Haris datang lebih cepat hari ini, dikarenakan ada jadwal nge-band yang mengharuskan latihan sebelum jam mata kuliah. Karena mata kuliah hari ini agak numpuk, sekarang sudah pukul 9 pagi, biasanya latihan band sampai pukul setengah 11. Lanjut mata kuliah mulai dari pukul 11.00 sampai 17.00 kira-kira.
Biasanya jadwal mata kuliah fakultas Haris tidak sebanyak dan selama ini, tapi.. setiap hari selasa pasti Haris menghandle beberapa mata kuliah yang bukan biasanya di hari itu. Haris mau lebih enjoy dihari lain.
Mata Haris menelaah, mencari keberadaan Delvin yang belum kelihatan batang hidungnya. Jevon, Cakra, Bobi sudah ada ditempat. Hanya tersisa Delvin.
"Delvin mana? Biasanya dia paling ontime."
Cakra menoleh lalu mematikan sumbu rokoknya. "Lah, gua kira dia udah bilang sama lo. Hari ini dia izin gak latihan sama tipsen."
Dahi Haris mengeryit, "Kemarin pas gua anterin Jennie dia gak ada ngomong apa-apa."
Jevon langsung bertepuk tangan riuh. "OH IYA ANJIR! GIMANA SAMA JENNIE, RIS?! ALUS?!"
Bobi yang tadinya masih anteng mencoba drum yang biasa Delvin pakai, melemparkan stick drum tersebut tepat mengenai kepala Jevon. "Berisik boyot."
"Gue kan cuma nanya. Abis kemarin ngeposting foto Jennie begitu. Kan gue jadi nething." sahut Jevon sambil terus mengusap kepalanya.
Garis bibir Haris terangkat, membentuk senyum malu-malu. Pipinya ikut merona, memikirkan bagaimana romantisnya kemarin.
"Idiot, ditanya malah nyengir-nyengir." kata Cakra.
"Kayaknya Jennie naksir sama gua juga deh," kata Haris.
"Pft.." mati-matian Jevon menahan tawanya. Ia menutup mulutnya dengan telapak tangannya.
"BWAHAHA! Pede banget sial. Yakali Jennie naksir modelan kayak lo, Ris.. Tidur yuk Ris, lo kecapean kayaknya sampe ngehayal gitu." kata Jevon menepuk pahanya.
"Brengsek. Serius anjing. Kemarin tuh.."
Panjang sekali. Hampir 1 jam Haris menceritakan bagaimana kisahnya bersemi walaupun belum resmi kemarin. Haris terlalu cupu. Padahal waktu seperti mendukung.
Latihan band hari ini hanya diisi dengan cerita Haris.
▪︎BꓥNꓷ▪︎
Sudah senja, Kampus juga mulai sepi. Menyisakan mahasiswa/i yang baru datang karena mengisi kelas malam. Haris beserta ketiga teman lainnya sudah menginjakan kaki keluar dari gedung megah tersebut.
"Von, Jennie kok belum bales chat gue ya?" tanya Haris sambil berpikir. Aneh juga, seingatnya, Haris tidak melakukan hal apapun kok yang bisa membuat Jennie marah.
"Ngegoshting kali," sahut Jevon.
"Bangsat. Gua samperin aja kali?"
Jevon tertawa sumbang. "Siapa lo sih Ris? Perihal chat gak dibales sampe lo samperin?"
Sial, menampar.
Haris mendengus kesal lalu menginjak gas mobilnya cepat. Perkataan Jevon memang masuk akal.
Sampai dirumah Haris, Jevon terlebih dulu turun. Laki-laki keturunan Jakarta - Surabaya itu memang sudah menetapkan jika hari ini ia akan menginap dirumah Haris yang super sepi. Bonyok berserta adiknya sedang dirumah saudaranya yang akan melangsungkan pernikahan.
"SPADA!" Teriak Jevon setelah membuka lebar pintu rumah Haris dan masuk dengan enteng.
"Assalamualaikum! Bangsat lo, masuk rumah begitu. Islam bukan lo?" omel Haris.
Jevon menyengir menyebalkan. "Iye! Assalamualaikum."
Ini kelewat santai atau memang Jevon yang kurang ajar, laki-laki itu langsung membuka kulkas Haris dan mengambil sebotol susu kotak rasa cokelat. "Ris, gak ada bahan makanan nih. Lo gak ada niatan mau beli?"
"Delivery aja lah anjing. Males gua keluar lagi," sahut Haris sambil membuka bajunya. Memperlihatkan tato di dadanya.
Jevon tersenyum. "Ih mas Haris mah, aku maluuuu.." kata Jevon.
Haris yang akan masuk ke kamar mandi menyempatkan dirinya untuk melempar Jevon dengan baju yang sudah di ikat-ikatnya. "SIALAN LO BANCI!"
Jevon nampak tertawa dengan puas.
Selanjutnya, aliran air dari shower membasahi seluruh tubuh Haris yang menghadap dinding dengan kedua tangannya yang menjadi penyangga tubuhnya. Pikirannya terus berjalan menuju gadis yang sama, Jennie.
Banyak pertanyaan yang muncul.
Kenapa Jennie mendadak hilang?
Kenapa Jennie mendadak gak balas pesannya?
Kenapa Jennie hilang begitu dia menanamkan harapan besar untuk Haris?
Kenapa dan kenapa?
▪︎BꓥNꓷ▪︎
ting!
Delvin
Gua lupa
Sorry ya Ris
Kayaknya sampai tiga hari kedepan dah gua tipsen sama izin gak latihan ngebandSantuy
Kemana si emang lo?
Sama Jennie?Liburan nih ke Singapore
Iya sekeluargaAnjay
Ngapain anjir hari kerja liburan?Ya cuci otak
Biar freshJennie gak pegang hp ya Vin?
Gua chat dari pagi gak dibukaOh iya
Dia lagi mencoba dua atau tiga hari tanpa hpOh oke
Bilang ke dia take careSiap
Lega, Haris kini mampu menyingkirkan semua pikiran buruk tentang Jennie. Dia kini mampu bernafas dengan lega. Jevon yang melihat mood Haris yang nampak membaik merinding seluruh tubuh.
"Tadi kayaknya sedih kayak orang diputusin. Sekarang seneng. Mood lo kayak cewek Ris." komentar Jevon sambil menyantap pizza yang dipesannya.
"Delvin sekeluarga lagi di Singapore. Dan kenapa Jennie gak bales chat gue bukan karena dia ngegoshting gue yang setan, tapi dia lagi mencoba dua hari tanpa hp."
Jevon hanya menjawab dengan membentuk bibirnya O.
▪︎BꓥNꓷ▪︎
tbc..
KAMU SEDANG MEMBACA
Band - khb [au] ✔
Fanficharis itu lebih keliatan kayak pelawak di banding anak band.