🔥 NK 07

10.9K 794 23
                                    

"aku pulang" ujar Jaemin, melepaskan sepatu dengan kakinya.

"A-Ahjumma... Aku pulang" Winter melepaskan sepatunya perlahan. Ia sangat gugup saat ini, selama perjalanan pulang, Jaemin terus menggenggam jari jemarinya hingga depan rumah.

"eo sudah pulang ternyata, ayo makan dulu" ajak Ny.Na sambil tersenyum ramah.

"aku mandi dulu" Jaemin melenggang pergi menuju keatas.

Winter menatap kepergian Jaemin, Padahal baru saja beberapa menit yang lalu Lelaki itu seperti memberinya harapan. Tapi sekarang Lelaki itu bersikap seolah tak terjadi apapun.

"astaga, apa yang terjadi dengan jari-jari mu" tanya Ny.Na, meraih tangan Winter perlahan.

"hanya sedikit terluka Ahjumma, tapi sudah di obati" jawab Winter sembari tersenyum menandakan dirinya baik-baik saja.

"hati-hati, jangan biarkan jari mu basah agar luka nya cepat sembuh" ucap Ny.Na dengan raut wajah khawatir.

"nde Ahjumma"

"ayo makan dulu"

"bagaimana dengan Jaemin?"

"anak itu sangat lama jika mandi, kita duluan makan saja" ajak Ny.Na sembari membawa Winter menuju dapur.

"biar aku saja Ahjumma" Winter buru-buru mengambil 2 mangkuk di tangan Nyonya Na.

"tidak, biar Ahjumma saja, nak Winter duduk saja nde" suruh Nyonya Na.

Winter dan Nyona Na menolehkan kepala mereka saat mendengar bunyi pintu utama di buka, beberapa detik kemudian sosok itu berjalan menuju dapur.

"Ahjumma, aku mem-" Heejin menghentikan omongannya saat melihat Winter.

"eo Heejin-ah, kebetulan sekali kami baru mau makan" ucap Nyonya Na, menghampiri Heejin.

"Ahjumma... Siapa dia? Kenapa dia ada disini?"

Winter mengerutkan keningnya mendengar pertanyaan Heejin. Apa gadis itu baru saja mengalami amnesia? Atau dia mempunyai penyakit alzheimer? Bagaimana bisa Heejin melupakan namanya.

"nama nya Winter, anak dari rekan kerja Ahjussi. Dia akan tinggal disini selama 3 bulan. Ahjumma harap kalian bisa berteman baik meski kalian berbeda sekolah" jelas Nyonya Na.

"tentu kami akan berteman baik, ini untuk Ahjumma" Heejin menyerahkan sekotak makan iga pedas pada Nyonya Na.

"ah kesukaan Jaemin, sampaikan terimakasih untuk Eomma mu nde"

"nde Ahjumma. Aku pamit dulu"

Winter melihat kepergian Heejin, dirinya masih mematung didepan rice cooker.

"yang barusan itu Heejin, dia sudah berteman baik dengan Jaemin sejak masih kecil, rumahnya persis berada di sebelah. Heejin anak yang baik, Ahjumma yakin kalian bisa berteman" ujar Nyonya Na, meletakkan iga pedas itu di atas meja makan.

"kenapa masih berdiri disitu nak? Ayo duduk" Nyonya Na menuntun Winter duduk di salah satu kursi.

Winter terus menatap ke arah pintu utama, rasanya ia melihat jelas tatapan sinis Heejin padanya.

***

Sebisa mungkin Winter berusaha tidak membasahi jari-jari nya. Tetapi pada akhirnya jari-jari nya harus basah ketika dirinya menggosok sabun ke tubuhnya.

Karna sudah terlanjur basah, Winter segera menyelesaikan kegiatannya.

Winter langsung mengganti pakaiannya di kamar mandi, setelah selesai, Gadis itu masuk kedalam kamarnya, membuka plaster yang sudah basah.

Winter menyeka jari-jarinya menggunakan tissue, Winter tak menyangka ternyata luka goresan itu cukup dalam.

Cleck!

Winter menatap ke arah pintu kamarnya saat pintu itu terbuka.

"ada apa Jaemin?"

Bukannya menjawab, Lelaki itu malah menarik tangan Winter, mendudukkannya di tepi kasur.

Jaemin mengeluarkan sebotol kecil obat merah dari saku hoodie nya.

"jangan bergerak" perintah Jaemin.

Winter mengangguk pelan meski ia tak tau apakah Jaemin melihatnya atau tidak.

Jaemin meneteskan obat merah itu di sekitar jari-jari Winter yang terdapat luka. Sesekali Winter meringis pelan saat merasakan perih pada jari nya.

Winter terpesona menatap Jaemin yang serius mengobati jari-jari nya, terlihat berkali-kali lipat sangat tampan.

"biarkan kering dulu"

"terimakasih"

Jaemin mengangguk sekilas, lalu berjalan keluar dari kamar Winter, kembali ke kamarnya.

Jaemin membaringkan tubuhnya di atas kasur, jantungnya masih berdegup kencang dan gugup, namun rasa gugupnya tertutupi oleh rasa khawatirnya saat melihat jari-jari Winter yang terluka saat didalam bus.

Disisi lain, Winter tersenyum menatap jari-jari nya yang di obati Jaemin. Meniupnya agar obat merah itu cepat kering.





Dino abc.

Naughty Kiss ( Jaemin X Winter )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang