Kini, Minjeong beserta 3 muridnya telah diantar keluar dari istana oleh BoA.
"Cepatlah! Kalian harus cepat kabur disaat sang ratu menangis" Kata BoA.
Dan selepasnya mereka di luar istana, Minjeong berjalan sambil menundukkan kepalanya merasa bersalah.
"Guru Kim, aku sudah melakukan yang terbaik untuk membantumu. Tapi setelah apa yang barusan terjadi, aku khawatir jika reputasimu tidak bisa diperbaiki lagi" Kata BoA.
"Pengawal!" Panggil BoA pada dua pengawal yang sudah stay memegang 1 kotak emas dan perak penuh di tangan mereka.
"Oh. Ada uang sebagai gantinya. Gunakanlah ini di dalam perjalananmu nanti. Dan jangan datang kesini lagi untuk 8 sampai 10 tahun kedepan" Kata BoA sambil memberikan dua kotak uang itu pada Minjeong.
"Bagaimana saya bisa menerima semua uang ini setelah semua kebodohan yang saya lakukan tadi?" Tanya Minjeong yang merasa tak enak.
"Lupakan saja, guru Kim. Pertemuan itu memanglah sangat sulit. Tapi, perpisahan justru lebih sulit. Kau dan aku...mungkin tidak akan pernah bertemu lagi. Jaga dirimu, Minjeongie~" Setelah berkata seperti itu, BoA lantas pergi meninggalkan Minjeong.
"Sang perdana mentri itu sepertinya menyukaimu, Kim. Bagaimana menurutmu? Kau sudah punya kesempatan bagus dengan wanita itu. Sungguh aku iri sekali padamu. Dengan semua ketaatan yang kau miliki, kau masih bisa mendapatkan pacar lagi" Kata Jimin.
Mendengar itu, emosi Minjeong akhirnya meledak. Biksuni itu lantas membanting dua kotak uang pemberian BoA dan langsung mencengkram kuat kerah pakaian Jimin.
"KAU BENAR BENAR MONYET NAKAL! KAU SUDAH TIDAK PUNYA BATAS KENAKALAN! AKU KHAWATIR INI AKAN BERAKHIR BURUK. TAPI AKU TIDAK BERHARAP UNTUK MEMBAHAYAKAN HIDUPKU! SEKARANG, AKU MAU KAU BERLUTUT DI HADAPANKU! CEPAT! KALAU TIDAK, AKU AKAN MEMUKULIMU SAMPAI KAU MAU MELAKUKANNYA! CEPAT LAKUKAN, YOO!"
"PUKUL SAJA! Lagian, apa kau pernah berpikir bagaimana rasanya direndahkan di depan banyak orang?! Sekarang, kau tau bagaimana rasanya menari layaknya orang gila, Kim! AKHIRNYA, KAU TAU BETAPA SAKITNYA PERASAANKU! Lalu, kau menyuruhku untuk berlutut seperti anjing di depanmu! Apakah kau tau betapa memalukannya itu?! Kau benar, Kim! Aku memang sudah menipumu! Agar kau tau bagaimana rasanya tidak punya harga diri!" Bantah Jimin.
Minjeong seketika terdiam untuk beberapa saat. Emosinya kian memuncak kala mendengar bantahan Jimin.
"Aku paham. Sekarang setelah kau membantahku lagi, AKU AKAN MENGHABISIMU DENGAN 1 KALI TAMPARAN!" Teriak Minjeong yang sudah akan melayangkan 1 tangannya.
"SILAHKAN! Aku sudah siap untuk kau tampar, Kim! Aku lebih baik mati daripada menderita dari siksaanmu! Lakukan! Lakukan seperti apa yang ingin kau lakukan padaku! Tapi, aku bilang lagi padamu, Kim. Lakukanlah sampai seperti yang mereka ingin lakukan padamu!"
Minjeong seketika diam menatap muka serius Jimin yang tampak sedang menunggu tamparan darinya.
Tak lama kemudian...
PLAK!
DEG!
Jimin seketika kaget begitu melihat Minjeong yang malah menampar dirinya sendiri. Dan kemudian, Minjeong tiba tiba berlutut di depan Jimin. Seketika, Jimin beserta NingSelle kaget melihat perlakuan guru mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Eternity
Fanfiction"Disaat kau mengalami penderitaan...kau tau penderitaan dari semua makhluk yang memiliki akal. Ketika kau memaksa...kau tau cara merelakan. Ketika kau peduli terhadap orang lain...kau tau cara melanjutkan hidup. Itulah initi dari perjalanan spiritua...