Double take (2)

529 82 0
                                    

Sampai sekarang Lan Sizhui masih terkagum-kagum dengan makhluk yang sedang bernyanyi di panggung cafe itu, pujaan hatinya sejak pertama kali melihatnya.

Menatapnya dengan tatapan memuja, seolah kalau dia berkedip sang pujaan hati akan menghilang.

Dengan senyum manis yang selalu terpasang di wajahnya, Lan Sizhui bertepuk tangan dan bersorak saat sang pujaan hati selesai bernyanyi.

"A-Ling! Keren!" Katanya sambil mengacungkan kedua jempol.

Ini sudah bulan ke 5 sejak awal mereka berkenalan.

Mereka jadi cukup dekat, bahkan Lan Sizhui sudah berani untuk mengajaknya makan atau main bersama. Satu lagi, terkadang Lan Sizhui akan menjemput Jin Rulan kalau dia memintanya. Cukup dekat, bukan?

"Keren lah. A-Ling gitu loh!" Kata Jin Rulan sambil men-tos tangan Lan Sizhui, dengan senyum yang terpampang di wajahnya.

"Jadi Jin Ling doang nih yang keren?" sindir Xue Qing.

"Kayaknya sih iya, Qing. Aduh, cinta masa muda," jawab Xue Yang dengan dramatis sambil menaruh tangan kanannya dikening.

Jin Rulan mendorong bahu Xue Yang. "Apa sih, jijik banget."

Xue Yang makin men-dramatis, "Aduh, didorong bucin, sakitnyaaa."

"Yangyang, mending kita pulang sekarang deh. Malu-maluin banget." Xue Qing menarik Xue Yang keluar cafe dengan paksa.

Lan Sizhui dan Jin Rulan tertawa melihat Xue Yang yang ditarik-tarik sama kembarannya.

Ouyang Zizhen menepuk pundak Lan Sizhui. "Aku pergi duluan, ya. Ada kencan nih."

Lan Sizhui hanya mengangguk. Jin Rulan melambaikan tangannya. "Hati-hati!"

Ouyang Zizhen hanya mengangkat jempolnya sebagai jawaban.

"Jadi kamu mau ngajak aku kemana?" Tanya Jin Rulan. Sekarang mereka lagi di parkiran.

"Rahasia."

"Sok banget eww. Kita naik motor?"

"Iya, kan kamu yang minta."

"Masa?"

"Tadi malem," gemas Lan Sizhui

"Nggak tau deh, lupa. Yaudah ayo kita berangkat."

Mereka mengobrol dan bercanda sepanjang jalan. Walau kadang nanti Lan Sizhui ngomong apa, Jin Rulan dengernya apa. Begitu sebaliknya.

Kadang Jin Rulan juga mencubit paha Lan Sizhui, kalau dia sudah mulai menggodanya.

Sekarang mereka sampai di taman, sepertinya. Jin Rulan tidak terlalu yakin. Tapi ada proyektor, karpet dan layar putih yang sudah ditancapkan.

"Duduk sini, ayo."

Lan Sizhui menggenggam tangan Jin Rulan sampai duduk pun tidak dilepas.

"Kita mau nonton film, ge?"

"Iya, film. Tentang kita."

"Kita?"

Lan Sizhui hanya tersenyum, lalu menyalakan proyektor nya.

i could say i never dare ♪ ♬
To think about you in that way ♪ ♬
But i would be lyin ♪ ♬
And i pretend I'm happy for you ♪ ♬
When you find some dude to take home ♪ ♬
But i won't deny that ♪ ♬

Foto-foto Jin Rulan saat menyanyi tertampang di layar selagi lagu double take terputar.

In the midst of the crowd ♪ ♬
In the shapes in the clouds ♪ ♬
I don't see nobody but you ♪ ♬

Foto Jin Rulan dengan ekspresi cemberut.

In my rose tinted dreams ♪ ♬
Wrinkled silk on my sheets ♪ ♬
I don't see nobody but you ♪ ♬

Foto Jin Rulan yang tersenyum sambil mengedipkan sebelah matanya.

Boy, you got hooked onto something ♪ ♬
Who could say that they saw us coming? ♪ ♬
Tell me, do you feel the love? ♪ ♬
Spend a summer or a lifetime with me ♪ ♬
Let me take you to the place of your dreams ♪ ♬
Tell me, do you feel the love? ♪ ♬

Foto-foto Jin Rulan dengan Lan Sizhui dari yang bagus sampai foto berekspresi aneh-aneh.

Sampai lagu berakhir, semua foto Jin Rulan dan ada beberapa yang bersama Lan Sizhui selama mereka berkenalan sebagai teman. Jin Rulan sampai tidak bisa berkata-kata melihat semua koleksi Lan Sizhui. Terlalu banyak.

"Maksudnya?" tanya Jin Rulan, heran.

"A-Ling, aku suka kamu. Pertama kali melihatmu bernyanyi membuat ku nggak bisa berhenti memikirkanmu. Mungkin ini terlalu cepat untuk mengungkapkan nya tapi aku nggak bisa diam terus."

Lan Sizhui mengeluarkan kotak kecil dari sakunya. Didalamnya terdapat kalung dengan bandul awan transparan. Lan Sizhui memasangkannya pada Jin Rulan, sambil terus tersenyum.

"A-Yuan.. Aku–"

"Tunggu, nah selesai, bagus kok, cocok. Kalau kamu emang belum suka enggak papa, aku titip kalungnya ya!"

Jin Rulan menjatuhkan kepalanya pada bahu orang yang berada di depannya.

"Makasih, pasti bakal aku jaga baik-baik!" katanya dengan suara teredam.

Lan Sizhui melingkarkan tangannya pada pinggang Jin Rulan, agar dirinya tidak terjatuh.

Entah apa kelanjutan hubungan mereka setelah ini, Lan Sizhui berharap semua akan baik-baik saja.

ZhuiLing-!♡Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang