VII

1 0 0
                                    

Defraz bersedia mengantarkan Patrichia untuk menyaksikan pemakanan mamanya itu. Mereka segera memesan tiket pesawat dan pergi. Patrichia banyak diam dan menangis berkali kali walau belum sempat bertemu mamanya. 

"kalau ga bisa kita doain dari sini aja pat"

"kamu yang bisa doain mama, doa aku ga akan bisa"

"hei?? Bisa ko pat. Kita sama sama berdoa yah?"

Untuk pertama kalinya Defraz mendatangi rumah papanya Patrichia. Selama ini Defraz tidak tau apa apa soal keluarganya. Sky tetap berada bersama Defraz, Patrichia sudah bersama dengan  saudaranya untuk sama sama menenagkan perasaanya. 

Om Bob, papanya Patrichia mendatangi Defraz. "wendy pernah cerita kalau ada laki laki yang menjaga putriku dengan baik. terima kasih yah"

"iya om. Terima kasih juga sudah percaya"

"iya" om Bob menepuk merangkulnya. "anakmu lucu sekali"

"namanya sky om"

Om Bob langsung menatapnya. "kalau kamu?"

"defraz"

"aku bob, papanya partichia. aku percaya kamu tidak sepertiku, putriku menjadi ratu bersamamu. aku restui kalian"

"terima kasih banyak om"

Semua mengantar tante Wendy ke peristirahatan terakhirnya. Patrichia sudah tidak bisa berekspresi, dia berdiri di samping Defraz dan memegang tangan Sky. Defraz merangkulnya, mencoba membuat Patrichia bisa menerima keadaan.

"besok aku udah harus kerja, kalau masih mau disini ga papa"

"aku ikut. Aku takut kalau ga sama kamu"

"iya, boleh"

Di jalan menuju bandara, Patrichia ingin membeli kue ulang tahun, katanya untuk merayakan ulang tahun Sky di udara. Awalnya Defraz sudah mengubur niatnya itu, dia menghargai perasaan Patrichia dengan tidak merayakan sesuatu dalam keadaan berkabung.

"happy birthday anak mommy" Patrichia memeluk dan mencium Sky tulus sekali.

"hallo mommy" Defraz mencoba meledeknya, dia tau Patrichia sejak dulu, tidak menyangka sekarang dia menjadi seorang ibu.

"ish, kamu mau di panggil apa sama sky?"

"waktu itu kan aku yang tanya"

"daddy?" Patrichia mencoba menyebutnya untuk memanggil Defraz

"tapi geli kan dengernya?"

"sebutnya juga, haha" lalu mereka sama sama tertawa.

saat itu, Patrichia baru cerita tentang keluarganya. Defraz udah mengerti sejak melihatnya secara langsung. Patrichia adalah anak terakhir, dan satu satunya perempuan. kakak - kakaknya cukup banyak, dan dari kakak terakhirnya perbedaan usia dengan Patrichia cukup jauh. sehingga, dulu Patrichia dibawa mamanya karena mereka hanya tinggal bertiga. sedangnya papanya, om bob itu berselingkuh dengan wanita lain yang menjadi istrinya sekarang itu. ketidak terimaan tante Wendy membuat dirinya meninggalkan segalanya. 

"dulu aku suka pengen pulang, orang disini baik. cuma, aku kan ga kenal, yang aku kenal disini cuma sky, kamu, om frank dan tante gea"

"kamu sering ke rumah ibu?"

"iya, abis aku ga punya siapa siapa disini"

"maaf yah kamu jadi harus tinggal disini"

"ga papa lagi, sekarang justru aku ga punya siapa siapa"

"ada aku pat" Defraz memeluknya.

"bisa ga yah aku mandiri?"

"buat apa?"

PATRICHIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang