Gege

1.9K 166 11
                                    

Semua orang berpikir Jin Ling dan Lan Jingyi adalah seorang pasangan.

Nyatanya, seseorang yang hanya disuka oleh Jin Ling adalah kakak sepupunya Lan Jingyi; Lan Sizhui.

Mungkin karena kedekatan mereka berdua dan sering bertengkar layaknya pasangan suami istri membuat orang lain salah paham dan berpikir kalau mereka adalah pasangan.

Contohnya;

"Jin Ling, lihat tempat pensilku nggak?"

"Dibagian depan tasmu, bodoh."

"Oh iya, ketemu, hehe, makasih." Jingyi mulai mengerjakan tugasnya dengan bercerita ria ke Jin Ling.

Ada lagi, ada lagi;

"JINGYIIII! BAJU OLAHRAGA KU KAMU CURI YA?!!"

"NGGAK LOH!"

"BUKTINYA NGGAK ADA DI LOKER KU!"

"YA MANA TAU."

Jingyi membuka lokernya dan mulai cengengesan. "Jin Ling, bajumu ada di loker ku. Rabu kemarin kupinjam, baju ku kotor, hehe. Ini nona muda bajunya."

"Jingyi, sialan! Makasih," katanya sambil mendengus.

Satu lagi nih contohnya;

Jin Ling sedang menulis di papan tulis dan Jingyi duduk di meja guru, sangat tidak sopan. Pemandangan yang biasa terlihat di kelas mereka, sebenarnya. Karena yang lain mengira mereka pasangan jadi itu normal normal saja.

"Jingyi, hari ini aku nggak mau nginep di rumahmu!" kata Jin Ling sambil terus menulis, Jin Ling adalah sekretaris kelas.

"Kamu ngomong kayak gitu tapi ujung ujungnya nginep lagi, nginep lagi."

Seorang siswa dari belakang teriak, "Hei kalian! Kalau ingin bermesraan jangan di depan kelas! Bikin yang single iri aja."

Jingyi membalasnya dengan nada jahil, "Makanya jangan single dong! Iya, kan, LingLing?"

"Menjijikkan."

Jingyi tertawa keras dan kemudian berbisik ke Jin Ling, "Malam ini Sizhui juga akan menginap, yakin nggak mau dateng?"

"Are you serious?!"

Jingyi menganggukkan kepalanya.

"Oh my heart, i'm join for sure."

Oke, mari kembali ke couple utama kita; Lan Sizhui dan Jin Ling.

Malam ini Jin Ling menginap dikediaman seorang Lan Jingyi untuk kesekian kalinya. Kali ini alasannya karena kakak sepupunya Lan Jingyi; Lan Sizhui, juga akan menginap.

"Jingyiii," itu Wei Wuxian, ayahnya Sizhui, pamannya Jin Ling. "Loh?! Ada a-Ling juga? A-Lingggg."

Wei Wuxian memeluk keduanya dan mengecup pipi mereka masing-masing.

"Aku titip Sizhui ya! Mau ngedate sama Lan Zhan, dadah." setelah melambaikan tangannya Wei Wuxian langsung pergi begitu saja.

"Hai Jingyi, LingLing."

"Masuk, Sizhui," sambut Jingyi.

"Hi?? I guess," balas Jin Ling, agak kaku.

Jingyi menyenggol Jin Ling dan melakukan kode mata. Kemudian Jingyi melihat smartphone nya kaget, pura pura.

"Ah, Sizhui, a-Ling, maaf ya, aku juga ada kencan dengan pacarku. A-Ling, sini, sini." Jingyi memeluk Jin Ling dan membisikkan sesuatu lalu mengecup pipinya. Jingyi langsung keluar rumahnya dan pergi entah kemana.

"JINGYIIII, MENJIJIKKAN. EWWW FOR GOD SAKES WHAT THE FUMPHHHH."

Mulutnya dibekap Sizhui.

"Sizhui! Ew! Belum cuci tangan ya? Mana megang megang mulut lagi, sana, sana. Hushhhh." sebenarnya tangannya Sizhui gak kenapa napa, tapi Jin Ling salting aja.

Selesai mencuci tangannnya, Sizhui duduk di sebelah Jin Ling yang sedang fokus ke acara televisi sambil memakan keripik kentang.

"Mau dong," kata Sizhui. Jin Ling mengulurkan keripik kentangnya tanpa bersuara dan tetap fokus kelayar televisi.

"LingLing," panggil Sizhui.

"Hmn? Apa? Ini keripiknya ambil buruan."

Sizhui menggelengkan kepalanya, "Bukan itu."

"Terus apa?" sewot Jin Ling.

"Panggil aku gege."

Jin Ling langsung tersedak dan terbatuk batuk, Sizhui memberinya minum.

"Hah? Tumben, k- kenapa?"

Sizhui hanya dua tahun diatas Jin Ling dan biasanya dia juga tidak protes dipanggil nama saja.

Mereka hanya berbeda sekolah tapi tetap seangkatan. Harusnya sekarang Jin Ling masih di sekolah menengah pertama, tapi karena masuknya kecepetan jadi ya seangkatan sama Jingyi dan Sizhui.

"Ayo pa-"

TING! TUNG! TING! TUNG!

"Biar aku yang buka." Sizhui langsung menuju pintu.

Jin Ling tiba tiba teringat kata kata yang dibisikkan Jingyi. "Sizhui menyukaimu juga, dia datang hari ini karena kubilang kamu juga datang, mungkin hari ini kamu tidak akan single lagi." mengingatnya membuat wajah Jin Ling panas.

Sizhui kembali, "Itu tadi tukang paket. Lingling, kok mukanya merah?!"

"Eh? Enggak, enggak papa."

Tiba-tiba suasana nya jadi canggung.

"Jin Ling..." Sizhui memegang kedua tangannya erat, Jin Ling yang semulanya menundukkan kepala langsung mengangkat kepalanya dan matanya bertabrakan dengan mata Sizhui.

"Sizhui, a- apa-apaan?"

"Jin Ling, a-Ling, Lingling! Jadi pacarku yuk!"

"Hah?"

"Ayo jadi pacarku! Kalau nggak mau... nggak boleh! Harus mau!" Sizhui mendekatkan wajahnya ke Jin Ling dengan mata berbinar-binar.

"Sizhui, apaan sih! I- iya! Aku, aku, AKU MAU!"

Jin Ling langsung menutup wajahnya dengan kedua tangannya dan Sizhui pun membawanya ke pelukannya.

Ada satu hal yang mereka lupakan, rumah Jingyi ada CCTV nya.

Kini pasangan baru kita sedang tiduran sambil menonton di sofa dengan posisi miring, kepala Jin Ling bersandar di dada Sizhui dan Sizhui memeluk Jin Ling layaknya guling. Kalau bahasa gaulnya lagi cuddle.

"Lingling, panggil aku gege."

"Gege," balasnya dengan datar.

"Bukan gitu, ayo dong, Sizhui-gege, Zhui-ge, Yuan-ge."

"Sizhui-gege, Yuan-gege," jawabnya lagi dengan semakin datar.

"A-Ling~~~"

Jin Ling dengan tiba-tiba membalikkan badannya dan menatap Sizhui dengan serius.

"Yuan-gege, Lingling ai ni," kemudian mengecup pipi Sizhui singkat dan langsung memunggungi Sizhui lagi sambil menutup wajahnya dengan tangan.

"A-Ling, bilang apa tadi?"

"Nggak, nggak ada, lupain aja."

"A-Ling, bilang cinta siapa tadi?" godanya lagi dan tentu saja dijawab dengan rengekan dan melasan dari orang yang digoda.

"Sizhui! Diam! Aaaaa malu."

Sizhui terkekeh dan memeluk Jin Ling erat-erat, mereka ketiduran sampai tidak sadar kalau Jingyi sudah menekan bel berulang kali dan untungnya dia membawa kunci cadangan. Poor Jingyi.






ZhuiLing-!♡Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang