Ikat kepala

971 105 2
                                    

Jin Ling tertawa terbahak-bahak mendengar cerita Lan Sizhui, yang katanya dulu ia ditanam bersama lobak agar bisa tumbuh besar. Usianya dulu hanya 3 tahun jadi ya percaya-percaya saja.

"Selain ditanam di dalam tanah, aku juga pernah dibiarkan tenggelam diantara kelinci-kelinci."

"Sama siapa?"

"Hanguang-Jun."

"Hanguang-Jun? Lan Wangji?" Jin Ling menatapnya tidak percaya dengan mulut terbuka lebar. Lalu lanjut menertawakan cerita Lan Sizhui, masa kecilnya sangat menarik.

Karena terlalu asik tertawa Jin Ling tidak sadar bahwa tangan Lan Sizhui sudah melingkar di pinggangnya sedari tadi.

"Kalau aku dulu... Hmn.. Apa ya?" Jin Ling berusaha mengingat-ngingat apa yang terjadi dengan masa kecilnya.

"Oh! Aku ingat! Dulu aku pura-pura tenggelam saat berenang, aku kayak terapung gitu loh. Nah paman a-Cheng kira aku udah sekarat gitu kan, pas diangkat, aku ketawa dong soalnya geli hahahahaha. Tapi abis itu aku kena marah, katanya nggak boleh kayak gitu lagi," jelasnya dengan wajah cemberut.

Sekarang gantian Lan Sizhui yang menertawakan Jin Ling. "Ya, kamu sih ada-ada aja."

Mereka menatap satu sama lain, lalu tertawa bersama. Tiba-tiba ada angin kencang yang membuat mereka langsung menutup mulut dan mata. Tanpa sadar bahwa ikat kepala sektenya Lan Sizhui menyusup ke dalam mulut Jin Ling.

Saat Lan Sizhui membuka mata, dia merasa wajahnya mulai memanas. Sedangkan Jin Ling masih menutup mata karena merasa angin masih menerjang wajahnya.

Jin Ling merasa ada benda asing di mulutnya pun memegang benda itu.

"Ini putih-putih apa?" sambil menatap Lan Sizhui yang wajahnya telah memerah. "Loh!? Ini kan!?" Jin Ling reflek menghempaskan benda di tangannya dan menatap Lan Sizhui.

"Sizhui?" Wajah Lan Sizhui mendekat padanya. Dengan gugup Jin Ling menutup matanya, tapi dia tidak merasakan apa pun di bibirnya lalu membuka mata.

"Kamu ngapain tutup mata? Aku cuma mau ngambil ranting yang ada di rambutmu," katanya sambil menunjukkan ranting yang dia pegang, lalu tertawa. "Hayo, kamu mikir yang enggak-enggak ya?"

Jin Ling menatapnya kesal lalu menarik tengkuknya dan menempelkan bibir mereka berdua, hanya menempelkan. Karena Lan Sizhui masih terkejut itu hanya saling menempelkan sampai Jin Ling tidak sengaja menekan bibir bawah Lan Sizhui dan Lan Sizhui langsung melumat dan memperdalam ciuman mereka.

"A– ah! Jangan digigit bibirnya, nanti berdarah!" protes Jin Ling. Lan Sizhui hanya terkekeh kecil lalu makin memperdalam ciumannya sampai badan Jin Ling sudah terbaring di rumput.

Lan Sizhui menghentikan ciuman mereka, menatap Jin Ling yang berada di bawahnya sedang terengah-engah. Wajah keduanya sama-sama memerah. Oke, melihat Jin Ling dalam kondisi terengah-engah dan wajah memerah sangat tidak baik untuk Lan Sizhui.

Lan Sizhui pun membaringkan tubuhnya di sebelah Jin Ling. Mereka saling menatap, lalu Jin Ling memunggungi Lan Sizhui, dia malu padahal dia yang mulai.

Karena Lan Sizhui tahu Jin Ling tidak akan menghadapnya lagi, dia menarik Jin Ling ke dalam pelukannya lalu menumpu wajahnya di atas kepala Jin Ling. Dia dapat melihat Jin Ling menutup wajahnya dengan kedua tangan. Sangat lucu.

Mereka berdua berbaring di rumput dengan posisi Lan Sizhui memeluk Jin Ling dari belakang sampai senja datang dan Jin Ling langsung menarik Lan Sizhui menuju kediamannya untuk makan malam.

Yang terjadi hari ini, hanya akan menjadi rahasia kita saja ya?

ZhuiLing-!♡Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang