01

599 88 63
                                    

Aku tidak pernah menyangkah bahwa pria yang diam-diam ku kagumi ternyata menyimpan perasaan yang sama denganku.  Kim Taehyung, pria bertatapan tajam, dengan rahang yang tegas, hidung bangir dan senyum kotak yang selalu membuatku terpanah.

Aku merasa menjadi gadis paling beruntung saat dia melamarku dua tahun yang lalu. Mencintai dan di cintai oleh Kim Taehyung adalah sebuah anugrah terindah dalam hidupku.

"Aku mencintaimu Sohyun, maukah kau menjadi satu-satunya wanita dalam hidupku setelah Ibu ?"

"Aku bahagia memilikimu, Sohyun. Tinggalah denganku selamanya. Aku berjanji akan membuatmu bahagia."

"Sohyun aku ingin memiliki empat anak dan menua bersamamu."

"Sohyun.." aku tersentak, lamunanku buyar setelah mendengar suara berat itu.

"Iya, Tae ?"

Taehyung menatapku datar, "Aku ingin bicara."

Aku mencoba tersenyum walau sebenarnya hatiku sakit melihat tatapan dinginnya, "Bicaralah."

"Tidak di sini. Kau ingin semua orang mendengar pembicaraan kita ?"

Aku menoleh ke kanan dan ke kiri, tidak ada satupun manusia kecuali aku dan Taehyung di sini. Tapi aku tetap mengangguk dan berjalan mengikutinya masuk ke dalam rumah kecil kami.

"Apa yang ingin kau bicarakan, Tae ?"

Kulihat Taehyung menghela napasnya kasar, lalu menatapku. "Aku ingin..."

"Ingin apa ?"

"Maksudku, aku akan pergi ke paris untuk urusan penting."

Aku mengangguk pelan, "Berapa hari, Tae ?"

"Tiga bulan."

Jawaban pria itu membuatku membulatkan mata, "Ti-tiga bulan ?" Ulangku, memastikan.

"Iya." Balasnya datar.

"Tapi, kenapa selama itu ? A-apa aku boleh ikut denganmu ?"

Taehyung menatap kesal ke arahku, wajahnya mengeras, "Kau sudah gila ?! Aku ingin bekerja bukannya liburan, untuk apa kau ikut ?!"

Aku tersentak, "A-aku hanya tidak ingin jauh darimu selama itu, Tae." Ucapku jujur.

"Ayolah, Sohyun. Kau bukan anak kecil, belajarlah mandiri. Selama ini kau selalu bergantung padaku dan itu membuatku tidak nyaman."

Deg..

Kalimat Taehyung menusuk tepat di ulu hatiku, apa maksud perkataannya ? Apa dia mulai bosan bersamaku ?

"Ta-taehyung, apa maksudmu ? Kau tidak nyaman jika aku berada di dekatmu ?"

Taehyung nampak terkejut dengan pertanyaanku, lalu pria itu bangkit. "Aku mau mandi, aku lelah ingin istirahat."

Aku menatap kepergian Taehyung dengan hati dan pikiran yang kacau. Air mataku tiba-tiba saja keluar tanpa izin. Taehyung-ku berubah, apa dia tak lagi mencintaiku ?

.

.

.

Hari ini, Taehyung akan berangkat ke paris. Aku sengaja bangun lebih pagi untuk menyiapkan sarapan. Pukul enam pagi, semuanya sudah beres. Aku lalu berjalan menuju kamar kami untuk membangunkan pria itu.

Aku mengulum bibir menahan senyum saat melihat Taehyung masih terlelap. Mata dan bibirnya sedikit terbuka, kebiasaan Taehyung yang tidak pernah berubah. Aku mendekat, mengusap rambutnya yang mulai panjang, tiba-tiba aku ingin menangis. Aku merasa begitu merindukan Taehyung. Aku rindu Taehyung yang manja, Taehyung yang merengek ingin di peluk sepanjang malam, Taehyung yang menangis karena tidak sengaja memakan makana pedas. Aku rindu semua hal tentang pria ini.

About You ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang