamanya.
"Lo tumben banget ke kelas gue, Ji. Mau ngapain?"
"Tadinya... aku mau kasih makanan buatanku untuk kak Minho, tapi..."
"Hey, udah gak usah sedih, entar lagi kalau lo mau kasih makanan buat Minho, bilang dulu ke gue atau Bangchan."
"Bener, biar kita amanin dulu suasana kelas."
"Iya kak."
Jisung berusaha untuk tersenyum. Walau hatinya sakit. Pertama, rencananya untuk memberi bekal dan mengajak Minho berbicara gagal. Dan kedua, sepertinya Minho sudah memiliki orang lain, dan Jisung mungkin sudah tidak memiliki kesempatan lagi.
.
.
.
Sorenya, Minho kembali pulang bersama Changbin. Dan sebelum Minho keluar dari mobilnya, Changbin memberikan sesuatu untuknya. Sebuah kertas kecil yang dilipat.
"Apa?"
"Dari Jisung. Terima aja. Baca dan hayati."
"Ck. Gak jelas."
"Lo yang gak jelas, apaan tiba-tiba deket sama Lia."
"Gue emang deket sama dia udah lama ya."
"Oh, lo ada main sama Lia di belakang Jisung dong? Kan lo deket sama dia udah lama."
"Anjing!"
"Santai dong bro, gue kan bercanda doang."
Minho tidak menjawab lagi ucapan Changbin. Dia keluar dari mobil Changbin dan memasuki rumahnya.
"Jangan lupa baca surat dari Jisung!"
Setelah berteriak, Changbin melajukan mobilnya menjauh dari rumah Minho.
"Sinting."
Minho melanjutkan langkahnya menuju kamarnya. Orang tuanya tidak ada di rumah. Ayahnya masih bekerja, dan ibunya sedang berada di rumah neneknya untuk satu minggu ke depan. Ada kakak perempuannya, tapi dia pasti sedang mengurung diri di kamar.
Minho tentu saja membuka surat pemberian Jisung. Konyol memang, dia yang berkata 'gak jelas' tapi nyatanya dia juga penasaran apa isi surat itu.
'Kak Minho, maaf tadi aku mau kasih bekal untuk kakak, dan rencananya aku mau ajak kakak makan bareng, tapi ada insiden itu, jadi... ㅠㅠ
Karena gak bisa makan bekal bareng, aku ingin ketemu sama kakak nanti malam, bisa?
Kita ketemu di cafe biasa kak, ada yang ingin aku bicarakan sama kakak. Tolong kak, dengerin dulu penjelasan aku kali ini. Nanti kakak mau percaya atau tidak, itu terserah kakak.
Aku tunggu jam 8 malam ya kak. Aku akan tunggu kakak satu jam, kalau sampai jam 9 kakak gak datang juga, itu artinya kakak belum mau bertemu dengan aku lagi.
Gak apa-apa, kak. Aku akan coba di lain waktu. Semoga masih ada kesempatan untukku.
Aku tunggu ya kak.
-Jisung'
Minho bingung. Apa dia harus menemui Jisung dan mendengar semua penjelasannya? Tapi Minho masih belum siap jika penjelasan itu nantinya akan membuat hatinya semakin sakit.
Dia juga sudah merasa terlanjur kecewa pada Jisung. Apa jika dia mendengar penjelasan Jisung, dia bisa memulai kembali semuanya dari awal bersama Jisung?
Sebenarnya alasan lain Minho menjadi lebih dekat dengan Lia adalah dia ingin memulai hubungan baru dan melupakan Jisung sepenuhnya, tapi sekarang kenapa hatinya jadi ragu setelah Jisung tiba-tiba memintanya untuk bertemu.
Tapi ini belum terlalu jauh kan? Dia dan Lia belum memulai. Jadi, mungkin ini kesempatan yang Tuhan berikan untuknya agar hubungan dia yang dulu bisa kembali membaik? Mungkin saja Minho memang benar salah paham saat itu.
"Ah, shit! Gue bingung..."
Ini terlalu memusingkan baginya. Kalau dia melewatkan kesempatan ini. Apa akan ada kesempatan berikutnya?
.
.
.
To Be Continued
Mungkin ide aku ini abstrak banget bagi kalian, tapi beneran ini aku langsung kepikiran abis liat MV 애 . Kalian mungkin juga bakal terkejut sama apa yang terjadi berikutnya. 🤧
KAMU SEDANG MEMBACA
The Ending
FanfictionMinho tidak pernah menyangka akhir kisahnya dengan Jisung akan seperti ini. Stray Kids. Lee Minho. Han Jisung. MinSung. BxB Warning ⚠️ ANGST. BULLYING. SAD ENDING.