3 : Pengorbanan

2 0 0
                                    

"Setidaknya kamu masih mencintaiku dan selama yang aku tahu hanya itu, tersiksa karena menunggumu tidak akan menjadi masalah untukku"

.
.
.
.
Jakarta, Indonesia
11 Agustus 2020
Pukul 2.30 pm

Seorang gadis berjalan santai sambil melihat-lihat di salah satu mall yang ada di daerah Jakarta. Matanya melihat kanan-kiri mencari sesuatu yang menarik untuk dia beli. Namun sudah sekitar 3 jam dia mengelilingi pusat perbelanjaan ini, tidak ada satu barangpun yang membuat dia tertarik untuk membelinya. Pada akhirnya dia kelelahan dan memutuskan untuk membeli beberapa novel…….lagi dan mencari café untuk menghilangkan rasa haus dan laparnya setelah lelah berkeliling.

Seha bisa dibilang adalah gadis maniak buku, lebih tepatnya novel. Banyak novel-novel dari berbagai genre yang telah ia baca, mungkin itu sebabnya dia adalah tipe orang yang jarang keluar rumah dan lebih memilih untuk menghabiskan waktu seharian di kamarnya.

Sebenarnya hari ini dia juga malas untuk keluar rumah apalagi ke mall dimana mall adalah tempat yang ramai dikunjungi orang, namun dia ingin menghilangkan pikiran negatif tentang kekasihnya yang berprofesi sebagai idol yang mau tidak mau dia harus menerima saat-saat Sehun yang sulit untuk dihubungi dan tidak punya banyak waktu untuknya bahkan hanya sekedar untuk menelfon sebentar atau mengirim pesan singkat.

Terlebih juga beberapa novel yang ia punya hampir semua telah dia baca, itu sebabnya mau tidak mau dia dia harus berhenti berdiam diri dirumah dan pergi ke mall sendirian dikarenakan beberapa teman semasa SMA nya dulu pada sibuk dengan urusan mereka masing-masing.

Waktu berjalan begitu cepat, Seha yang sedari tadi sibuk memakan cake yang ia pesan sambil membaca novel yang tadi dia belipun tidak sadar jika ia sudah duduk di café itu hampir 2 jam, dia sudah terhanyut dan tenggelam oleh novel yang ia baca sampai dering ponsel mengagetkannya dan membuat matanya mencari-cari dimana letak keberadaan telepon genggamnya. Saat telah menemukan telepon genggamnya, dirinya kembali dikejutkan dengan nama penelepon yang terpampang jelas di layar ponselnya dengan nama “EXO Sehun Oppa”. Sontak ia pun berdecak karena kaget dan bersiap-siap mengangkat telepon dari seseorang yang sedari tadi telah ia tunggu.

Seha :” Yeoboseyo”
Sehun :”Hei maaf aku baru menghubungimu, jadwalku sangat padat. Kamu tahu kan aku harus latihan untuk mempersiapkan cb besok” Seru Sehun dari seberang telepon
Rasanya Seha ingin mengumpat dan mengeluarkan segala keluh kesahnya pada Sehun yang belakangan ini sangat sibuk hingga tidak mempunyai waktu untuk kekasihnya sendiri, namun ia sadar diri dan berusaha mengerti posisinya. Pada akhirnya ia tidak bisa mengungkapkan apa yang ada di hatinya dan hanya menerima semua yang Sehun katakan
Seha :” Ah tidak apa-apa oppa, aku mengerti kok, tidak perlu khawatir” Jawab Seha santai
Sehun :”Kamu lagi dimana, kenapa berisik sekali?” Jawab Sehun mencoba mengalihkan pembicaraan
Seha :”Ah aku sedang ada di café, kenapa?” Jawab Seha singkat
Sehun :”Kamu sendirian?” Tanya Sehun
Seha :”Iyaaa oppa” sambil melihat-lihat sekeliling
Sehun :”Jangan pulang terlalu malam, perhatikan sekitar juga, kamu pasti sedang membaca novel kan? Jangan terlalu fokus. Ingat kejadian waktu itu seseorang hampir saja mencuri telepon genggammu karena kamu terlalu fokus sayang” Seru Sehun berbicara panjang lebar
Sehun membuat Seha kesal karena terus mengoceh padahal untuk menghubungi Seha seperti ini saja sangat sulit karena jadwalnya yang terlalu padat akhir-akhir ini, namun saat Seha mendengar kata sayang dibagian akhir rasa kesalnya hilang dan membuat dia senyum-senyum sendiri sampai dai lupa untuk membalas perkataan Sehun
Tidak mendengar balasan Sehun kembali berbicara pada kekasihnya yang sedang berbunga-bunga itu
Sehun :”Aku tahu kamu pasti lagi senyum-senyum sendirikan dipanggil sayang, emang ya nih kesayagannya Sehun gemesin banget sih” Sambil berbicara dengan nada mengejek
Seha :”Ihh siapa yang senyum-senyum geer banget sihhh nih kulkas berjalan” Jawab Seha sambil tertawa
Sehun :”Ohhh gitu ya pacarnya sendiri dibilang kulkas berjalan, jahat ya kamu…bisa-bisanya nyebut cowo ganteng kaya aku kulkas berjalan, ntar kalo aku sibuk banget trus gk bisa hubungin kamu yang ada kamu na…..” belum sempat Sehun menyelesaikan perkataannya seseorang tiba-tiba memanggilnya

Suho :”Yaaaa! Oh Sehun…Kajjaaa, kita harus mulai latihan lagi agar nanti malam bisa langsung pergi untuk photoshoot” Seru Suho lalu berjalan pergi
Sehun :”Sayang kamu dengerkan, nanti aku telepon lagi ya, aku bener-bener lagi sibuk banget sekarang. Maaf ya karena jarang luangin waktu buat kamu akhir-akhir….” Lagi-lagi perkataan Sehun dipotong namun sekarang dengan kekasihnya
Seha :”Aku tahu, oppa tidak perlu khawatir, aku akan menunggumu. Jangan lupa makan dan ingat kamu juga harus istirahat, jangan terlalu memikirkan aku, aku baik-baik saja kok” Jawab Seha berusaha meyakinkan Sehun
Sehun yang mendengar itu tersenyum tipis, dia tahu jika dibalik kata “aku tidak apa-apa, jangan khawatirkan aku, aku akan menunggumu” yang tadi Seha ucapkan sebenarnya adalah “Aku merindukanmu, aku sedang tidak baik-baik saja, dan menunggumu itu sangat berat” namun Seha berusaha menutupi itu dari kekasihnya
Sehun :”Hati-hati ya pulangnya, aku mencintaimu” Jawab Sehun lalu mengakhiri sambungan telepon tersebut

Setelah panggilan telepon tersebut terputus Seha bergumam sambil mengatakan “Aku juga mencintaimu”
Tanpa dia sadari, air mata perlahan keluar dari sudut-sudut matanya, dia ingin mengeluarkan semua keluh kesah yang dia milikki, tapi sejak awal, dia sudah berjanji pada dirinya sendiri bahwa dia akan menerima semua kekurangan dan kelebihan Sehun, dia tidak akan bersikap egois karena memiliki Sehun sebagai kekasihnya saja dia sudah bersyukur. 
.
.
.
.
Jangan Lupa Voteeee

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 28, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Berawal Dari DMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang