Boy, you got me hooked on to something ♪ ♬
Who could say that they saw us coming? ♪ ♬
Tell me ♪ ♬
Do you feel the love? ♪ ♬
Spend the summer of a lifetime with me ♪ ♬
Let me take you the place of your dreams ♪ ♬
Tell me ♪ ♬
Do you feel the love? ♪ ♬Do you feel the love? ♪ ♬
Do you feel the love? ♪ ♬
Do you feel the love? ♪ ♬
Do you feel the love? ♪ ♬
Feel the love ♪ ♬
Do you feel the love? ♪ ♬Alunan musik berhenti. Orang-orang mulai bertepuk tangan, ada juga yang melempar bunga.
Disini, Lan Sizhui, terpana dan tidak bisa berkata apa-apa. Nyanyiannya sangat indah, yang bernyanyi juga sangat indah. Lan Sizhui belum pernah merasakan hal ini, perutnya terasa diaduk aduk tapi dia suka rasanya.
Ketika sang penyanyi tersenyum pada penonton dan matanya terkunci pada Lan Sizhui, dia memberi senyumnya juga. Lan Sizhui yang masih terpana pun hanya diam, tidak tahu harus apa, dan tidak membalas senyumnya.
Temannya menepuk pundaknya. "Sizhui, biasa aja kali liatnya."
"Apa sih, ini ngeliatinnya biasa aja tau."
"Kalau biasa aja, nggak mungkin kamu sampai nggak gerak pas dipanggil tadi."
"Zizhen!"
Ouyang Zizhen, mereka berteman karena memiliki satu mata kuliah yang sama.
"Dia," Ouyang Zizhen menunjuk sang penyanyi yang sedang turun kebelakang panggung. "Namanya Jin Rulan, 2 tahun dibawah kita, jurusan psikologi."
"Psikologi?!"
"Iya, kamu tau kan keluarga Jin se kaya apa? Tapi dia masih aja tampil di cafe cafe kayak gini. Dia mau se kaya apa lagi? Huh."
"Zizhen, nggak boleh gitu, siapa tau emang dia hobinya nyanyi. And anyway kok kamu bisa tau sih soal dia?!"
"Apa sih yang nggak Zizhen tau."
"Menjijikkan."
"Besok kubawa kamu ke gedung fakultas psikologi."
"Ng– ngapain dih."
Ngomongnya sih; "ngapain dih." Tapi hari ini dia malah ikut ke gedung fakultas psikologi. Lan Sizhui sedang berada di kantin menunggu Ouyang Zizhen yang menghampiri temannya.
Matanya tertuju pada sosok Jin Rulan yang sedang makan sambil bercanda ria dengan teman-temannya.
Ouyang Zizhen melambaikan tangannya pada– JIN RULAN?!
Dia bergabung ke meja Jin Rulan dengan sepupunya, Lan Jingyi. Hei, apa dia lupa kalau membawa dirinya? Ah, Sizhui sakit hati.
Smartphone nya bergetar, telefon dari Zizhen.
"Halo, apa?"
Ouyang Zizhen, "Sizhui, kamu bisa liat aku nggak? Dua meja diseberang kamu duduk."
"Bisa, aku nggak buta."
Ouyang Zizhen, "Cepat, gabung sini. Ada Jin Rulan juga loh, nanti aku kenalin."
"Iya, iya."
Lan Sizhui bergegas ke meja yang ada Jin Rulan nya. Menyapa orang-orang yang ada disana dan diperkenalkan Ouyang Zizhen.
"Semuanya, ini Lan Sizhui, temanku dari jurusan hukum."
"Dia sepupu ku!" Seru Lan Jingyi.
"Halo semua."
"Hai, Sizhui, aku Xue Yang, jurusan sastra inggris. Ini adik kembar ku, Xue Qing, jurusan teater. Salam kenal."
"Salam kenal."
"Dia, Jin Rulan, jurusan psikologi. Mereka selalu kesini, karena nona muda terlalu malas untuk pergi ke gedung fakultas lain, untung aku satu jurusan dengannya," cerocos Lan Jingyi.
"Siapa yang kamu panggil nona muda hah?!"
"Kamu lah, terus siapa lagi."
"Jingyi!"
Semua orang yang berada di meja mulai tertawa.
Jin Rulan yang dia lihat di panggung dan sekarang seperti dua orang yang berbeda. Saat di panggung, rasanya dia seperti tidak tercapai, tapi saat melihatnya cemberut karena digoda oleh teman-temannya, membuat Lan Sizhui merasa masih punya harapan.
Lan Sizhui memberi senyum terbaiknya saat wajah cemberut Jin Rulan menatapnya. Jangan pikir Jin Rulan bakal klepek klepek ya, dia malah memalingkan wajahnya dan semakin cemberut.
Lan Sizhui jadi merasa tidak enak, tapi yang lain masih tertawa.
"Walau Rulan yang termuda diantara kita, dia loh yang selalu menarik perhatian orang saat tampil," kata Xue Qing.
"Oh, pasti kamu belum tau kan Sizhui, mereka ini–" Ucapan Lan Jingyi dipotong oleh Ouyang Zizhen.
"Sizhui, tau. Dia ngeliatin Lingling kayak cuman dia manusia disana, makanya hari ini kukenalin ke kalian."
Sizhui berbisik sambil memelototkan matanya, "Zizhen!"
"Oh, pantes aja. Biasanya Zizhen nggak mau loh bawa orang dari jurusan lain buat ketemu kita, katanya takut pansos," jelas Xue Yang.
"Pansos, matamu," cibir Jin Rulan.
"Heh! Beneran loh ya, rata-rata yang ngedeketin kamu itu mau pansos doang!"
"Emang iya?"
"Dasar bego."
"Emang kalian nggak pansos?"
"Pansos sih tapi kalo kita ya nggak papa."
Empat orang tersebut nyengir dan Lan Sizhui hanya bisa tersenyum kaku.
"Kamu!" Jin Rulan menunjuk Lan Sizhui.
"Aku? Kenapa?"
"Kamu yang kemarin cuman diem kayak orang bego kan?"
"Hah?" bingung semua orang.
"Masa kemarin dia waktu disenyumin cuman diem planga plongo, kayak orang bego gitu! Aku pasti nggak salah orang, kamu kan?!"
Yang lain mulai tertawa terbahak bahak.
"Aiya, Sizhui hahahahah orang bego hahahaha."
"Aduhhh sakitnya perut."
"Planga plongo paok hahahaha."
"Maaf, Rulan," kata Sizhui.
"Jin Ling."
"Hah?"
"Jangan panggil aku Rulan. Jin Ling atau a-Ling, nggak papa."
"O– oh okay, a-Ling."
KAMU SEDANG MEMBACA
ZhuiLing-!♡
FanficHanya kisah tentang pasangan muda kita ZHUILING! Lan Sizhui/Jin Ling Tiap chapter berbeda, kecuali saya memang mood untuk membuatnya bersambung.