Di sebuah desa besar yang berada di negara India, seorang biksuni(biksu perempuan) tampak sedang terbaring tak sadarkan diri.
Tubuh biksuni itu sangat besar sampai sampai para rakyat desa terpaksa harus memakai sebuah batang pohon raksasa yang sudah dibakar layaknya obor serta bermacam alat lain untuk membangunkannya.
Para rakyat mulai bergotong royong memegang obor raksasa yang mereka rancang itu dan perlahan memasukkan ujung obornya di lobang hidung sang biksuni.
"Aaah!" Dan si biksuni pun terbangun dan beranjak duduk sambil memegang hidungnya yang baru saja di tusuk pakai obor raksasa tadi.
"Eeehhh! Manusia? Kenapa mereka kecil sekali?" Gumam si biksuni sambil melihat para rakyat desa.
Rakyat yang lain pun mulai bergotong royong memikul sebuah batang pohon runcing yang besar ke arah telapak kaki si biksuni.
Dan...
Jleb!
"Aaakh! Kenapa kalian menusuk kakiku?" Tanya si biksuni.
"Biksuni Kim! Biksuni Kim! Sebelah sini!" Teriak salah seorang rakyat desa.
Sang biksuni langsung menoleh ke ke kiri dimana disana sudah ada sebuah tower yang telah ditempati para rakyat desa yang lain.
"Kau sudah tertidur selama beberapa abad. Dan kami mau membangunkanmu! Apa kau mendengarnya? Kami punya berita bagus!" Kata salah seorang rakyat desa.
Si biksuni yang tidak dapat mendengar teriakkan si rakyat desa itu mulai mendekati kepalanya ke arah tower. Dan disaat sudah dekat, kepala si biksuni tak sengaja tersenggol dengan tower itu sehingga membuat tower itu agak oleng.
"Ah! Maaf. Maafkan aku!" Sesal si biksuni yang terdengar sangat keras sehingga membuat para rakyat kecil itu menutup telinga mereka.
"Ah, maaf. Sungguh aku minta maaf" Kini si biksuni pun berbisik agar suaranya terdengar pelan.
"Biksuni Kim, kami punya berita bagus untukmu! Selamat! Kau sudah berada di tempat yang selama ini kau impikan!" Teriak salah seorang warga desa.
"Apa ini di india?" Tanya si biksuni Kim.
"THAT'S RIGHT!"
"India...AKHIRNYA AKU SAMPAI DI TEMPAT TUJUANKU!" Karna terlalu senang, si biksuni sampai tak sengaja menyenggol tower yang ditempati para rakyat kecil sehingga membuat tower itu terlempar ke atas. Tapi, dengan gesit si biksuni langsung menangkapnya.
"Ah, maaf lagi. Aku minta maaf lagi" Sesal si biksuni.
Tak lama kemudian, muncul seorang biksu suci yang datang dengan mengendarai awan terbang. Dia langsung mengambil kail dan langsung mengarahkan ujung kailnya di lobang hidung si biksuni. Dan biksu itu pun terbang bergelantungan di lobang hidung si biksuni.
"Eh! Guru? Kau juga jadi kecil?" Gumam si biksuni yang melihat biksu itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Eternity
Fanfiction"Disaat kau mengalami penderitaan...kau tau penderitaan dari semua makhluk yang memiliki akal. Ketika kau memaksa...kau tau cara merelakan. Ketika kau peduli terhadap orang lain...kau tau cara melanjutkan hidup. Itulah initi dari perjalanan spiritua...